Pertanyaan
Siapa
yang pernah dapat pertanyaan nyebelin. Hayo ngacung!
Yah,
disadari atau tidak, nggak semua orang bisa berempati atau menempatkan diri.
Nggak semua orang tau or mau tau kata-kata or pertanyaannya itu nyebelin apa nggak.
Kamu
pernah dapat pertanyaan apa? Apa pertanyaan fenomenal “Kapan nikah?”. Atau
pertanyaan lain seputar kapan punya anak, gajimu berapa, dan semacamnya?
Saya
pernah ditanya gaji oleh beberapa orang yang (kepo banget gitu loh). Nggak suka
saya-nya. Ntar jadi kenapa-kenapa. Kalau besar saya, ntar dia jadi iri atau
dengki. Kalau besar dia, bisa-bisa dia sombong, atau saya-nya yang ngerasa
nggak enak. Ada juga orang yang membuat-buat hal itu sebagai olok-olokan atau
ajang banding-bandingin. Males banget, kan?
Well,
mo gimana lagi. Kenyataannya makhluk-makhluk semacam itu ada. Untuk ngatasinnya
contek aja saran dari Rosalie Maggio dalam buku Sukses Berbicara dengan
Siapa Saja, sebagai berikut:
1.
“Kalau tidak
keberatan, mengapa Anda menanyakan hal itu?”
2.
“Apakah Anda
perlu tahu?”
3.
“Maaf, tapi
itu bersifat pribadi bagi saya.”
4.
“Berapa yang
kami bayar untuk rumah tersebut? Cukuplah.”
5.
“Saya tidak
benar-benar membicarakannya.”
6.
“Saya tidak
tahu persis apa maksud Anda.”
7.
“Maaf, Anda
bertanya jika ...”
8.
“Maaf, itu
bukan informasi yang bisa saya berikan.”
9.
“Saya terkejut
Anda menanyakan hal itu.”
10.
“Bisakah kita
membicarakan hal lain?”
11.
“Gaji saya?
Sama seperti yang Anda kira.”
12.
“Itu agak
pribadi, bukan?”
13.
“Ini pertama
kalinya. Orang biasanya tidak mengajukan pertanyaan seperti itu.”
14.
“Apa maksud
Anda?”
15.
“Mengapa Anda
bertanya?”
16.
“Mengapa Anda
ingin tahu?”
17.
“Apakah Anda
tidak keberatan untuk mengatakannya lagi?”
Kalau
kamu, ngelesnya gimana?
Sumber
gambar: Pixabay