Tren Belanja Online
Kemajuan teknologi
membawa perubahan pada gaya hidup masyarakat, termasuk kebiasaan jual beli. Kini,
sebagian dari mereka telah mengalihkan aktivitas jual belinya secara online,
terutama generasi Y (generasi muda/generasi zaman sekarang). Generasi Y adalah
generasi yang suka cepat dan praktis, merekalah konsumen utama dari kegiatan
transaksi online ini. Mereka berbeda dengan generasi X (generasi tua/generasi zaman
dulu)yang lebih suka datang langsung ke tempat perbelanjaan sambil
melihat-lihat bahan dan memegang langsung atau mencobanya. Begitulah kata
seorang pembicara dari sebuah pelatihan marketing yang pernah saya ikuti.
Menjamurnya Toko Online
Boneprice bisa membandingkan harga antar toko online
Kalau tren belanja
online menjamur, tentu saja toko online juga menjamur. Media sosial saja
sekarang banyak yang dipakai untuk jualan, mulai dari FB, Twitter, BBM,
Instagram, atau lainnya. Tapi ada juga orang yang membuat toko online pribadi
atau menitipkan jualannya pada toko online lain baik yang gratisan maupun
berbayar. Jangan dikira dengan membuat toko online pribadi pasti laku/laris ya,
promosi dan strategi marketing yang tepat tetap perlu dilakukan. Kalau tak
pandai-pandai melakukannya akan kalah dalam persaingan. Akhirnya, kebanyakan dari
toko online itu bergabung dengan toko online yang sudah besar/punya
nama/punya ranking bagus di Google search untuk numpang berjualan,
dengan suatu persyaratan khusus tentunya.
Berbagai Strategi
Marketing Dilakukan
Strategi marketing
Saat ini toko online di
Indonesia sudah semakin banyak, itu artinya persaingan di antara mereka juga
semakin ketat. Perlu strategi yang ampuh untuk mendatangkan pengunjung ke
website mereka dan pada akhirnya membeli produk yang dijual di sana.
Promo pun dilakukan
dengan gencar. Ada yang memberi diskon besar-besaran, ada yang beli 2 gratis 1,
ada yang belanja sekian rupiah bisa tebus barang tertentu seharga sekian
rupiah, ada yang mengadakan even/undian, ada yang menjual seharga 1 rupiah, ada
yang memberi diskon setiap hari, ada yang beli 1 dus baru dapat harga murah, ada
yang gratis ongkir, dan sebagainya.
Akhirnya, beberapa
konsumen bingung. Mereka jadi kalap dan gelap mata. Wah murah sekali produk A
hari ini, wah murah sekali produk B di jam ini, wah produk C sedang diskon
besar-besaran, dan hal-hal semacam itu. Tanpa sadar, keuangannya pun kebobolan.
Terjebak Promo dan
Harga Murah
Saya pernah punya
beberapa pengalaman tentang promo dan harga murah. Suatu hari saya mengunjungi toko
online X dan melihat suatu produk yang menarik, kemudian saya bookmark.
Mau beli mahal, tapi kalau nggak dibeli kok rasanya pengen dan takut keduluan
dibeli orang. Tapi waktu itu tetap nggak beli, sekadar sering mengunjunginya.
Betapa terkejut saya mendapati harganya yang terus melonjak dari hari ke hari.
Harga yang mengerikan dan diskon palsu.
Boneprice mudah digunakan
Di kesempatan lain saya
membeli 2 produk di toko online lainnya, tertulis pula harga diskon. Karena gratis
ongkir dan memang ingin membeli, maka terbeli juga akhirnya. Sesampai di rumah
saya kecewa karena barangnya sangat tipis dan kecil, apalagi setelah tahu di
toko online lainnya (tahu secara tidak sengaja) ternyata jauuuuh lebih murah,
bahkan dari harga yang sudah didiskon tadi. Nyesel banget, kan?
Pernah juga saya
penasaran dan sedang ingin ribet tentang harga-harga produk di suatu toko online
yang sedang promosi. Saya lihat-lihat harga di toko lain dan tanya ibu berapa
harga pasarnya. Olala meski dengan “bungkus” (baca: promo) yang begitu manis
tadi ternyata mereka masih untung sangat banyak.
Intinya, sampai
kapanpun prinsip ekonomi akan tetap berlaku, penjual akan mencari untung yang
sebesar-besarnya, sedangkan pembeli akan mencari harga yang semurah-murahnya.
Harga termurah
Sumber:rachmikitty.blogspot.com
Sebenarnya saya termasuk
pembeli yang ribet. Saya betah untuk mencari berlama-lama hingga menemukan
barang dan harga yang tepat. Tapi, ada tapinya, browsing ke berbagai situs
perbelanjaan membuat kuota internet cepat habis, dan tak bisa dipungkiri pula
itu membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Nah, nggak mau kan
terjebak promo dan harga murah seperti saya?
Berikut ini ada 3 tips
agar cermat di dalam berbelanja:
1.
Belanja sesuai
kebutuhan,
2.
Belanja sesuai
anggaran yang ada,
3.
Mencari harga
total bayar yang semurah-murahnya (harga barang+bea transfer+ongkir)
Trus, gimana dong
caranya cari harga termurah?
Gampang, cari saja di
Boneprice.
Boneprice? Apa itu?
Logo, web, dan aplikasi Boneprice
Ketika pertama kali
mendengar nama ini jujur saya masih tak punya gambaran. Bone artinya tulang dan
price artinya harga. Harga tulang? Blank saya, tapi nggak tahu kok asosiasi
saya langsung ke tulang putih yang dikejar anjing-anjing. Ah, sudahlah itu
pikiran aneh (abaikan). Saya berusaha menepisnya dan menduga-duga, ada kata
“price” berarti mungkin ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.
Ternyata, setelah saya
kunjungi situsnya dan googling. Tara...
Ini pengertian yang
benar:
Boneprice adalah situs pembanding
harga di bawah PT. Boneprice Metatech Indonesia yang hadir sejak Oktober 2014
(dalam format Beta) dan diluncurkan secara komersial pada Februari 2015.
Penjelasan fitur-fitur Boneprice
Situs ini sangat
membantu konsumen untuk mencari harga termurah. Pemakaiannya pun sangat mudah,
begini caranya:
- Kunjungi www.boneprice.com,
- Ketik nama produk pada bagian nomer 1 (mesin telusur) pada gambar di atas atau carilah melalui bagian nomer 2 (menu),
- Setel harganya pada bagian nomer 3 (jangkauan harga),
- Centang merek (bagian nomer 4) dan toko (bagian nomer 5) jika butuh lebih spesifik.
- Bagian nomer 6 adalah pilihan harga. Misalnya pada gambar Samsung Galaxy S7 Edge, produk tersebut memiliki 361 harga yang berkisar antara 970.000 sampai 28.999.000 (bayangkan, jauh sekali, bukan selisihnya?). Klik tanda panah pada bagian paling kanan untuk menampilkan berbagai harga dan spesifikasi produk tersebut dengan detail.
- Harga termurah dan kualitas terbaik pun bisa dilihat dengan cepat.
Boneprice, mudah digunakan
Sumber: www.digitalconnectmag.com
Sudah 5000 lebih toko
online yang tergabung dalam Boneprice, termasuk Tokopedia, Bukalapak,
MatahariMall, Elevenia, dan masih banyak lagi. Produk-produk yang ada di sana jumlahnya
17.000.000 lebih dan dikelompokkan ke dalam 55 kategori (sub menu) lebih, dengan
induk kategori (menu) yaitu: HP/Tablet, Komputer, Kamera, Multimedia,
Elektronik, Bayi/Anak, Pakaian, Beauty, Buku/Hobi, Home/Food, dan Bahan Pokok.
Ini menjadikannya situs panduan cermat berbelanja online terbesar di Indonesia.
Kelebihan lain dari
Boneprice adalah bisa memberikan informasi yang 99% paling akurat dengan
menggunakan sistem teknologi terbaik, dan di-update 2 kali sehari. Penggunaannya
juga mudah dan tentu membuat belanja semakin irit karena konsumen bisa mendapatkan
harga yang termurah melalui perantaraannya.
Secara singkat,
kelebihan dari Boneprice disajikan di dalam gambar berikut:
Keuntungan menggunakan Boneprice
Generasi X Tetap Ada
Meski transaksi online
semakin ngetren, namun transaksi offline tetap banyak dilakukan, terutama oleh
Generasi X. Khusus untuk warga Jakarta yang suka berbelanja di pasar, Boneprice
ternyata juga menyediakan data perbandingan harga sembako termurah di seluruh
pasar di DKI Jakarta. Jadi, sebelum ke pasar cek Boneprice dulu ya! Harganya
sedang mahal atau murah? Harga yang termurah di pasar mana? Dan sebagainya. Jangan
sampai kita tidak tahu harga dan “ditipu” pedagang yang ada di pasar sana!
Boneprice
Wah, Boneprice ini
memang top banget! Cari harga yang murahnya jujur? Cari harga termurah? Buka
Boneprice aja!
Sumber:
Www.boneprice.com
http://teknologi.metrotvnews.com/read/2015/04/16/387037/situs-pembanding-harga-pricebook-punya-saingan-namanya-boneprice
https://m.tempo.co/read/news/2015/04/24/072660576/boneprice-com-situs-pembanding-harga-e-commerce