Mungkin kamu belum tahu, banyak hal di dunia ini bersifat 2 arah atau lebih, bisa didekati dari berbagai sisi, atau bersifat saling mempengaruhi.
Misalnya ada seseorang yang stroke karena gangguan pada otaknya. Dari sini otak yang rusak/terganggu menyebabkan gangguan pada bagian tubuh lainnya, kan? Nah, di situ proses pemulihannya bisa dibalik, anggota tubuhnya dipulihkan sehingga menunjang pemulihan otaknya.
Pada berbagai buku yang berhubungan dengan mind, body, and soul juga gitu. Pendekatan mind dapat memperbaiki body and soul, juga sebaliknya.
Kamu mungkin juga pernah baca, kalau lagi stres orang itu cenderung makan makanan dengan rasa apa atau jenis apa. Sebaliknya, kalau kamu salah makan kamu juga bisa stres atau mengalami mood tertentu dan gangguan kesehatan tertentu.
Kalau kamu stres kamu bisa sakit. Sebaliknya, kalau kamu sakit kamu juga bisa stres.
Di dunia kesehatan itu ada banyak pendekatan. Ada yang melalui pendekatan otot, ada yang getah bening, ada yang gusi/mulut, ada yang telinga, ada yang enzim, ada yang hormon, dsb. Mungkin ada gangguan yang spesifik lebih cocok dengan pendekatan jenis tertentu, tetapi pada yang lain perbaikan pada yang satu akan mendukung perbaikan pada yang lain.
Begitupun ketika ada orang divonis komplikasi, kelihatannya serem ya karena gangguan pada bagian tubuh yang satu menyebabkan gangguan pada beberapa bagian tubuh yang lain, tetapi saya menduga/saya yakin hal itu juga berarti kebalikannya. Karena tubuh itu merupakan suatu sistem, pemulihannya juga bisa dari pendekatan mana saja. Kamu perbaiki saja salah satu bagian yang berhubungan dengan komplikasi tadi, maka bagian lain juga akan membaik.
Trus aku juga mo ngomongin soal gen yang selama ini masih simpang siur di masyarakat. Sama aja. Jadi, makananmu bisa mempengaruhi gen, gen juga bisa mempengaruhi apa yang kamu makan. Pikiran atau keyakinan atau kebiasaanmu bisa mempengaruhi gen/ekspresi gen, begitupun sebaliknya.
Trus ada juga nih cowok pura-pura jadi cewek, akhirnya karakternya terpengaruh. Cewek juga ada yang gitu, malah dibikin buku seingatku. Cewek ini nyamar jadi cowok lalu akhirnya mengalami gangguan kepribadian atau apa ya istilahnya, ya pokoknya gitu deh. Itu kenapa kamu melakukan sesuatu, memakai sesuatu, atau berpikir sesuai dengan gender-mu.
Makanya wanita ga boleh menyerupai laki-laki, begitupun sebaliknya.
Dalam ranah yang lebih luas, saya juga berpikir larangan untuk menyerupai suatu kaum karena yang menyerupai akan termasuk golongannya itu sedikit banyak juga bisa berhubungan dengan ini, meskipun tidak sepenuhnya.
Saya juga pernah baca di sebuah tabloid, para artis stres ketika disuruh berperan misalnya jadi pemarah. Terpengaruh perannya. Jadi error gitu deh.
Pokoknya banyak contoh pendekatan 2 arah atau lebih yang seperti itu.
Saya tutup aja tulisan ini dengan sebuah buku yang juga masih berhubungan banget dengan ini, judulnya "Lupakan berpikir positif, saatnya bertindak positif."
Di situ, penulisnya menunjukkan pendekatan yang berbeda dari pendekatan yang marak sebelumnya. Langsung aja bertindak positif, maka akan terjadi perubahan positif.
So, ada banyak jalan menuju Roma. Kamu bisa milih, kamu juga harus hati-hati karena ada banyak hal yang saling mempengaruhi atau bersifat imbal balik seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.