Acara sudah saatnya dimulai, tetapi banyak peserta terlambat. Anehnya, yang terlambat malah peserta dari sekitar Surabaya, tak bisa dibandingkan dengan pria tua di sebelah saya. Bapak itu datang sangat pagi dari Malang ke Surabaya. Berangkat Subuh katanya, masih dengan semangat 45 ingin menimba ilmu kepenulisan yang diadakan Harian Surya. Ia menyapaku ramah dan kami pun bertukar cerita. “Saya penulis, Pak,” kataku. Lalu kutuliskan salah satu blogku sesuai permintaannya. “Wow, sudah dot com!” serunya takjub. Begitupun saya, tak kalah terkejutnya. Begitu dahsyat peran dot com di matanya.
Orang-orang mengenal
.com sebagai Top Level Domain (TLD). Domain adalah lokasi situs web. Domain
berbeda dengan url. Misalnya untuk blog saya, nama domainnya Cerahdanmencerahkan.com,
sedangkan url/alamat webnya Http://www.cerahdanmencerahkan.com/.
Nama domain terdiri
dari 2, yaitu SLD (Second Level Domain) dan TLD (Top Level Domain). Dalam blog
saya, SLD-nya adalah Cerahdanmencerahkan dan TLD-nya adalah .com.
TLD tidak hanya .com, bisa .id, .net, .org, .top, .xyz, atau lainnya.
Menentukan domain
merupakan langkah awal dalam menyiapkan blog atau situs web. Domain yang tepat
sangat menentukan kesuksesan blog, web, atau bisnis Anda.
Setidaknya terdapat 16 cara untuk menemukan domain yang tepat, yaitu sebagai berikut:
1. Sesuaikan nama domain dengan nama blog dan bisnis, perusahaan, merek, atau nama Anda
Ketidaksesuaian di antara mereka bisa membuat pengunjung melupakan domain Anda atau menurunkan lalu lintas ke situs tersebut.
Misalnya:
Amazon.com
(domain) adalah Amazon (merek).
PaulaSilviana.com
(domain) adalah Paula Silviana (pemilik/pebisnis)
Penggunaan
merek atau nama adalah tergantung model bisnis Anda. Saya mendapati banyak
penulis luar negeri menggunakan domain nama. Jika Anda penulis, Anda bisa
mempertimbangkan untuk memakainya juga.
Selain
itu, Anda juga bisa menggunakan nama domain yang deskriptif konten, walaupun
agak panjang. Jika blog Anda tentang pelatihan anjing, maka nama domain seperti
"HowToTrainYourDog.com" dapat digunakan karena langsung bisa
menunjukkan isi dari blog/website tersebut.
2. Pikirkan lokasi pelanggan sebelum memilih ekstensi/TLD
Ekstensi/TLD dot com merupakan pilihan tepat jika Anda menyasar seluruh dunia. Tapi jika Anda hanya menyasar satu negara, ekstensi terbaik untuk negara itu bisa juga dipilih. Meski demikian, orang sudah terlanjur familiar dengan .com dan cenderung lupa ekstensi lain. Selain itu, ekstensi .com merupakan ekstensi terpopuler dan perangkat seluler pun memberi tombol khusus .com pada keyboardnya. Oleh karena itu, jadikan .com sebagai pilihan utama.
3. Buatlah sesingkat mungkin dan mudah
diingat
Domain
pendek memudahkan diingat, melapangkan ruang bagi judul
postingan (domain panjang dapat mengurangi jumlah karakter yang bisa ditulis
pada judul), dan mendukung SEO. Ia dapat memperluas url sehingga mudah
ditemukan di halaman hasil mesin pencari (SERP) dan otomatis meningkatkan peringkat
situs Anda. Hanya jika nama yang Anda inginkan sudah tidak tersedia, terpaksa Anda
harus membuatnya agak panjang.
4. Hindari tanda hubung, angka, dan
semacamnya
Selain
sulit diingat, pengunjung cenderung lupa untuk mengetikkan tanda hubung dan
angka tersebut. Dan jika mereka mengetikkan domain tanpa tanda hubung, mereka
bisa tersesat ke situs lain. Parahnya lagi, domain dengan tanda hubung sering
digunakan oleh situs spam sehingga reputasinya buruk. Sedangkan domain dengan angka
dapat membingungkan pengunjung, karena harus menuliskan angkanya dalam bentuk
bilangan atau huruf.
Misalnya:
Beauty4u.com
atau Beautyforyou? (membingungkan pengunjung)
Peluang-bisnis.com
5. Waspada domain bermakna ganda
Misalnya:
Kidsexchange (pertukaran anak)
Kidsexchange (pertukaran anak)
6. Jangan gunakan kata kunci pencarian
Kata
kunci biasanya tidak bermerek, tidak bisa diperluas, dan sudah tidak mendukung
SEO. Menyesuaikan nama domain untuk SEO sudah tidak sepenting dulu lagi sejak
Google mengubah algoritmanya pada 2012.
7. Cek domain TLD lainnya
Misalkan
Anda menginginkan domain Peluangbisnis.com, cobalah untuk mengecek
Peluangbisnis.id, Peluangbisnis.net, atau lainnya. Karena jika orang lupa domain
TLD Anda, mereka bisa masuk ke domain pesaing dan akan merugikan Anda.
8. Hindari homofon
Homofon
adalah kata-kata yang terdengar sama tetapi ejaan dan maknanya berbeda. Kasus
ini pernah menimpa bisnis suku cadang mobil bernama Performance Won. Pemiliknya
harus terus-menerus memberi tahu orang-orang bahwa itu dieja “menang”, dan bukan
“satu”.
9. Periksa situs media sosial
Untuk
meningkatkan pengenalan merek, gunakan nama yang sama antara domain dan medsos.
10. Hindari menggantikan kata dengan huruf
Misalnya
huruf “u” untuk “kamu” pada beauty4u.com. Selain membingungkan pengunjung, ia
juga dapat menyesatkan pengunjung ke situs lain.
11. Hindari Strings of Letters/serangkaian
huruf yang sama
Misalnya
FlossString.com. (huruf “s”-nya berderet tiga)
12. Hindari klaim
Ada
kata-kata yang dilarang digunakan, misalnya “treat”, mengobati, atau
menyembuhkan.
13. Pilih nama domain
yang tak terbatas waktu
Jika
nama domain Anda berhubungan dengan tren sedangkan trennya sudah berakhir, maka
bisnis Anda juga dapat memburuk.
14. Pilih nama domain yang dapat diperluas
Karena
topik populer dan minat kita sebagai blogger/pebisnis bisa berubah.
15. Pilih nama domain yang dapat ditransfer
Domain
yang dapat ditransfer memungkinkan orang lain mengambil alih jika terjadi
sesuatu yang tidak dikehendaki. Selain itu, domain yang dapat ditransfer
penting bagi Anda yang berniat membangun situs dan menjualnya.
16. Pastikan nama domain bebas masalah
Misalnya terkait konflik hukum, daftar hitam,
dan hukuman Google. Periksalah riwayat url, jangan sampai pernah digunakan di
masa lalu, memiliki tautan dari situs lain, atau bereputasi buruk. Url yang
buruk dapat merusak reputasi Anda dan peringkat situs Anda.
Cek
calon url Anda di archive.org atau ahrefs.com untuk mengetahuinya.
Sudah menemukan nama domain yang tepat? Segera daftarkan sebelum nama itu diambil orang.