"168 Hours," you have more time than you think
Penulis: Laura Vanderkam
"168 Hours." Judul ini agak beda dari buku-buku serupa tentang produktivitas dan semacamnya. Dia spesifik langsung menunjukkan jumlah total waktunya. Dari gambar covernya yang berbentuk jam pun menyolok banget kalau buku ini tentang waktu, meskipun untuk tahu judulnya orang mungkin agak kesulitan karena tulisannya kecil-kecil dan dibentuk melingkar menjadi jam tadi.
Sudah banyak buku ginian di pasaran, apakah yang satu ini beda? Secara umum ya sama, tapi ada juga bedanya. Waktu membaca buku ini isinya itu sempat memanggil beberapa ingatan tentang beberapa bacaanku sebelumnya yang masih berhubungan sekaligus mendapat ilmu baru.
Secara keterbacaan dan cara menulis, dia nggak terlalu enak dibaca sih, tapi sebenarnya prinsip yang diajarkan itu bagus. Dia menyoroti beberapa masalah utama waktu di dalam kehidupan keseharian kita lalu menjelaskan solusinya masing-masing.
Saat membaca buku ini, ingatan dominanku menuju pada buku "The Almanack of Naval Ravikant," meskipun ada buku-buku lain yang berhubungan dengan ini yang juga pernah kubaca, padahal kata penulis rujukannya adalah buku lain. Bisa jadi itu memang inti banget dari bahasan waktu ini sehingga dia muncul atau disebut di dalam berbagai buku.
Kalau dibandingkan dengan buku-buku lain sih, pembagian waktu di buku ini nggak terlalu detail. Dia lebih ke prinsip-prinsipnya. Jadi, agak menipu juga kadang-kadang judulnya. Ini judulnya spesifik banget jumlah jamnya tetapi ternyata isinya lebih spesifik buku-buku serupa yang judulnya mungkin lebih generalis.
Tapi masalah detail dan nggak detail itu hanya masalah strategi atau teknis aja sih ya. Yang terpenting adalah apakah tujuanmu tercapai setelah kamu membaca buku-buku tersebut.
So, kesimpulannya buku ini memuat prinsip-prinsip yang bagus tapi dia nggak enak dibaca dan belum termasuk buku yang kusukai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.