Sandal jepit (ilustrasi)
Tadinya aku tak menyadari kalau sandal bisa berefek macam-macam. Sandal jepit ya sandal jepit aja. Ngikut ibu beli yang seperti apa. Aku sendiri pun nggak terlalu nggaya orangnya. Meski sandal jepit sekarang sudah banyak modelnya, untuk urusan rumah masih itu-itu saja. Kupilih salah satu dan jadilah sandal tetapku.
Sampai
suatu ketika sandalku rusak, dan aku terpaksa ganti yang baru. Lho, kok lembab
terus ya? Rasanya nggak kesat-kesat, basahnya awet. Telapak dan jari-jari
kakiku jadi bermasalah lagi seperti dulu.
Kucari-cari
model yang sama dan tanya pada ibu. Eh, sudah nggak ada lagi katanya di pasar
dan di mana-mana. Waduh, gawat. Trus piye iki?
Nah,
pas aku ke toko “sebelah”, ngintip-ngintip deh bagian sandal. Sama, nggak ada
yang permukaannya full dengan garis-garis horizontal. Yang kayak ada parit-paritnya
gitu.
Ah,
sandal zaman now, keindahan aja yang ditonjolkan kayaknya, fungsinya
nggak terlalu.
Sumber
gambar: Bulanja.com