Mi instan
Barang
yang sama bisa memiliki arti berbeda di waktu berbeda. Kisah ini saya ceritakan
agar kalian lebih berhati-hati, tidak menganggap “halah, hanya gitu aja”, “nanti
kuganti”, atau semacamnya.
Kejadian
ini bermula ketika mi instan saya hilang. Tinggal 1. Rencananya mau saya
gunakan untuk sahur. Saya nggak pernah nyangka kalau ternyata tiba-tiba hilang,
dimasak oleh orang lain. Otomatis saya sahur nggak ada makanannya, karena waktu
itu sedang tidak ada masakan.
Bangun
di jam sahur, saya terkejut. “Mi-nya mana?” Nggak ada deh makanan agak berat
untuk makan. Untunglah saya nemu pisang. Sahur dengan itu. Tapi ya nggak
mantep. Krucukan sepanjang hari.
Nah,
orang yang memasak mi saya dengan entengnya bilang dia yang makan. Lalu pagi-pagi
bergegas beli ke toko bermaksud mengganti. Saya kan butuhnya untuk sahur hari
itu. Nggak butuh lagi, kan?
Jadi,
perhatikan nilai waktu! Milik orang jangan dipinjam atau digunakan sembarangan.
Sumber
gambar: Vemale.com