15 Desember 2017

Pak W, Tukang Sayur Keliling Bermindset Pengusaha Sukses


Pak W, Tukang Sayur Keliling Bermindset Pengusaha Sukses
Tukang sayur

Bukan tukang sayur biasa. Sebut saja namanya Pak W. Tukang sayur yang sangat istimewa. Dari sekitar 5 tukang sayur pria ataupun wanita yang lewat di perumahanku, nilainya di atas rata-rata. Kerjaan boleh tukang sayur, tapi mindsetnya jangan ditanya. Kalau Anda sering membaca buku-buku tentang usaha atau pengembangan diri, Pak W ini sudah menerapkan sebagian besar di antaranya. Entah sengaja atau tidak.

Saya pernah bercerita di blog tentang tukang becak yang beberapa langkah di depan sesamanya. Nah, di kalangan tukang sayur Pak W inilah orangnya. Insya Allah nasibnya bisa berubah dengan cepat dibanding tukang sayur-tukang sayur lainnya.

Anda mungkin pernah mengamati bertahun-tahun orang berada di posisi yang sama. Saya melihat tukang bakso keliling tetap menjadi tukang bakso keliling, tukang roti keliling juga begitu, tukang soto tak jauh beda, tukang gas beralih menjadi tukang sayur, dan hal-hal semacam itu. Pak W ini berbeda. Ia berpikiran jauh ke depan.

Apa saja yang telah dilakukannya?
1.    Datang paling pagi, yaitu sehabis Subuh.
2.    Dagangannya paling banyak, paling murah, dan paling variatif (paling banyak variasinya).
3.    Dia sangat santun dan ramah.
Di dalam usaha apapun, pelayanan pelanggan sangat diperhatikan. Ternyata Pak W sudah melakukannya.
4.    Setiap hari Sabtu sampai Senin dia libur jualan.
Sepertinya hari itu menjadi hari keluarga baginya. Dia pulang kampung bersama keluarganya.
5.    Dia punya usaha persewaan sound system
Saat pulang kampung itu saya menduga dia menjalankan usaha lainnya, yaitu usaha persewaan sound system itu.
6.    Dia proaktif dan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Karena liburnya tergolong lama, kalau sudah jualan kembali terkadang dia akan menghubungi ibu-ibu lewat ponsel/gawainya. “Bu, hari ini saya jualan.” Begitu kurang lebih isinya. Selain itu, ibu-ibu juga bisa pesan sesuatu atau menanyakan sayur ini ada atau tidak dan semacamnya.
7.    Dia gemar bersedekah.
Dia suka bersedekah. Terkadang memberi bonus barang jualannya berupa apa gitu, yang kecil-kecil tetapi dibutuhkan untuk memasak misalnya. Kalau dia datang, bunyi klakson motornya itu membuat kucing-kucing berlarian mendekat. Ya, dia juga suka bersedekah kepada kucing. Karena dia memberikan pelayanan memotong, membersihkan sisik, atau membuang bagian dalam ikan (jeroan), maka kucing-kucing suka mengerubunginya. Bagian-bagian ikan yang tidak terpakai itu diberikannya kepada kucing-kucing tersebut. Jadi beda perlakuannya kalau dia datang dengan kalau tukang sayur-tukang sayur lain yang datang.
8.    Jangan lupakan pula, barang jualannya bagus-bagus dan setahu saya tidak curang.

Mungkin hal-hal di atas terlihat sederhana ya, tetapi nyatanya tukang sayur-tukang sayur lain tidak memilikinya. Tentang harga yang tinggi misalnya, kadang-kadang pembeli jadi berpikir, itu untungnya terlalu besar apa mereka yang tidak bisa menemukan harga beli yang termurah untuk dijual lagi (harga kulakan)? Juga tentang kualitas barang, itu tidak tahu tempat kulakan barang yang bagus apa memang kalah rebutan dengan sesama pembeli lain? Bahkan gadget yang sudah lumrah di zaman sekarang ini tidak semua dari mereka memanfaatkannya dengan baik.

Tetapi yang lebih menyebalkan adalah tentang kecurangan atau penipuan. Susah ya kadang-kadang ketika dia mungkin membeli dan ditipu si penjual, lalu dia harus menjualnya kembali dengan barang apa adanya.

Di situlah kadang-kadang kita harus kembali kepada hati nurani dan iman. Apapun keputusan yang dipilih nantinya akan kembali ke dia lagi. Akan terjadi seleksi alam. Pembeli tentu lebih mengutamakan penjual yang jujur dan barangnya baik, dan ramah juga tentunya.

Sangat mengagumkan ya Pak W ini. Sebagai penjual sayur dia all out, tetapi dia mempunyai rencana yang lebih baik untuk masa depan. Berpikir jauh ke depan.

Begitu sih pandangan saya. Pada akhirnya, mungkin saya harus melihat beberapa tahun lagi. Apakah Pak W benar-benar akan berubah nasibnya atau tetap seperti yang lain.


Sumber gambar: Flickr