Ilustrasi bengkel sepeda pancal (Sumber: Harnas.co)
Bapak ini adalah tukang
servis sepeda dan sepeda motor. Saya mendatangi tempatnya karena ban belakang
sepeda saya bocor. Beberapa
hari yang lalu sudah kutambalkan di tempat lain, tetapi bocor lagi. Saya pun menjadi
ragu akan keahliannya dan akhirnya pindah ke tempat ini. Saya tak bercerita
apapun tentang ban sepeda saya
yang baru saja ditambal tetapi bapak ini tahu. Beliau berkata bahwa ban sepeda saya rawan bocor lagi
sehingga akan lebih baik kalau diganti ban baru.
“Belum pernah ganti ban
ya mbak?”
“Belum pak.”
“Oh…pantesan. Ini mbak bannya sudah ndak melar lagi jadi gampang bocor, saya
bisa saja nambal tapi saya kasihan sama
mbaknya.”
“Iya pak. Memang baru
saya tambalkan beberapa hari yang lalu dan bocor lagi. Bapak punya (ban dalam
baru)?”
Bapak itu pun
mengangguk. Lalu dia mengganti ban sepeda saya,
selain itu juga memberi minyak pada beberapa bagian sepeda saya dan mengecek ban
depan sepeda saya.
Benar-benar beda dengan penambal sebelumnya. Bapak ini lebih total di dalam
bekerja. Memberikan suatu nilai plus bagi pekerjaannya. Dan saya juga mengambil
pelajaran bahwa saya terburu-buru menilai penambal sebelumnya secara negatif,
padahal saya kurang mengerti ilmunya. Lain kali harus lebih berprasangka baik
pada orang
lain.