Multimilyuner
Setiap
calon pengusaha mungkin mempunyai suatu prinsip utama yang bisa menjadikannya
sukses. Bagi Ryan Blair, prinsip itu adalah berpikir Nothing to Lose.
Dia pernah merasakan kehilangan terus-menerus, bahkan sering beradu dengan
maut. Pernah nyaris tewas. Sehingga, sekadar “pertaruhan” di dalam dunia bisnis
tidaklah cukup buruk baginya. Hal itu karena kehidupannya yang keras di luar
sana membekalinya dengan insting kuat untuk menyelamatkan diri atau bertahan
hidup.
Ryan
Blair adalah sosok pembelajar sejati. Dia cerdas, jeli menangkap peluang,
pemberani, penuh totalitas, perencanaan dan strategi.
Ryan
terlahir di keluarga menengah ke atas. Nasibnya memburuk ketika ayahnya
menerapkan gaya hidup berlebihan. Keluarganya terjerat masalah keuangan, lalu
sang Ayah terjerumus ke dalam narkoba. Ayahnya menjadi kasar dan suka main
tangan.
Di
sekolah, prestasi Ryan akhirnya menurun. Sekolah berusaha membantu dengan
membawa Ryan dan Ibunya ke psikiater. Mulai detik itu, Sang Ibu yang biasanya
hanya menjadi tameng hidup bagi Ryan, kemudian memutuskan untuk melawan. Ibu
Ryan mengusir suaminya, lalu mengajak Ryan pindah ke rumah baru. Malang, ketika
pindahan, barang-barang mereka dicuri. Polisi tidak berani mengusutnya karena
daerah itu adalah sarang preman.
Mulanya,
Ryan memilih jalan damai, tetapi gagal. Setiap bertemu orang, dia selalu
ditanya, dari kelompok (geng) mana. Merasa terus diintimidasi, akhirnya
terpikirlah solusi untuk bergabung dengan salah satunya.
Di
sekolah, prestasinya semakin memburuk. Guru-guru menasehatinya agar bisa
pelajaran ini dan itu. Tetapi sia-sia. Tak ada yang memahami bahwa masalahnya
adalah tentang hidup dan mati. Sejarah, matematika, atau pelajaran lainnya
tidak akan membantu. Kalau tiba-tiba dia pulang lalu diserang anggota suatu
geng, maka pelajaran sekolah yang manapun tidak akan bisa menyelamatkan
nyawanya.
Sebagai
anggota geng, Ryan sering ditangkap polisi. Juga, keluar masuk penjara. Tetapi,
Ryan ini pandai. Bahkan di dalam geng pun dia berhasil dengan cepat memegang
tampuk kepemimpinan.
Sementara
itu, ibunya pacaran lagi dengan pria lain. Dialah jalan terang menuju hidup
Ryan yang lebih baik. Pengusaha botak itu memaksa mereka pindah ke rumahnya.
Hingga terbebaslah Ryan dari lingkungan yang penuh geng itu. Ryan pun
mendapatkan posisi terhormat, mengikuti posisi si pengusaha botak itu. Tak ada
yang membedakan dia anak angkat atau bukan. Yang jelas, dia ikut terpengaruh
nama baik dan kehormatan dari si pengusaha.
Ryan
belajar dengan cepat. Mulai dari mengubah penampilannya, hingga bekerja sebagai
pekerja pemula di perusahaan ayah angkatnya. Karena dia kerjanya baik dan
total, kemudian ada orang yang menawarinya pekerjaan lain. Ryan pun pindah.
Segera
dia mengamati dengan seksama situasi tempat yang baru, berpindah-pindah dari
bagian ke bagian untuk mengetahui gambaran utuhnya, lalu dia mengambil
risiko-risiko yang besar hingga akhirnya karirnya menanjak dengan pesat:
menjadi pengusaha multimilyuner.
Ada
beberapa saran utama yang dimiliki oleh Ryan, yaitu:
1.
Bekerja keras
2.
Bekerja dengan
fokus dan tujuan
3.
Milikilah
mentor
4.
Bertanyalah
pada mentor Anda, dia mau dijadikan referensi atau tidak
5.
Pantang
menyerah
6.
Segera bangkit
saat terjatuh
7.
Teruslah
mencari cara yang sesuai dengan pribadi Anda, dan bila sudah menemukannya,
berjuanglah dari sana.
8.
Nilailah
seberapa tinggi tingkat toleransi Anda dan orang-orang di sekeliling Anda
terhadap risiko
9.
Berkorban
Segala
sesuatu itu ada harganya. Apa yang bersedia Anda korbankan untuk kesuksesan
Anda?
10.
Bertahan,
betapapun buruk keadaannya
11. Lupakan
semua kesalahan Anda, tetapi coba untuk tidak mengulanginya
12. Bersyukurlah
13. Anda
tidak akan pernah aman, walau di jalur yang benar. Namun, bila Anda terus duduk
diam, Anda akan ditabrak.
14. Jadilah
orang besar dan bersenang-senanglah
Jika
tidak, pilihannya adalah Anda berhenti, mati tidak bahagia, atau mengalami
krisis paruh baya dan kehilangan kesempatan untuk sukses.
15. Jangan
membuat prediksi penjualan
16. Jangan
pernah mengajukan pertanyaan yang jawabannya belum Anda ketahui.
Jika
Anda tidak yakin dengan jawaban Anda, katakan “ Saya tidak tahu jawabannya,
tapi saya akan memberi Anda jawabannya pada (hari, tanggal, jam)”.
17. Jika
Anda tidak mempunyai informasi yang 100% akurat atau jika Anda tidak mempunyai
semua detailnya, jawab saja tidak tahu.
18. Pekerjakan
orang-orang terbaik, bukan yang hanya meng-iya-kan Anda (selalu menyukai
ide-ide Anda). Namun, pastikan mereka loyal.
19. Jangan
terlalu fokus terhadap kompetisi
20. Jangan
membuang-buang waktu untuk mempedulikan apa yang dipikirkan orang lain, dan
terlalu khawatir bahwa Anda akan melakukan kesalahan, bahkan ketika Anda
berhadapan dengan keputusan bernilai jutaan dolar.
21. Ketika
Anda gagal, tanyakan:
a. Mengapa
Anda gagal?
b. Apa
yang harus Anda lakukan agar hasilnya berbeda?
c. Bagaimana
cara melakukan dengan lebih baik?
d. Perubahan
apa yang harus Anda lakukan dalam strategi yang Anda pakai?
e. Apa
yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki perencanaan dan bagaimana persiapan
Anda?
22. Miliki
buku catatan khusus, untuk mencatat semua pelajaran yang Anda dapatkan dari
kegagalan yang Anda terima. Luangkan waktu untuk mencatat jawaban dari setiap
pertanyaan sehingga Anda mempunyai catatan pengingat tentang apa yang salah,
dan apa yang Anda lakukan secara berbeda agar kesalahan tersebut tidak terulang
lagi.
“Semua
keberhasilan terbaik yang telah saya capai, berasal dari kesalahan terbesar
yang saya lakukan”. (Ryan Blair)
23. Jangan
terlalu akrab dengan karyawan Anda dan pilihlah rekan-rekan bisnis Anda dengan
bijak
24. Jangan
memiliki hubungan khusus dengan karyawan atau rekan kerja Anda
25. Jangan
biarkan karyawan tenaga penjualan Anda menjejalkan ide-ide mereka kepada Anda
26. Pecatlah
secepat mungkin
27. Jangan
terlalu terikat dengan perusahaan Anda
Ukurlah
semangat dan kepintaran dari tim Anda, dan Anda akan mengetahui apakah perusahaan
Anda bernilai atau tidak. Jangan terlalu terikat dengan logo atau pernyataan
misi perusahaan, terikatlah dengan orang-orang yang ada di balik kesuksesan
perusahaan Anda
Jangan
menyepelekan kebutuhan Anda akan dana
28. Jangan
mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus
29. Jangan
pernah menulis sesuatu yang dapat kembali menyerang Anda
30. Jangan
mengencani orang yang salah
31. Jangan
berinvestasi pada pengusaha yang tidak dapat Anda bimbing
32. Sebelum
Anda dapat menjual sesuatu kepada orang lain, pastikan bahwa Anda dapat menjual
diri Anda sendiri terlebih dahulu
Pastikan
mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan Anda serta produk dan jasa yang Anda
tawarkan
33. Jangan
pernah mengekspresikan perasaan negatif dalam email atau pesan singkat,
bicarakan langsung atau via telepon. Jangan pernah melakukan komunikasi tanpa
mengetahui kondisi orang yang terlibat di dalamnya.
34. Bila
ingin memuji seseorang, lakukanlah di depan umum. Namun, bila ingin menegur,
lakukanlah empat mata.
35. Rangkum
masalah perusahaan Anda dalam 6 kata
36. Anda
harus jelas mau menggeluti industri yang mana
Berikanlah
identitas yang jelas pada perusahaan Anda sehingga nama perusahaan Anda akan
senada dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Kemudian, ciptakan
promosi yang akan membuat orang lain mengerti posisi Anda di industri yang Anda
geluti.
Misal:
Jasa
bimbel
Industri
besarnya: pendidikan
Spesialisasinya:
bidang persiapan ujian
Rancanglah
agar setiap orang membaca artikel tentang Anda atau melihat situs web
perusahaan Anda, harus dapat mengetahui dengan pasti siapa yang menjadi target
pasar Anda – dalam hal ini para muris yang bersiap masuk kuliah beserta para
orangtuanya.
37. Jangan
menjangkau pasar yang terlalu luas, spesifiklah. Jangan sampai krisis identitas
38. Jika
bisnis Anda adalah jasa persiapan masuk tes perguruan tinggi, maka cobalah
untuk memasukkan satu atau dua kalimat yang menyatakan, “Program kami adalah
yang terbaik untuk murid-murid yang akan meneruskan ke jenjang universitas”
dalam promosi tersebut.
39. Hal
lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah gelar atau jabatan Anda pada struktur
organisasi.
40. Gunakan
kata “kami” (bukan “saya”) ketika Anda sedang membicarakan perusahaan.
41. Kelilingi
diri Anda dengan orang yang tepat, yang memiliki nilai, filosofi, dan tujuan
yang tepat dengan investasi mereka
42. Tetapkan
karakteristik kandidat karyawan, termasuk sejarah, kepribadian, dan
motivasinya:
a. Di
sekolah mana mereka belajar dan mengapa masuk ke sekolah itu
b. Bagaimana
cara mereka menggambarkan diri mereka sendiri
c. Bagaimana
cara interaksinya dengan sesama
d. Bagaimana
cara mereka memandang peran mereka di perusahaan
e. Kemampuan
dan kepribadian yang cocok dengan perusahaan
f.
Sportif
g. Tidak
bersaing secara berlebihan
h. Dapat
menerima kekalahan dengan baik
i.
Tidak terlalu
agresif atau bersorak ketika menang
43. Bayarlah
karyawan dengan uang, pengakuan, dan kontribusi
Buku
Nothing to Lose karya Ryan Blair ini sangat detail. Saya sangat
merekomendasikan kepada siapa saja yang ingin menjadi pengusaha untuk membaca
buku tersebut dari awal sampai akhir. Dia blak-blakan menguraikan semuanya. Meminjam
istilah orang, “isinya daging semua”.
Ada
suatu fakta lain yang mungkin akan membuat Anda terkejut, Ryan adalah seorang
disleksia. Dengan kata lain, semangat belajarnya dan semangatnya di dalam
memperbaiki hidup telah mengatasi segala kekurangannya.
Meski
demikian, nasibnya tragis. Pasca ayah tirinya meninggal, ibunya sangat shock
sehingga jatuh dari tangga, lalu koma. Pada saat buku Ryan diakhiri, belum
jelas nasibnya akan selamat atau tidak.
Saya
tidak bisa membayangkan berada di posisi Ryan. Begitu berat prosesnya, namun
setelah semuanya tercapai, dia seperti sendiri. Satu demi satu orang-orang yang
dia sayangi pergi. Barangkali akan menyisakan suatu kehampaan, di tengah-tengah
hidupnya yang sangat bergelimang harta.
Ah,
setiap orang memang ada jatah ujian atau musibahnya sendiri-sendiri. Hidup itu
sawang-sinawang. Orang yang tidak tahu mungkin hanya melihat puncaknya saja,
bagian enaknya, tidak melihat cerita utuhnya, paket lengkapnya.
Buku
Nothing to Lose begitu berkesan bagi saya. Proses belajar Ryan sangat
amazing. Beberapa bagian sangat menyentuh, terutama ketika membaca surat
penyesalannya saat dipenjara, berikut surat balasan dari ibunya, sukses membuat
saya menangis. Bacalah, Anda tidak akan kecewa!
Sumber:
Blair, Ryan. 2012. Nothing to Lose,
Everything to Gain. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sumber gambar:
Pexels