Review
cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi”
Cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) diangkat dari
novellet berjudul yang sama. Novellet ini sangat legendaris, karena hingga saat
ini sudah memasuki cetak ulang ke-29. Sebenarnya hal ini tidaklah mengherankan
mengingat isinya yang sarat dengan muatan. Berkisah tentang perjalanan hidup
seseorang yang bernama “Gagah” yang akhirnya menjadi sosok sangat religius dan
berhasil mempengaruhi orang-orang di sekitarnya menjadi semakin islami. Jalan
ceritanya terjalin dengan sangat apik sehingga banyak pembaca yang akhirnya
tersentuh dan larut ke dalamnya. Sebagai sebuah karya yang laris manis di
pasaran tentu saja cerita ini banyak menjadi rebutan PH, akan tetapi demi
menjaga idealisme dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya penulis, Helvy
Tiana Tosa, menolaknya dan memilih untuk menggalang dana secara patungan. Memang,
terkadang ranah komersil bisa mengaburkan atau menghilangkan idealisme dengan
alasan mengikuti pasar, namun penulis tidak mau itu terjadi. Banyak pihak
menyambut positif kegiatan ini, termasuk ODOJ, ACT, FLP, dan Blogger Muslimah. Penggalangan
dananya sendiri telah terkumpul sekitar 245 juta per 16 Juni 2015.
Aktor-aktor dari film KMGP dipilih melalui seleksi
yang sangat ketat. Tidak tanggung-tanggung lebih dari 300 orang dari dalam dan
luar negeri Indonesia mengikuti online casting melalui Youtube. Helvy telah
berhasil memanjangkan arti dari sebuah karya. Mulai dari isinya yang sarat
muatan, dakwah melalui bedah buku, tokoh utama film yang berkarakter dan
diharapkan bisa menjadi role model bagi pemuda, filmnya yang diharapkan bisa lebih
banyak menginspirasi, hingga sebagian keuntungan film yang rencananya akan
disumbangkan bagi pendidikan anak anak dan kegiatan literasi di Indonesia Timur
dan pendidikan anak-anak Palestina. Benar-benar suatu pemikiran yang brilian.
Nama Helvy Tiana Rosa sepertinya saat ini telah
menjadi jaminan. Tak heran jika dia berhasil dinobatkan sebagai sastrawan dan
salah satu dari 500 tokoh Islam berpengaruh di dunia versi Kerajaan Yordania.
Mas Gagah, sebagai tokoh utama dalam KMGP
digambarkan sebagai sosok yang nyaris sempurna. Dia akhirnya meninggal dalam
pelukan Islam, pelukan Islam bagi dirinya dan orang-orang tercinta di dalam
karya seorang Helvy Tiana Rosa, dan pelukan Islam yang berusaha merengkuh hati
para pembaca dan penikmat film-nya.