15 November 2025

Membangun Kesempatan Setara: Menghargai Semua Profesi untuk Mengatasi Pengangguran


Bursa kerja

Masalah pengangguran di Indonesia kembali menjadi sorotan. Laporan dari lembaga internasional seperti IMF menunjukkan bahwa kita perlu bertindak lebih cepat untuk menyelesaikan isu ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menyumbang angka pengangguran terbesar, dengan tiga jurusan teknik menjadi kontributor utama. Ironisnya, meskipun hal ini terjadi, pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) masih banyak difokuskan pada bidang teknik, sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat bahwa pemilihan jurusan yang salah turut andil pada tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan gen Z.

Oleh karena itu, daripada hanya berfokus pada jurusan teknik dan pembukaan lowongan pekerjaan konvensional, kita perlu strategi yang lebih inklusif dan menyeluruh. Dengan angka pengangguran yang hanya turun 0,41% tahun ini, solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan.

 

Mengapa Terpaku pada Bidang Teknik? Mengakui Pentingnya Potensi Profesi Lain

Selama ini, pandangan bahwa pekerjaan bergengsi hanya ada di bidang teknik dan kedokteran telah merugikan banyak individu berbakat di sektor lain seperti seni, olahraga, ilmu murni, sosial, dan ekonomi kreatif. Padahal, keahlian di bidang ini juga sangat dibutuhkan untuk kemajuan masyarakat. Misalnya, masalah krisis pangan membutuhkan ahli pertanian, biologi, dan pangan, sementara kelebihan stok susu sapi yang terjadi baru-baru ini memerlukan ahli peternakan dan manajemen. Oleh karena itu, pengakuan yang setara dan penghargaan yang adil terhadap semua jurusan dan profesi merupakan langkah awal yang sangat penting.

 

Strategi Inklusif untuk Mengatasi Pengangguran

 

1.  Memberikan Kesempatan yang Setara bagi Semua Keahlian: Pemerintah dan sektor swasta perlu membuka lebih banyak peluang kerja yang relevan bagi lulusan dari berbagai jurusan. Program pelatihan, magang, dan penempatan kerja di bidang-bidang seperti seni, penulisan, olahraga, komunikasi, manajemen, dan bidang-bidang lainnya perlu ditingkatkan dan diperluas, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Dengan begitu, para pencari kerja dapat menemukan peluang yang sesuai dengan minat dan keahliannya.

 

2.  Pengembangan Platform Digital untuk Penyaluran Kerja yang Terpadu: Pengembangan platform digital khusus yang dapat menghubungkan lulusan dari berbagai bidang non-teknik dengan peluang kerja yang relevan dapat menjadi solusi yang sangat efektif. Platform ini dapat memfasilitasi pencarian proyek atau lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat masing-masing individu, serupa dengan cara kerja aplikasi layanan on-demand.

 

3.  Memberikan Penamaan Jabatan yang Apresiatif dan Modern: Pemberian nama jabatan yang lebih keren, relevan dengan perkembangan zaman, dan bersifat apresiatif dapat meningkatkan penghargaan terhadap berbagai jenis pekerjaan dan memberikan rasa bangga bagi pekerja tersebut.

 

4.  Menciptakan Wadah untuk Ekspresi dan Pengembangan Keahlian: Penyediaan wadah seperti pameran, bazar, galeri, program pelatihan, beasiswa, dan program pertukaran keahlian, baik di dalam maupun luar negeri, dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan bakat dan membuka peluang kolaborasi.

 

5.  Menyesuaikan Pelatihan di BLK dengan Kearifan Lokal dan Kebutuhan Daerah: Program pelatihan di BLK perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerah setempat, serta berbasis pada kearifan lokal dan keahlian masyarakat sekitar, tidak hanya terpaku pada bidang teknik.

 

6.  Meningkatkan Keahlian dan Profesionalitas Pekerja di Berbagai Bidang: Profesi dan pekerjaan yang sering dianggap "biasa" atau kurang bernilai sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Sebagai contoh, petugas kebersihan dapat diberi pelatihan mengenai daur ulang atau pemilahan dan pengolahan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan, tukang kebun dapat dilatih dalam desain taman dan perawatan tanaman yang lebih profesional, sedangkan tukang cukur dapat dibekali dengan teknik penataan rambut modern, pemahaman akan tren kecantikan, serta manajemen salon. Peningkatan keahlian ini akan meningkatkan nilai ekonomi mereka dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

 

Menghargai Semua Profesi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Mengatasi pengangguran bukan hanya tentang menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang pendidikan, berkesempatan sama untuk berkembang. Dengan menghargai dan memberikan kesempatan pada berbagai profesi, kita dapat menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan, serta memberi ruang bagi setiap orang untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa. Selain itu, hal Ini juga akan mendorong inovasi dan kreativitas dari beragam bidang yang selama ini kurang dihargai, memperkuat masyarakat, dan mempersiapkan kita menghadapi tantangan masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.