Sejak
kelas 1 hingga 2 SMA aku dan mereka sekelas. Itu karena kebijakan sekolah yang
membuat kami 2 tahun bersama. Dalam kurun waktu tersebut rasanya cukup untuk
saling mengakrabkan diri dan mengenal satu sama lain, walaupun tentu saja
sekelas dengan orang yang sama ada juga enak dan tidaknya.
Selama
2 tahun itu posisi kelas kami relatif tetap. Dari 1-8 ke 2-3 hanya bergeser
satu kelas ke sebelah. Bagiku sama saja, sama-sama strategis: dekat dengan
masjid, toilet, aula, juga kantin. Nah, tempat yang terakhir kusebut inilah
yang berhubungan erat dengan kisah kali ini, kisah antara aku dan teman-teman
di kelas 2-3.
Sumber: Pixabay by ClkerFreeVectorImages
Kelas
2-3 adalah kelas yang sangat istimewa. Tak hanya karena lokasinya yang
strategis penghuninya pun akan makmur jika berada di sana. Bagaimana tidak,
hampir setiap hari adaaa ... saja anak yang berulang tahun. Itu membuat kehidupan
kami sehari-hari terjamin berkat adanya acara bagi-bagi makan gratis plus
minumannya.
Entah
bermula dari siapa setelah dua tiga anak melakukan “ritual” ini traktiran menjadi
seperti sebuah kewajiban bagi mereka yang berulang tahun. Ada juru absennya,
bagian mengabsen siapa-siapa yang dalam waktu dekat akan berulang tahun sekaligus
siap untuk “menodong”-nya. Jadi, tak seorang pun bisa kabur. Ritual semacam ini
memang terasa enak saat menerimanya tapi berat bagi yang uang sakunya pas-pasan
sepertiku untuk balik mentraktir kala gilirannya tiba. Boro-boro mentraktir,
buat jajan sendiri saja masih harus berpikir berkali-kali.
Hari
itu dua puluh empat Agustus, aku blank dengan apa yang harus kulakukan. Sebenarnya
perasaan galau ini bahkan sudah menyergap jauh-jauh hari sebelumnya karena memikirkan
tetek-bengek ritual kelas. Namun, aku tak ada ide untuk itu. Bagaimana ini?
Jambu Air (ilustrasi, bukan jambu air milikku)
Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Di
waktu yang sama buah-buah kecil berwarna putih kemerahan sedang bergantungan
rimbun di depan rumah. Segera kuambil sebuah kantong kresek besar lalu
memenuhinya dengan jambu air itu sebelum akhirnya kubawa ke sekolah. Lucunya di
sekolah aku malah speechless, bingung bagaimana cara membagikan
jambu-jambu ini sekaligus tak siap jika ditodong untuk traktiran. Beruntung
kemudian Nora datang membantu. Teman-teman bertanya-tanya, “Ada acara apa kok
bagi-bagi jambu?” Buru-buru si petugas absensi ulang tahun melihat jadwalnya.
Aku tak bisa mengelak lagi dan pasrah saat semua mata seperti tertuju padaku. Tapi
lagi-lagi Nora datang membantu. “Ini hanya panen,” katanya menirukan ucapanku.
Tiba-tiba
kelas menjadi hidup. Suasana tetap meriah walau traktiran ditiadakan. Jadilah
kami menikmati sekantong jambu tadi bersama-sama. Ketakutanku pun sirna ketika
ternyata teman-teman bisa menerimanya, bahkan menyukainya. Itu membuatku merasa
betapa kebersamaan ini begitu berarti. Satu demi satu kemudian mengucapkan
selamat ulang tahun. Ada pula yang kemudian memberi kado di keesokan harinya. Yang
satu memberi sebuah gantungan baju sedang satunya lagi memberi pigora raksasa
dengan gambar Jimmy Lin di dalamnya beserta jepit rambut berhias kupu-kupu yang
sangat cantik dan girlie. Begitulah, rambut bagian belakang wanita
feminin ini memang sehari-harinya dikuncir rendah. Kuncir satu dan dipercantik
dengan jepit yang sering berganti setiap hari. Dan Jimmy Lin adalah idolanya
kala itu. Siapa lagi kalau bukan sahabatku yang memberikannya.
Ini dia Jimmy Lin-nya, dari sahabatku
Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Terlepas
dari itu semua aku senang dengan kebersamaan ini. Suasananya begitu hangat dan
bersahabat. Aku bersyukur memiliki teman-teman yang baik hati dan perhatian seperti
mereka. Terima kasih teman-teman, keberadaan kalian membuat tujuh belas tahun
usiaku menjadi lebih berwarna.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke lima Warung Blogger
Setuju
BalasHapussemesta-berbicara.com
makasih kunjungannya
HapusSependapat
BalasHapusmakasih kunjungannya
Hapuswah yang penting kebersamaan ya
BalasHapusIya, itu yang utama. Makasih kunjungannya :)
Hapuskebersamaan yg penting wkwkwk
BalasHapusbener
Hapusoke. done ya
BalasHapusiya ... gan ... bermanfaat
BalasHapusby HUS SEI KUL
sippp
BalasHapusartikel yang bagus
BalasHapusbener banget kebersamaan sekarng yang memudarr
BalasHapuskebersamaan bersama shabat yg teramat sngat mahal harganya
BalasHapushhee