28 Februari 2023

Review Buku "Escape"

Escape: how to beat the narcissist

Penulis: H.G. Tudor


Escape


Beberapa hari lalu aku nonton video tentang keempat personality disorder dalam cluster B. Cluster B ini mendapat perhatian khusus dariku di antaranya karena beberapa sumber (buku/lainnya) menyebutkan secara khusus mereka adalah kelompok yang harus dihindari dalam mencari jodoh atau berinteraksi. Dalam video tersebut, anehnya, narsis/NPD berada dalam urutan ke-2 dari bawah yang paling kurang berbahaya di antara keempat cluster B. Sementara BPD, termasuk salah satu yang paling danger selain anti sosial (psikopat/sosiopat). Bahkan, penjelasan dari pemilik channel cenderung terlalu manis untuk narsis. Di bawahnya tampak masing-masing perwakilan dari keempat jenis tersebut muncul berkomentar dan narsis tampak sangat ngotot dan senang terhadap hasilnya.


Busyeeet... kelompok yang satu ini emang jago banget soal yang licik-licik macam gini. Aku baca buanyaaak banget buku atau artikel tentang dia, nonton seputar narsis dari berbagai sumber, dll dia adalah kelompok yang paling banyak kontroversinya.

Kalo kamu ngomong, curhat, lapor, konsul/konseling, dll yang berhubungan dengan dia, kemungkinan besar kamu nggak bakal dipercaya. 

Dia ada di berbagai kalangan (bahkan termasuk di psikolog/psikiater/terapis, pemuka agama, polisi/penegak hukum di pengadilan, orang-orang yang suka mengatasnamakan sosial/kemanusiaan, wartawan/redaksi, dll), ada pula orang-orang yang terlalu lugu/perasa/berprasangka baik/positive thinking (yang akan jadi enabler/flying monkey-nya), dll yang intinya kalau kamu jadi korbannya dia (korban dari narsis), bersiaplah untuk sendirian. Kamu harus super hati-hati karena kamu yang akan dituduh pelaku, kamu yang dituduh punya gangguan jiwa, kamu yang akan dijauhi/dikenai sanksi, hurt people hurt people lah, dll. Kamu harus sangat hati-hati memilih orang yang bisa dipercaya dan sekaligus percaya kamu, dan kalau bisa kuat juga/punya kekuatan.

Aku berbeda pendapat dengan pemilik channel youtube tersebut. Menurutku, yang paling berbahaya dalam cluster B adalah narsis dan psikopat/sosiopat, karena psikopat/sosiopat juga pasti mengandung narsisme.

Pada buku "Escape" ini, H.G. Tudor, seorang narsis sosiopat membocorkan sebagian triknya padamu dan cara mengatasinya. Dan seperti yang kusampaikan sebelumnya, aku udah buanyaaak banget mendalami hal-hal seputar narsis dari berbagai sumber tapi mayoritas dari mereka nggak bener-bener paham dan nggak bener-bener tahu cara mengatasinya. Biasanya, akan kecampuran bahwa korban juga disalahkan, korban juga pelaku, korban bisa split berubah-ubah kadang jadi narsis, narsis itu dulunya juga korban, korban itu lama-lama akan meningkat jadi narsis, korban dan pelaku punya gangguan sendiri-sendiri dan harus ngurus urusan masing-masing ajalah, dll. Kalau kamu BPD, CPTSD, kodependen, atau lainnya nanti akan dihubung-hubungin juga bahwa kamu juga mirip narsis lah, kamu juga punya sisi narsis lah, kamu lebih berbahaya lah, kamu yang parasit lah, dll. 


Pokoknya, narsis itu licik banget. Super duper licik. Dia juga bisa mengenali targetnya dan juga bisa mengenali sesamanya. 

Jadi, kalau kamu berurusan dengan narsis, itu adalah sesuatu yang sendirian/sepi, "gelap", dan danger.

Kalau kamu pernah tahu kata-kata bijak dari Ali bin Abi Thalib, "Jangan menjelaskan dirimu pada siapapun karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan tidak menyukaimu tidak percaya itu," itu bisa diterapkan juga untuk konteks narsis ini.

Begitupun dengan kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa. Nggak usah terlalu ngurus meski kamu disuuzani/disalahpahami orang yang penting kamu paham apa yang kamu lakukan dan paham kalau kamu benar.

Aku sering nemu orang berdebat, misalnya oknum alumni pesantren. Mereka nggak bener-bener tanya atau mendengarkan atau berkomunikasi, mereka cuma pengen mendebat or pamer ilmu dan pengen mengontrol/mengendalikan (narsis). Begitupun banyak orang di medsos-medsos semacam Twitter, Instagram (IG), atau lainnya. Kamu harus bisa bedain orang yang mau berkomunikasi dan tidak. Hal semacam ini dibahas juga di buku "Escape" ini.

Intinya ya, baik kamu sebagai korban atau kamu mau ngasih tahu calon korban yang baru atau kamu pengen mencegah orang lain agar nggak jadi korban, itu bisa sangat sia-sia dan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri. Karena narsis itu sangat licik dan berbahaya. Pastikan dulu dirimu aman sebelum melakukan hal-hal lainnya.

Di buku "Escape" ini ada banyak banget trik narsis yang dibedah (misalnya guilt, shame, withdrawal, flying monkey, dll) tapi jumlah pastinya aku nggak tahu karena nggak diberi urutan angka plus aku males ngitungnya. Kamu akan tahu betapa danger-nya dia, mulai dari saat menguntit/memata-matai ala detektif (stalking), mengadu domba, pura-pura baik dan cara-cara halus lainnya, nyari-nyari masalah/gara-gara, sampai dengan cara-cara kasar yang apapun responmu rawan berujung pada kekerasan (termasuk kekerasan fisik) dan berujung pada kamu yang dibalik jadi orang jahatnya sementara dia seolah-olah korbannya.

Pokoknya kamu baca aja, wajib masuk daftar bacamu. Meskipun, tetep aja dia berbahaya (dan tetep sulit nerapinnya) tapi setidaknya kamu lebih waspada/paham siapa dia dan semoga bisa meminimalkan dampak negatifnya terhadapmu karena sudah bertemu/berinteraksi dengan dia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.