16 Maret 2021

Review Buku "The Art of Discarding"



Mungkin kamu sudah tak asing dengan Marie Kondo dan bukunya "The Life-Changing Magic of Tidying Up". Ternyata, Marie Kondo terinspirasi dari Nagisa Tatsumi, penulis buku "The Art of Discarding" ini. Buku Nagisa Tatsumi ini sukses besar dan berhasil terjual 2 juta kopi di seluruh dunia. Nah, Marie Kondo mengekor kesuksesannya dan ternyata berhasil juga. Buku karya Marie Kondo ikut menjadi fenomenal.

Banyak dari kita yang mungkin nyusuh alias menimbun barang-barang yang sudah tidak terlalu berguna. Hal itu bisa menyusahkan kita sendiri karena ruangan yang semakin sempit, sulit menemukan barang yang kita cari dengan cepat, atau bahkan menurunkan tingkat kesenangan/joy kita. 

Ada banyak alasan mengapa kita menimbun barang, misalnya takut susah jika suatu saat dibutuhkan, mengandung kenangan, suatu saat mungkin bisa dipakai lagi, dan sebagainya. 

Biasanya, solusi yang mereka pikirkan adalah memperbesar atau memperbanyak lemari, memperluas ruangan, pindah rumah, mencari cara mengorganisir dengan lebih baik, dan semacamnya. Padahal, menurut Nagisa, teknik-teknik mengorganisir itu hanya dibutuhkan jika barang-barang kita berlebihan. Kalau menggunakan teknik yang diberikan Nagisa, barang-barang menjadi sedikit, tidak berlebihan lagi, sehingga tidak lagi membutuhkan teknik-teknik mengorganisir semacam itu.

Buku "The Art of Discarding" ini tidak hanya mengajarkan kamu untuk menyisakan barang-barang yang sangat penting/kamu butuhkan dan kamu pakai saja, tetapi juga mengajarkan tentang cara membuat keputusan dengan cepat dan tepat terkait barang-barangmu itu. Dia menawarkan banyak strategi sih, tetapi dia tidak saklek. Nagisa menyerahkan kepadamu untuk memilih atau menerapkan strategi beres-beres yang mana yang cocok buat kamu. Yah setidaknya jika kamu menerapkan satu atau beberapa saja di antaranya rumahmu bisa lebih rapi, meski nggak jadi rapi banget.

Beres-beres rumah ini gampang-gampang susah. Tak lupa Nagisa juga membahas potensi konflik dengan pasangan atau ortu karenanya. Jadi, memang akan semakin kompleks kalau kita tidak tinggal sendiri atau berhubungan dengan barang milik orang lain. Akan tetapi, kalau kamu sudah berhasil di dalamnya, hasilnya juga layak untuk dinikmati bersama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.