Persahabatan
Memiliki
banyak teman merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Namun, tak semua
orang bisa memulai percakapan dengan mudah untuk mencari kenalan baru atau
mempererat hubungan dengan yang lama.
Berikut ini
adalah teknik bercakap-cakap untuk menjalin pertemanan atau relasi:
1.
Berani mengambil risiko,
misalnya: penolakan.
2.
Mengambil inisiatif untuk
menyapa terlebih dahulu/memulai percakapan.
3.
Minimalkan penolakan-carilah
penerimaan.
Misalnya dengan memperhatikan
bahasa tubuh orang tersebut. Carilah tangan terbuka, kontak mata, dan senyum.
4.
Ajukan pertanyaan ritual
yang mudah dijawab.
a.
Perhatikan sesuatu yang
menarik darinya dan beri penghormatan tulus.
Susul dengan pertanyaan ritual.
Pertanyaan ritual bertujuan untuk
mengetahui apa yang penting/berharga bagi orang tersebut (pemicu reaksi orang
itu). Selain juga tujuan, pengalaman, dan ide-ide yang sama dengan Anda.
Kemudian ketahui apakah ia mau berbagi kegiatan dan minat tersebut dengan Anda
atau tidak. Intinya, mencari apa yang sama dengan Anda. Ungkapkan pula pemicu
reaksi Anda kepadanya.
b.
Perhatikan sesuatu yang
dibawanya, lalu ajukan pertanyaan ritual berdasarkan benda itu.
c.
Berikan komentar atau ajukan
pertanyaan sesuai dengan situasi.
Selain meminta atau menawarkan
bantuan, cara lain untuk memulai percakapan adalah memberikan komentar
berdasarkan apa yang Anda amati. Sebaiknya fokuskan pada hal-hal positif yang
Anda lihat.
5.
Ajukan pertanyaan ritual
terbuka, yaitu pertanyaan ritual yang membutuhkan jawaban detail/penjelasan.
6.
Ketika kita sedang
berkomunikasi dengan orang lain, kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang
kita sadari. Informasi yang kita berikan dengan sukarela disebut informasi
cuma-cuma.
Fokuslah pada informasi cuma-cuma
yang diberikan oleh orang lain dan gunakan sebagai bahan percakapan
selanjutnya.
7.
Beritahukan pekerjaan Anda
dengan beberapa informasi cuma-cuma, lalu lihat tanggapannya.
8.
Pertanyaan ritual membantu
Anda cepat menentukan apakah Anda ingin lebih mengenal orang ini, membantu Anda
mencari tahu dan mengungkap latar belakang pribadi, dan memberi peluang untuk
menemukan “hal-hal besar” dalam kehidupan seseorang.
9.
Jadilah pendengar aktif.
Jangan berpikir-dengarkan untuk
mendapatkan “kata kunci”.
10.
Ajukan pertanyaan lanjutan
yang relevan.
11.
Seorang pendengar yang baik
aktif terlibat dalam percakapan, dan sering dapat mengantisipasi apa yang akan
dikatakan selanjutnya oleh si pembicara.
Catatan: jangan memotong kalimat
orang lain.
12.
Rangkum apa yang
diketahuinya di dalam otak Anda.
“Kedengarannya Anda mengatakan ...
apakah saya benar?
13.
Terlibatlah secara aktif.
Gabungan antara pengetahuan Anda
sebelumnya dan informasi baru akan memberi Anda cukup pertanyaan baru dan
komentar untuk melanjutkan percakapan.
14.
Simak pertanyaan “gunung
es”, yaitu sebuah komentar atau secuil informasi cuma-cuma yang sembilan puluh
persennya ada di bawah permukaan, menunggu untuk ditanyakan.
15.
Jangan berada di posisi
pendapat yang berlawanan.
16.
Biarkan seseorang mengenal
Anda dan apakah kalian saling tertarik.
17.
Jangan sampaikan informasi
yang sangat pribadi pada tahap awal.
Ingatlah selalu, komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang seimbang antara mendengar dan berbicara.
Setiap orang suka membicarakan dirinya sendiri, oleh karena itu fokuslah pada
minat bersama dan doronglah ia untuk membicarakannya. Cobalah untuk mengenali
orang tersebut tetapi juga sekaligus memperkenalkan diri Anda kepadanya.
Selamat mencoba.
Sumber:
Gabor, Don. 2008. Bagaimana Memulai
Percakapan dan Menjalin Persahabatan. Jakarta: Ufuk Publishing House.
Sumber gambar: Max Pixel
Sumber gambar: Max Pixel