15 Januari 2018

Teknik Bercakap-Cakap untuk Menjalin Pertemanan dan Persahabatan



Teknik Bercakap-Cakap untuk Menjalin Pertemanan dan Persahabatan
 Persahabatan

Memiliki banyak teman merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Namun, tak semua orang bisa memulai percakapan dengan mudah untuk mencari kenalan baru atau mempererat hubungan dengan yang lama.

Berikut ini adalah teknik bercakap-cakap untuk menjalin pertemanan atau relasi:

1.     Berani mengambil risiko, misalnya: penolakan.

2.     Mengambil inisiatif untuk menyapa terlebih dahulu/memulai percakapan.

3.     Minimalkan penolakan-carilah penerimaan.
Misalnya dengan memperhatikan bahasa tubuh orang tersebut. Carilah tangan terbuka, kontak mata, dan senyum.

4.     Ajukan pertanyaan ritual yang mudah dijawab.
a.     Perhatikan sesuatu yang menarik darinya dan beri penghormatan tulus.
Susul dengan pertanyaan ritual.
Pertanyaan ritual bertujuan untuk mengetahui apa yang penting/berharga bagi orang tersebut (pemicu reaksi orang itu). Selain juga tujuan, pengalaman, dan ide-ide yang sama dengan Anda. Kemudian ketahui apakah ia mau berbagi kegiatan dan minat tersebut dengan Anda atau tidak. Intinya, mencari apa yang sama dengan Anda. Ungkapkan pula pemicu reaksi Anda kepadanya.
b.     Perhatikan sesuatu yang dibawanya, lalu ajukan pertanyaan ritual berdasarkan benda itu.
c.     Berikan komentar atau ajukan pertanyaan sesuai dengan situasi.
Selain meminta atau menawarkan bantuan, cara lain untuk memulai percakapan adalah memberikan komentar berdasarkan apa yang Anda amati. Sebaiknya fokuskan pada hal-hal positif yang Anda lihat.

5.     Ajukan pertanyaan ritual terbuka, yaitu pertanyaan ritual yang membutuhkan jawaban detail/penjelasan.

6.     Ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain, kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang kita sadari. Informasi yang kita berikan dengan sukarela disebut informasi cuma-cuma.

Fokuslah pada informasi cuma-cuma yang diberikan oleh orang lain dan gunakan sebagai bahan percakapan selanjutnya.

7.     Beritahukan pekerjaan Anda dengan beberapa informasi cuma-cuma, lalu lihat tanggapannya.

8.     Pertanyaan ritual membantu Anda cepat menentukan apakah Anda ingin lebih mengenal orang ini, membantu Anda mencari tahu dan mengungkap latar belakang pribadi, dan memberi peluang untuk menemukan “hal-hal besar” dalam kehidupan seseorang.

9.     Jadilah pendengar aktif.
Jangan berpikir-dengarkan untuk mendapatkan “kata kunci”.

10.  Ajukan pertanyaan lanjutan yang relevan.

11.  Seorang pendengar yang baik aktif terlibat dalam percakapan, dan sering dapat mengantisipasi apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh si pembicara.
Catatan: jangan memotong kalimat orang lain.

12.  Rangkum apa yang diketahuinya di dalam otak Anda.
“Kedengarannya Anda mengatakan ... apakah saya benar?

13.  Terlibatlah secara aktif.
Gabungan antara pengetahuan Anda sebelumnya dan informasi baru akan memberi Anda cukup pertanyaan baru dan komentar untuk melanjutkan percakapan.

14.  Simak pertanyaan “gunung es”, yaitu sebuah komentar atau secuil informasi cuma-cuma yang sembilan puluh persennya ada di bawah permukaan, menunggu untuk ditanyakan.

15.  Jangan berada di posisi pendapat yang berlawanan.

16.  Biarkan seseorang mengenal Anda dan apakah kalian saling tertarik.

17.  Jangan sampaikan informasi yang sangat pribadi pada tahap awal.

Ingatlah selalu, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang seimbang antara mendengar dan berbicara. Setiap orang suka membicarakan dirinya sendiri, oleh karena itu fokuslah pada minat bersama dan doronglah ia untuk membicarakannya. Cobalah untuk mengenali orang tersebut tetapi juga sekaligus memperkenalkan diri Anda kepadanya.

Selamat mencoba.

Sumber:
Gabor, Don. 2008. Bagaimana Memulai Percakapan dan Menjalin Persahabatan. Jakarta: Ufuk Publishing House.

Sumber gambar: Max Pixel