26 Maret 2022

Review Buku "Great People Decisions"

"Great People Decisions," why they matter so much, why they are so hard, and how you can master them

Penulis: Claudio Fernandez Araoz


Buku "Great People Decisions" ini sebenarnya agak melenceng dari yang kucari. Tadinya aku kurang teliti, nyari "decision" secara umum eh ngambil yang "people decision." Tapi pas aku nyadar ya udah gak papa lah ya, masih berhubungan. Kalo dipikir-pikir perlu juga people decision.


Ini buku berat banget, bahasanya formal tapi sebagian isinya sederhana/mudah dipahami walaupun formal dan sebagian sisanya berat banget, baik secara keilmuan maupun bacanya yang harus pelan-pelan dan hati-hati. Hal seperti ini biasa/banyak ditemui pada orang-orang yang terlalu pintar atau terlalu tinggi pendidikannya dan semacamnya. Mereka susah menyampaikannya dalam bahasa yang sederhana atau menyederhanakan apa yang diajarkan. Apalagi jika misal yang menulis bukan orang yang berprofesi sebagai penulis dan menulis berbasis pengalaman, biasanya cenderung bertele-tele/tidak padat. Kalau buku ini sih berbasis pengalaman dan referensi, baik interview, riset, buku, atau lainnya.


Buku "Great People Decisions" ini dibuka dengan 4 faktor utama penentu kesuksesan, yaitu genetika, perkembangan, keputusan karir, dan keputusan orang. 


Keputusan orang ini sangat besar pengaruhnya bagi kesuksesan dan kehidupan, misalnya untuk memilih teman, pasangan, klien, merekrut karyawan, sampai dengan memilih dokter dengan keahlian yang tepat. Beruntungnya keputusan orang ini bisa dipelajari. Dan Claudio Fernandez Araoz mengajarkannya di dalam buku "Great People Decisions" ini.


Buku ini sebenarnya tentang positioning (the right man in the right place), yaitu merekrut karyawan yang tepat, menempatkan di posisi yang tepat, membuat mereka bisa bersinergi di dalam sebuah tim, sampai dengan memecat karyawan/pegawai yang tidak tepat. Selain itu, dia juga menjelaskan kecenderungan-kecenderungan kita saat membuat keputusan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam membuat keputusan, di mana mencari kandidat yang tepat, kapan harus berhenti mencari, serta bagaimana cara melihat potensi. Tak lupa pula penulis membandingkan seberapa penting IQ, EI (Emotional Intelligence), pengalaman, dan kompetensi dalam mencari kandidat yang tepat. Apa yang perlu dilihat/diutamakan dari calon-calon tersebut.


Uniknya, meskipun ini konteks pekerjaan, tetapi penulis juga menyisipkan pembuatan keputusan dalam konteks memilih pasangan. Cocok lah dengan yang kucari. Aku masih membandingkan berbagai teori dari para ahli tentang apa sih yang harus menjadi fokus kita atau kriteria inti kita dalam memilih pasangan/jodoh. Meski demikian, aku masih nggak paham/merasa abstrak. Paham tapi nggak sepenuhnya. Aslinya sih, variabelnya masih luas. Kayaknya memang nggak bisa disederhanakan deh. Tapi secara umum beberapa ahli tersebut memberikan indikator yang masih ada benang merahnya. Aku pribadi meyakini konsep kepemimpinan di dalam keluarga dan di dalam perusahaan itu masih mirip. Ada kemampuan dasar yang sama yang harus dimiliki oleh orang tersebut. Itu karena kita bicara tentang sifat/kualitas pemimpinnya dan bukan tempatnya. 


Buku ini bagus tapi berat banget. Dia cocoknya untuk orang level tinggi/kalangan intelek. Berat kalau buat orang awam atau yang berpendidikan rendah. Yang paling cocok ya buat HRD atau bos, yang paling berkepentingan dengan positioning ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.