Selebgram
Sumber: Showbiz.liputan6.com
Film Selebgram,
membaca judulnya saja kita bisa tahu kalau ide cerita film ini sangat kekinian.
Dengan dibintangi oleh Aldi CJR (Kamal), Billa Barbie (Mila), Ria Ricis
(Sherly), dan Syifa Hadju (Cello); film ini sukses membuat tiket nonton bareng
pemainnya ludes terjual.
Cerita
yang diangkat dalam Selebgram adalah tentang Kamal yang berjuang mati-matian
untuk melunasi utang bapaknya (Donald). Settingnya di sekitar laut, tetapi menurut
saya agak janggal karena Donald bukanlah nelayan. Ia seorang pengusaha properti
yang akhirnya terjerat utang karena usahanya bangkrut, lalu suka berjudi dan
main perempuan.
Sebagai
anak yang baik, Kamal ingin membantu bapaknya. Cara yang ditempuh adalah dengan
mencoba menjadi selebgram. Namun, apa daya followernya hanya sedikit. Malang
tak bisa ditolak, pada saat utang Donald sudah jatuh tempo, segerombolan anak
buah Danutirta datang menagih. Di sini dibumbui beberapa upaya kelucuan yang
gagal untuk membuat tertawa. Baik ketika Kamal menembus tembok, tukang jahit
berhelm di pinggir jalan, tukang ikan, maupun kelucuan-kelucuan lain. Kelucuan
yang berlebihan (terkesan dipaksakan) tetapi tetap tidak lucu dan terlihat
aneh. Sebagai film komedi, unsur komedi di dalamnya masih memerlukan banyak
perbaikan.
Sumber: Id.bookmyshow.com
Kemudian
ada sesuatu yang membuat saya terkejut. Yaitu momen ketika Kamal putus asa akan
utang bapaknya. Saat itu Donald menghampiri dan berkata, “Ada 2 keuntungan dari
kegagalan. Pertama, jika kamu gagal, kamu belajar menemukan apa yang tidak
pernah bekerja di dalam dirimu. Ke dua, kegagalan memberi peluang mencoba jalan
lain.” Tampak bahwa Kamal manggut-manggut dan langsung bersemangat setelah
mendengarnya. Saya pikir Kamal mendapat solusi pekerjaan apa gitu, eh ternyata malah
berpikir untuk bunuh diri demi uang asuransi.
Pada
titik ini serangkaian adegannya terlihat sangat dramatis. Dimulai dari Kamal
yang menceburkan diri ke laut, Mila yang membatalkan pernikahan, sampai dengan
kesedihan bapaknya semua itu feel-nya dapat banget. Terlebih, ada
sindiran tersirat juga yang relevan untuk masa sekarang, yang sedikit-sedikit
diabadikan dan dibagikan ke media sosial. Tampak lucu, namun memang ada orang
yang sebelum mati pun mengabadikan detik-detik kematiannya. Meski demikian, saya
tidak mengerti, kalau memang Kamal ingin kematiannya dianggap kecelakaan demi mendapat
asuransi, mengapa malah direkam dan dibagikan ke Instagram? Viral lagi. Malah
terlihat jelas jadinya kalau itu bukan kecelakaan, tetapi bunuh diri. Kemudian,
setelah peristiwa tersebut, mengapa anak buah Danutirta seolah berhenti menagih?
Padahal belum mendapatkan uang asuransinya. Mengapa tidak kembali menagih pada
Donald? Malah seperti teralihkan fokusnya pada Kamal.
Pemain film Selebgram
Sumber: Bintang.com
Film
ini alurnya cukup baik, meski diwarnai dengan beberapa keganjilan. Keganjilan
tersebut misalnya pada kaburnya Mila yang kemudian menetap di rumah Donald,
padahal Donald tinggal sendirian (tidak diceritakan ada orang lain/istrinya).
Keganjilan lain adalah ketika Harun, Boris, dan Danutirta percaya kalau Kamal
adalah orang kaya dengan bukti hanya selembar kertas. Lalu ada pula adegan
ketika Bahar mengenali punggung Kamal dan bertemu dengan Boris. Kata Bahar
dirinya tidak mengenal Kamal, hanya mengenal bapaknya. Tetapi, mengapa ketika
penggerebekan di rumah Donald dan Kamal kabur, Bahar langsung bisa tahu siapa
Kamal di dalam pengejarannya.
Selain
adanya keganjilan-keganjilan di atas, alur yang cukup baik ini juga tidak
didukung dengan akting tokohnya. Sebagian besar tokohnya saya pandang kurang
baik di dalam memainkan perannya. Apalagi, ada juga peran tempelan,
yaitu ibu Cello. Dia hanya nampang dan tidak berfungsi apa-apa. Namun,
saya menyukai akting Cello dan Sherly. Mereka terlihat sangat ekspresif dan
menjiwai.
Feel
kembali diperoleh saat Kamal menyatakan cinta pada Cello. Akting Cello sangat
baik, malu-malunya itu dapat banget. Meski sesaat setelahnya tiba-tiba keromantisan
berubah menjadi adegan sadis, yaitu dicelupkannya wajah Kamal ke air oleh
Danutirta. Sangat sadis, tapi sisi mengejutkannya dapat. Kemudian, feel terakhir
yang saya rasakan adalah pada waktu pernikahan Kamal dan Cello. Terutama pada waktu
adegan Cello dan Mila sama-sama bersedia mengikhlaskan Kamal. Lagi-lagi Cello
yang berakting dengan sangat baik.
Secara
keseluruhan, Selebgram merupakan film yang ringan dan menghibur. Menjual mimpi
dan fantasi yang indah tetapi itu yang membuat saya suka, akhir yang bahagia
(happy ending). Sebenarnya ide ceritanya sudah umum dan lumayan mudah ditebak,
tetapi tetap mengandung kebaruan dan modifikasi. Hal itulah yang membuatnya
masih enak untuk dinikmati.
Sejauh
ini saya belum mengetahui festival apa saja yang pernah diikuti oleh Selebgram
atau penghargaan apa saja yang telah diperoleh. Tetapi menurut saya film ini
sudah cukup bagus. Di tengah dunia perfilman yang banyak didominasi oleh
adaptasi dari novel, Selebgram berani tampil beda (Film ini bukan adaptasi dari
novel, kan? Atau saya yang tidak tahu?).
Aldi CJR sebagai Kamal
Sumber: Hiburan.inilah.com
Kamal,
si tokoh utama, tidak hanya selamat dari kematian, malahan dia mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda. Sudah utang bapaknya terlunasi, menikah dengan
pujaan hati, dan yang lebih unik lagi, video bunuh dirinya menjadi viral.
Itulah awal dia berhasil menjadi selebgram yang sesungguhnya. Followernya
menjadi jutaan dan keinginannya untuk mendapat endorse pun tercapai.
Namun,
bagaimanapun juga, di dalam film Selebgram ini juga terdapat adegan bunuh diri,
kekerasan, tinggal serumah dengan orang yang bukan mahram, dan pernikahan tanpa
restu dari orangtua. Perlu dikomunikasikan sebaik mungkin kepada penonton agar
tidak meniru atau memandang baik adegan tersebut.
"Tulisan ini diikutsertakan ke dalam lomba penulisan kritik film Apresiasi Film Indonesia 2017"