01 Maret 2021

Review Buku "The Psychopath Inside"

 


Judul buku: The psychopath inside, a neuroscientist's personal journey into the dark side of the brain.

Penulis: James Fallon

Penerbit: Penguin Group, USA

Tahun terbit: 2013

Jumlah halaman: 166 halaman


Apa yang terjadi ketika seorang peneliti psikopat ternyata dia sendiri psikopat? Jawabannya adalah buku ini, "The Psychopath Inside". Arah risetnya pun berubah menjadi dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialaminya.

Aku membayangkannya sebagai sesuatu yang pasti berat banget. Susah-susah satu dekade meneliti tentang psikopat eh ternyata dirinya sendiri kecakup.

Jadi buku ini itu adalah pembelaan atau bentuk protes dari seorang psikopat, berdasarkan dirinya sendiri sebagai psikopat dan berdasarkan keahliannya selama bertahun-tahun mendalami seluk-beluk psikopat.

James ini adalah profesor di jurusan psikiatri dan perilaku manusia. Dia ahli otak dengan bidang minat yang luas (tidak spesifik). Pada Oktober 2005 dia membuat paper tentang psikopat pembunuh. Untuk keperluan tersebut dia melakukan scan terhadap dirinya dan beberapa anggota keluarganya secara anonim (nama pemilik otaknya disembunyikan dulu). Maksud hati mau digunakan sebagai kelompok normal (kontrol), ternyata kok ada yang hasil scan otaknya mirip dengan milik psikopat pembunuh tadi, dan yang nggak kalah mengagetkan, otak itu adalah otak James sendiri. "Hah, kok otakku sendiri ternyata. Tydaaaack," mungkin begitu dia terheran-heran.

Mulailah dia melakukan pemberontakan dengan menulis buku ini. Dia menelusuri sejarahnya sejak kecil, menonton film-film tentang psikopat, bertanya kepada ahli-ahli lain tentang psikopat, dan menjelaskan bagaimana sih dia sebagai orang dengan otak mirip psikopat pembunuh itu.

Batinnya berteriak, "Aku nggak gitu kok! Aku punya pernikahan yang bahagia, masa kanak-kanakku juga bahagia. Aku nggak kasar atau manipulatif atau berkomitmen di dalam kriminal berbahaya. Apa aku bukan psikopat? Atau aku perkecualian?"

Lalu dia pun berasumsi, mungkin tergantung hasil tes dia saat tes psikopat. Orang disebut psikopat jika hasil tesnya masuk ke dalam minimal angka 30, tetapi kadang-kadang 25 juga sudah termasuk. Sementara yang hasilnya di bawah itu hanya tergolong psychopath trait, dan yang sadis-sadis dan membunuh-membunuh itu mungkin yang ngepol hasilnya, yang semua pernyataan dalam tesnya masuk semua.

Sandra Brown yang juga ahli tentang psikopat mengatakan bahwa asal dari psikopat itu masih diperdebatkan oleh para ahli, apakah dari genetik, lingkungan/pengasuhan, atau genetik dan diperparah oleh lingkungan atau pengasuhan.

Jika James benar dan katakanlah berasal dari genetika, sementara lingkungan/pengasuhannya baik, maka mungkin saja karena itu efek negatifnya bisa diredam.

Belum selesai sampai di situ, James juga merasa tidak adil jika psikopat dikatakan punya paket kombo dengan narsisme dan Borderline Personality Disorder (BPD).

Unik pokoknya. 

Intinya itu dia seperti teriak-teriak, "Nggak kok, aku nggak gitu," dan "Nggak kok, nggak semua psikopat gitu."

Buku ini ditulis dengan James Fallon sebagai subyek dan ahli psikopat sekaligus.

Semenarik apa sih bukunya? Kepo nggak sama kisah perjalanan hidup James dan pembelaan-pembelaannya?

Kalau penasaran baca aja bukunya ya. Nggak terlalu banyak kok halamannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.