Omzet penjualan meningkat
Setiap
penjual menginginkan omzetnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena hal
itu menunjukkan adanya pertumbuhan.
Namun,
peningkatan omzet ini tidaklah semata-mata terjadi. Ada suatu strategi yang
mengawalinya. Tidak seperti perkataan orang-orang yang mengompori, yang
biasanya bilang, “Terjun saja”, seolah tanpa persiapan apapun. Kenyataannya,
semua buku tentang orang sukses yang pernah saya baca memasukkan unsur
perencanaan yang matang, bahkan sangat detail. Tanpa perencanaan, peluang gagal
seseorang akan lebih besar dan lebih panjang (lama).
Di
sini, saya membocorkan strategi dari Jenu Widjaja Tandjung dan Teguh Prayogo
mengenai bagaimana sih cara meningkatkan omzet penjualan. Langsung saja ya.
1.
Belajar
tentang perusahaan, industri, pasar, dan pesaing
Konsentrasilah untuk
mengamati kelemahan 2-3 pesaing terdekat. Kenali juga kekuatan dan kelemahan
diri sendiri sekaligus kekuatan dan kelemahan lawan. Terapkan metode SMART
(spesifik, dapat diukur, dapat diraih, nyata dan wajar sesuai “modal” kita, dan
batasan waktunya jelas).
2.
Menetapkan
sasaran
Ketahui pola
pembelian, karakter, latar belakang sosial, budaya atau ekonomi calon
pelanggan, dan segala hal yang masih berkaitan, termasuk bahasa tubuh dan cara
mereka berkomunikasi.
3.
Mengatur
agenda kerja
Buat perencanaan
matang mengenai rute kunjungan dan daftar calon pelanggan yang hendak
dikunjungi, waktu yang disepakati, dan sebagainya.
4.
Memeriksa
perlengkapan
5.
Memperhatikan
penampilan
6.
Optimis
bertemu pelanggan
7.
Merawat kendaraan
8.
Saya suka hari
Senin
9.
Follow up
prospek
10. Jangan
lupa menutup transaksi
Calon pembeli yang
tertarik umumnya akan:
a. Berkomentar
positif
b. Menanyakan
hal-hal teknis seperti: perhitungan, gambar, spesifikasi, dan lain-lain
c. Meminta
penjelasan ulang dan rincian mengenai cara pembayaran, cara pemakaian, manfaat
atau fungsi, dan lain-lain.
11. Rapat
bersama bos
12. Mencari
prospek baru
Mencari pembeli
potensial, yaitu:
a. Yang
butuh produk kita
b. Secara
efektif bisa dihubungi
c. Benar-benar
dapat mengambil keputusan
d. Benar-benar
mendapatkan nilai tambah dari produk yang kita tawarkan
13. Melakukan
evaluasi
Lakukan evaluasi
terkait dengan luas wilayah penjualan, situasi wilayah penjualan, jumlah
pesaing di wilayah tersebut, jumlah pelanggan, dan lain-lain.
14. Olahraga
bersama rekan
15. Memahami
pelanggan
Pelajari budaya calon
pembeli sebelum menjual. Ketahui motif pembelian, baik itu motif emosional
(seperti: kenyamanan dan kesenangan, diskon) maupun motif rasional (manfaat dan
layanan).
16. Mengikuti
pelatihan produk
Pahamilah produk Anda
dan bagaimana cara menjualnya. Pelajarilah keunggulan dan kelemahan produk,
cara mengoperasikan produk, manfaat produk, bahan atau cara produksi, produk
substitusi, suku cadang, proses komplain, sistem pembayaran, efek samping,
serta perbedaan dengan produk sejenis dari pesaing.
17. Mengikuti
pelatihan keterampilan menjual
18. Mencari
prospek kakap
19. Melakukan
konsultasi
Untuk berkonsultasi
jangan lakukan dengan sembarang orang. Pilihlah teman yang bisa dipercaya,
pendengar yang baik, pandai menjaga rahasia, dewasa dan bijaksana, serta
mengalami hal yang sama tetapi mampu bertahan.
20. Check
up kesehatan
21. Santai
bersama rekan-rekan
22. Bergabung
dengan komunitas penjual
Bergabung dengan
komunitas yang sesuai dengan bisnis kita.
23. Memeriksa
pengiriman
24. Mengatasi
keluhan pelanggan
Inti
dari pelayanan adalah membantu pelanggan agar tidak ada masalah.
25. Mendekati
omzet penjualan
26. Menghubungi
pelanggan lama
27. Peduli
sesama
28. Santai
bersama keluarga
29. Membina
hubungan
Perlakukan pelanggan
secara individu. Dapatkan kepercayaan dari mereka. Sedikit perbuatan lebih
berarti daripada seribu janji.
30. Singgah
ke toko buku
31. Merayakan
keberhasilan
Nah, itulah 31
strategi yang bisa Anda terapkan di dalam penjualan produk Anda. Isinya lumayan
seimbang, bukan? Ada olahraga, santai bersama keluarga, merayakan keberhasilan,
dan sebagainya. Oke, silakan dicoba!
Sumber:
Tandjung, J.W dan Teguh P. 2012. 31
Hari Sukses Meningkatkan Omzet Penjualan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sumber gambar:
Pixabay