06 Agustus 2025

Seni Berbicara Ala Larry King Vs Oh Su Yang, Buku Mana yang Paling Cocok Buatmu?

Review Buku Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di Mana Saja (Larry King dan Bill Gilbert) dan Bicara Itu Ada Seninya (Oh Su Hyang).



Kamu lagi belajar seni berbicara? Ini ada 2 pembicara hebat yang nggak boleh kamu lewatin bukunya, yaitu Larry King dan Oh Su Hyang.

 

Oh Su Hyang menjadi pembicara berawal dari dipuji gurunya, sedangkan Larry King mengawali karir bicaranya dari menjadi penyiar radio. 

 

Buku mereka yang kubaca adalah versi terjemahannya. Meski sama-sama mengajarkan cara berbicara, keduanya punya persamaan dan perbedaan, yang mungkin akan mempengaruhi kenyamanan membacamu atau bahkan gayamu saat praktek berbicara nantinya.

 

Persamaannya, buku mereka sama-sama bergaya story telling/bercerita dan dibagi dalam poin-poin bahasan yang pendek. Keduanya punya tips tersendiri yang berguna untuk situasi-situasi bicara yang khusus. 

 

Secara layout, buku Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di Mana Saja lebih enak dibaca dan lebih baik dalam kesatuan, koherensi, serta alurnya dibanding buku Bicara Itu Ada Seninya, kecuali bagian yang semakin ke belakang, tampak semakin membosankan. Selain itu, buku Larry King lebih menceritakan pengalamannya sendiri yang sangat kaya. Kamu akan seolah menonton kisah jatuh bangun Larry King dalam membangun karirnya dengan lumayan detail. Dia cenderung bercerita tentang orang-orang yang nyata dia temui/berinteraksi dengannya. Semacam buku otobiografi yang berfokus pada bidang bicaranya.

 


Berbeda dengan Larry King, Oh Su Hyang itu bukunya lebih panjang-panjang tulisannya/lebih cerewet. Dia bercerita apa saja terutama tentang orang lain atau tentang buku-buku yang pernah dibacanya atau pokoknya hal-hal di luar dirinya. Dia memasukkan campuran wawasan-wawasan lain yang berasal dari luar dirinya, tetapi masuknya hal-hal tadi itu tidak menyatu dengan sempurna, jadi agak "nggrenjel"/kurang enak dibaca. Dalam penyajian bukunya, Oh Su Yang ini lebih mendetail dan lebih kreatif, pake metafora dan segala macem. Selain itu, ajarannya masuk sampai ke teknis olah suara juga.

Jadi, bukunya Larry King itu lebih to the point daripada buku Oh Su Hyang.

 

Kedua tokoh di atas tadi juga ngakunya mulai dari bawah, berlatih dengan giat, dan sangat detail. Mereka berdua bicara tentang persiapan-persiapan sebelum tampil.

 

 Buku Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di Mana Saja ala Larry King dan buku Bicara Itu Ada Seninya ala Oh Su Hyang itu sama-sama bagus sih. Kalau bisa sih baca aja dua-duanya. Toh, tips-tips dari mereka itu beda kok. Selebihnya, kamu bisa pertimbangkan ulasanku di atas.

Larry King bukunya itu story telling tapi agak-agak poin-poin juga (separuh story telling, separuh to the point/listicle), kalau buku Oh Su Hyang itu lebih full story telling-nya. Kalau kamu tipe dominan otak kanan, mungkin lebih suka ala buku Bicara Itu Ada Seninya, tapi kalau kamu masih agak-agak dominan otak kiri, mungkin akan lebih suka buku ala Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di Mana Saja.

 

Oke, sudah tau belum mau baca yang mana dulu?

 

 



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.