Beberapa
tahun lalu saya sempat bertanya atau tepatnya melakukan survei kecil-kecilan
terhadap beberapa teman. Apa sih yang dicari orang dalam hidup? Dan jawaban mereka kurang lebih
sama: KEBAHAGIAAN DAN KETENANGAN HIDUP. Nah, di sini saya akan menjelaskan
perspektif saya mengenai ketenangan hidup, yang mungkin sedikit berbeda dengan
apa yang dipahami orang pada umumnya. Cekidot ya.
Kehidupan
manusia terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
1. Fisik,
2. Spiritualitas,
dan
3. Psikologis/mental
Untuk
mencapai ketenangan hidup, kita perlu memperhatikan ketiganya.
Fisik
Aspek
fisik meliputi berbagai hal, misalnya:
1.
Makanan/minuman
Makanan
dan minuman dapat mempengaruhi mood dan kondisi/kesehatan tubuh kita. Artinya,
kita bisa menjadi tenang atau tidak akibat makanan dan minuman. Kalau mood kita
jelek/tubuh kita sakit, kita mudah bermasalah (cari gara-gara) dengan orang
lain, sehingga kita semakin tidak tenang, dan masalah pun bertambah.
Oleh
karena itu, perhatikan makanan dan minuman Anda. Jangan makan/minum berlebihan
atau mengkonsumsi makanan/minuman yang buruk/tidak sehat. Ingat, good foods make
good moods.
2.
Kurang/berlebihan dalam
beraktivitas
Kurang/berlebihan dalam
beraktivitas baik berupa kurang/berlebihan dalam bekerja, berolahraga, tidur,
dan sebagainya juga dapat mempengaruhi mood dan kesehatan, sehingga dapat mempengaruhi ketenangan hidup.
3.
Ikhtiar
Sebagai manusia kewajiban kita
adalah berusaha/berikhtiar, berdoa, dan bertawakal. Ketiganya ini sepaket.
Kehidupan itu berubah, orang-orangnya dan segala yang ada di sekitar kita juga
ikut berubah. Jika kita tidak melakukan ikhtiar yang cukup untuk mengimbangi
perubahan itu wajar jika kita menjadi gelisah.
Ikhtiar yang bisa kita lakukan
bermacam-macam, yaitu dengan perencanaan, persiapan, manajemen, hidup teratur
dan tidak menunda-nunda, dan sebagainya.
4.
Ilmu pengetahuan
Terkadang, apa yang kita
khawatirkan tidak nyata, tetapi lebih berupa overthinking atau sekadar
pendapat/hoaks (berita palsu). Kita membutuhkan ilmu pengetahuan untuk
mengetahui dengan lebih pasti kondisi kita yang sebenarnya itu seperti apa,
jadi kita bisa menyikapi dengan sewajarnya. Selain itu, semakin kita mengetahui
ilmunya, semakin kita bisa memilih tindakan yang lebih baik, misalnya memilih
bacaan/tayangan yang positif.
5.
Utang
Utang merupakan sesuatu yang
sangat berbahaya. Utang menjadi salah satu penyebab utama kegelisahan
seseorang. Orang yang berutang akan terus-menerus memikirkan utangnya dan
menjadi tidak merdeka.
Jadi, jika saat ini Anda belum
punya utang, jangan coba-coba sekali pun berutang. Sedangkan bagi Anda yang
saat ini memiliki utang, berusahalah secepat mungkin melunasinya dan jangan
berutang lagi.
Faktor-faktor di atas belumlah seluruhnya,
masih ada faktor-faktor lain seperti cahaya, ritme sirkardian, alkohol/narkoba,
kontak fisik (misalnya pelukan dengan yang halal), ekspresi menyenangkan
(misalnya senyuman), dan lain-lain.
Spiritualitas
Bagi
umat muslim mungkin sudah tidak asing dengan bunyi dari surat Ar Ra’du ayat 28,
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang/tenteram.”
Banyak
ketidakpastian dalam hidup ini, dan sebagai seorang hamba/makhluk tidak semua
yang kita upayakan akan berhasil. Andai berhasil pun kita tidak tahu
berhasilnya kapan. Selain itu, sudah sunatullah, selama masih di dunia setiap
orang akan mendapat ujian atau musibah. Jika kita mengandalkan diri sendiri,
kita tidak akan mampu. Jika kita mengandalkan orang lain, orang lain pun belum
tentu mampu dan belum tentu ada untuk kita, plus dilarang karena artinya
seperti menyekutukan Tuhan. Jadi, solusi terbaik adalah dengan mengingat Allah
dan meyakini bahwa Allah lebih besar (kekuatannya) daripada musibah kita; Allah
selalu memberi yang terbaik; Allah mengganti setiap yang hilang dengan yang
lebih baik; dan setiap orang sudah ditentukan rezeki, nasib, jodoh, kematiannya,
kita hidup hanya mencari ridho Allah, segala yang menimpa kita baik maupun
buruk itu ada masa berlakunya (tidak abadi), dan sebagainya. Dan jangan lupa,
rutin beribadah, minimal yang wajib harus lengkap. Bila Anda mendalami rahasia
sholat, wudu, atau lainnya Anda pasti memahami misalnya mengapa kita dianjurkan
untuk sholat tepat waktu/awal waktu. Di situ ada rahasia kesehatan dan ketenangan
hidup juga, sebagai efek samping yang baik dari ibadah.
Psikologis/Mental
Terdapat
2 faktor psikologis utama pendorong ketidaktenangan hidup, yaitu:
1.
Orang-orang toksik
Dalam
aspek psikologis/mental, faktor pendukung terbesar bagi ketenangan hidup kita
adalah keberadaan orang-orang toksik/abuser (pelaku kekerasan), misalnya
narsis, sosiopat, psikopat, dan sebagainya. Coba dicek, ada tidak orang-orang
toksik di sekitar Anda? Berapa jumlahnya? Berapa kadar/intensitas
toksisitasnya? Seberapa sering/seberapa lama Anda bersama mereka? Cek semuanya
baik itu keluarga, tetangga, saudara, teman, sahabat,
pasangan/suami/istri/anak, akun-akun online, semua pokoknya. Perhatikan siapa
di antara mereka yang toksik, lalu mulailah memilih orang-orang dan lingkungan
yang baik/tidak toksik. Semakin toksik lingkungan Anda, semakin tidak tenang
hidup Anda.
2.
Dosa
Dosa,
terutama mungkin dosa berbohong sangat membuat galau pelakunya, kecuali mungkin
bagi yang hatinya sudah mati atau mengalami gangguan jiwa (gila/tidak waras). Hal
itu karena seorang pembohong akan terus berbohong untuk menutupi kebohongannya
dan takut ketahuan. Para pelaku dosa tidak akan tenang hidupnya dan memang
sudah ditetapkan seperti itu oleh Allah.
Tidak
hanya dosa, terkadang kesalahan/pelanggaran serta kemampuan memaafkan juga
berperan dalam mewujudkan ketenangan psikologis seseorang.
Memperhatikan
dan memperbaiki ketiga aspek tadi sangat penting dalam upaya meraih ketenangan
hidup. Siapapun dapat meraih manfaatnya, termasuk penderita gangguan kecemasan
(anxiety) dan semacamnya akibat trauma atau lainnya, sedikit banyak bisa
diminimalisir atau diatasi kecemasannya dengan memperbaiki ketiga aspek di atas
secara komprehensif, meskipun mungkin tetap memerlukan upaya tambahan berupa
terapi atau lainnya.
Jadi,
ketenangan hidup dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal kita harus memperhatikan semua faktor tadi, tidak hanya memilih satu
atau beberapa darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.