"Trust Works!", four keys to building lasting relationships
Penulis:
Ken Blanchard
Cynthia Olmstead
Martha Lawrence
Pernahkah kamu membaca buku "Who Moved My Cheese?" Kalau pernah, berarti kamu nggak asing dengan cara penulisan yang digunakan di dalam buku "Trust Works!" ini. Bukan hanya mirip, memang salah satu penulisnya sama, yaitu Ken Blanchard. Pada buku "Who Moved My Cheese", Ken membantu Spencer Johnson dalam menulisnya; sementara dalam "Trust Works!", Ken berkolaborasi dengan Cynthia Olmstead dan Martha Lawrence dalam mengerjakannya.
Buku "Trust Works!" ini dibagi ke dalam 2 bab. Bab pertamanya berbentuk fabel yang merupakan contoh aplikasi metode ABCD (metode untuk membangun "trust" yang diajarkan di dalam buku ini). Bab inilah yang mirip dengan gaya penulisan "Who Moved My Cheese", sangat ringan, bahkan dikatakan bisa digunakan untuk mengajarkan "trust" pada anak-anak. Selain berisi fabel, bab ini juga berisi metode ABCD dan komponen-komponennya (komponen-komponen "trust") serta tes untuk mengetahui tingkat "trust" diri sendiri.
Nah, untuk penerapan metode ABCD dalam berbagai konteks di kehidupan nyata dijelaskan pada bab ke dua. Jadi, "trust" yang dibahas di dalam buku ini itu berlaku secara umum, bisa untuk masalah dalam keluarga, masalah di kantor, atau lainnya. Bab ke dua ini memuat cara mendeteksi masalah kepercayaan (trust issue) beserta contoh-contoh kasus dalam berbagai bidang tadi untuk membangun kembali atau menguatkan kepercayaan. Spesifik sih tapi tetep berat untuk dicerna (nggak se-ringan bab pertama) dan diterapkan. Tapi memang yang semacam gini biasanya kan butuh latihan ya biar prakteknya mulus dan hasilnya bagus.
Selain berisi tes untuk menilai "trust" diri sendiri (yang kita lakukan sendiri), ada juga tes untuk menilai "trust" kita di mata orang lain, serta cara meningkatkan aspek-aspek "trust" kita yang kurang/lemah agar kita bisa lebih dipercaya orang lain.
Baca buku ini itu rasanya seperti beralih dari membaca fiksi ke non fiksi. Bab pertama ada fiksinya, bab ke dua itu non fiksi. Unik sih, tapi mungkin agak perlu menyetel otak untuk bisa langsung ganti "mode". Pengen tahu gimana sensasinya? Coba aja baca sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.