04 Maret 2022

Review Buku "The Uses of Sadness"

"The Uses of Sadness," why feeling sad is no reason not to be happy

Penulis: Karen Masman


Buku "The Uses of Sadness" ini saya kategorikan sebagai buku yang unik. Judul dan deskripsi judulnya itu begitu kontras/bertolak belakang. Bagaimana bisa sedih dan bahagia itu ada bersama-sama.


Begitu masuk ke dalam kita akan disuguhi dengan layout yang lumayan bagus, tetapi hanya sebatas bagus secara tampilan. Kalau untuk kenyamanan mata membaca dan kesesuaian dengan daya konsentrasi masih kurang. Nggak jelek juga, kurang aja. 


Di sini, Karen Masman menjabarkan perspektif uniknya tentang kesedihan melalui 7 tahap. Masing-masing tahap diuraikan ke dalam bab tersendiri. Tapi bacanya harus urut ya karena ini tahapan.


Yang paling kusukai dari buku ini adalah bagaimana penulis membedakan antara sedih dan depresi. Pada masyarakat kita, menanggung kesedihan itu susah sekali, yang dianggap lemah lah, jauh dari Tuhan lah, kurang bersyukur lah, suka mengeluh lah, stres lah, depresi lah, dan sebagainya. Jadi seolah-olah kita itu nggak boleh sedih. Kalau kita sedih berarti kita itu nggak beres atau ada yang error dalam diri kita. 


Penulis kemudian mencoba menjelaskan perbedaan antara keduanya melalui cara-cara kreatif yang digunakannya. Setelah itu dia mencoba menghubungkan kita dengan kesedihan kita itu sendiri, apa penyebab ori-nya dan bagaimana cara berdamai dengannya, yaitu melalui 7 tahap tadi. Di situ pulalah nanti kita akan tahu apa manfaat dari kesedihan tersebut. 


Tak lupa pula penulis menunjukkan mengapa sedih dan bahagia bisa ada bersamaan, dan mengapa itu nggak aneh. Ada banyak hal yang seperti berlawanan tetapi tidak, lalu penulis memberikan beberapa contohnya, misalnya: PD tapi insecure. (Dari sini tiba-tiba aku ingat teman-teman penulis yang bikin karya fiksi, waktu nyari karakter tokoh yang unik atau waktu bikin premis. Tuh bisa, kan?)


Semua orang itu mengalami masa sedih karena itu bagian dari kehidupan. Itu pun nantinya akan berlalu juga. Jadi, ketika kamu nanti sedih, laluilah kesedihanmu dengan mengikuti ketujuh tahapan tadi. Begitulah saran dari penulis tersebut. 


Pendekatannya unik pokoknya, begitupun praktek-praktek yang dilakukan di dalam buku ini, unik dan kreatif. Pendekatan yang aneh tapi boleh juga untuk dicoba. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.