13 Januari 2019

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?
Kosmetik 
(Sumber: Pixabay.com)

Hari gini apa sih barang yang nggak ada KW atau replikanya? Rata-rata ada ya. Termasuk kosmetik, banyak lho yang memiliki KW. Lipstik misalnya. Biasanya orang oke-oke saja membeli, dengan alasan yang asli mahal. Barang-barang tersebut pun relatif mudah didapati bahkan melalui online. Anda tinggal mencari sebuah e-commerce lalu “klik”, terpampanglah aneka ragam kosmetik KW berjajar di sana. 

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?
 Contoh penjual yang jujur menyebutkan kalau produknya REPLIKA

Meskipun memang ada pembeli yang sengaja membeli kosmetik KW, tetapi orisinalitas barang tidak selalu ditunjukkan oleh penjual. Sebagian menulis pada judul atau deskripsi barang, sebagian lagi marah-marah kalau ditanya. Mereka yang marah-marah itu menganggap harusnya sudah tahu sama tahu, “Nggak ada lah kosmetik ori harga segitu”. Kesal dong, bertanya itu kan hak pembeli.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?

Contoh penjual yang jujur menyebutkan produknya LIKE ORI

Selain dijual dengan cara di atas, ada juga produk-produk yang mencurigakan keasliannya. Misalnya begini, produk asli kemasannya 200 gram. Si penjual menjual dalam kemasan 10 gram, dikemas sendiri. Nah, pembeli tidak tahu dong itu asli atau palsu karena kemasannya sudah berubah. Padahal, pada kemasan itulah tercantum berbagai informasi yang dibutuhkan konsumen. Di samping itu, cara ini juga membuat konsumen tidak tahu bagaimana penjual memproses pengemasan ulang tersebut. Sangat dimungkinkan menjadi tidak higienis. Anda perlu waspada, karena menurut Roy Alexander Sparringa (Kepala BPOM saat itu, 2016), salah satu modus pemasaran kosmetik palsu adalah mengemas ulang produk kosmetik yang diimpor ke Indonesia lalu dijual melalui media sosial.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?
 
 Contoh sudah ditulis REPLIKA tapi banyak yang beli 
(tanda penjual dan pembeli sama-sama tahu dan mau)

Eh tapi lucu juga ya, kenapa orang sangat anti barang palsu, sedangkan yang jelas-jelas ditulis KW atau replika tidak. Perubahan dalam istilah saja ternyata menghasilkan perbedaan yang besar. Padahal kan sama saja, KW atau replika atau like ori ya artinya tidak original/tidak ori/tidak asli, alias palsu. Umumnya memang lebih murah sih, tapi apa nggak sayang tuh dengan wajah atau bagian lain dari tubuhnya?

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?

Kosmetik palsu adalah kosmetik yang dibuat tanpa memenuhi kaidah cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB) dan menggunakan bahan-bahan yang tidak seharusnya  digunakan. Bisa dengan mengganti tanggal kedaluarsa, mengemas ulang kosmetik murah sehingga seolah-olah merek internasional, hingga memproduksi kosmetik dengan menambahkan bahan berbahaya.

Setidaknya ada 5 kerugian membeli kosmetik palsu, yaitu: 
1. Bahan bisa tidak sesuai komposisi yang tertulis pada kemasan
2. Tidak berkhasiat
3. Bisa mengandung bahan-bahan berbahaya, misalnya rhodamin, resorsinol, timah, tembaga, merkuri, dan sebagainya yang berada di atas ambang batas keamanan.
Dikutip Okezone dari CBS News, pada umumnya, kosmetik palsu itu menambahkan bahan-bahan seperti arsenik, merkuri, dan aluminium.
4. Bahan bakunya terkadang menggunakan racikan dari fasilitas yang tidak memenuhi standar dan ilegal.
Menurut DailyMail, merkuri, timbal, arsenik, sianida dan bahkan urine manusia dan kotoran tikus kadang ditemukan dalam kosmetik palsu yang diimpor dari Tiongkok.
5. Diproduksi tanpa takaran dan formula bahan-bahan yang jelas

Akibat membeli kosmetik palsu dapat berupa:
 1.    Kulit mengelupas dan kemerahan, alergi, iritasi, jerawat, dan sebagainya
Menurut Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM; dra. Reri Indriyanti, Apt., M.Si, dampak ringan akibat penggunaan kosmetik palsu bisa terlihat secara langsung, misalnya kulit yang mengelupas dan kemerahan. Bahaya tersebut merupakan bahaya jangka pendek.
Bila paparan jangka pendek tersebut dalam dosis tinggi, maka bisa menimbulkan diare, muntah-muntah dan kerusakan ginjal.

2.  Bahaya jangka panjangnya bisa menyebabkan luka bakar tingkat 1, kerusakan hati, gagal ginjal, jantung, dan kanker kulit. Hal ini disebabkan karena kosmetik palsu mengandung zat-zat yang berbahaya dan tidak boleh diserap oleh tubuh.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?
 Bahaya kosmetik palsu
Sumber: bahayakosmetikpalsu.blogspot.com

Bahaya lain yang bisa terjadi adalah kulit menipis, pembuluh kulit terlihat, gangguan sistem imun, dermatitis, iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernapasan atas, methemoglobinemia, cyanosis, konvulsi, peningkatan detak jantung, dispepsia, hipotermia, hematuria, mutasi dan kerusakan DNA, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal, gangguan perkembangan janin/cacat (teratogenik), hiperpigmentasi, ochronosis (kulit berwarna kehitaman), dan sebagainya. Malangnya lagi, hiperpigmentasi dan ochronosis ini kemungkinan tidak bisa pulih. 

3. Membahayakan orang dekat
Dokter Eyleny Meisyah Fitri, SpKK  menyampaikan bahwa orang yang menghirup merkuri, walaupun tidak melakukan kontak langsung di kulit (bukan pemakai), bisa terpapar efek bahayanya. Pada penggunaan jangka panjang, kosmetik ilegal dapat menimbulkan penyakit di seluruh tubuh, organ-organ vital, bahkan dapat menyebabkan depresi.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Fadil Imran (kedua kiri) bersama jajarannya menunjukkan barang bukti obat palsu dan kosmetik palsu saat pengungkapan peredaran obat dan kosmetik palsu di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta. (Sumber: Antara)
 


 BPOM sendiri sebenarnya sudah gencar di dalam memberantas kosmetik palsu. Inspeksi hingga operasi pasar/razia telah dilakukan secara rutin untuk memutus mata rantai produksi dan peredaran kosmetik palsu.  Pada kasus penjualan secara online, BPOM sudah bekerja sama dengan Kominfo untuk melakukan pemblokiran terhadap toko online kosmetik ilegal. Tapi memang masih ada penjual yang nakal. Oleh karena itu, pembeli pun harus cerdas. Lakukan upaya-upaya yang bisa membuat Anda terhindar dari membeli kosmetik palsu, misalnya:
1.  Pastikan produk memiliki nomer resmi dari BPOM
Cek nomer resminya di BPOM (pom.go.id). Sama atau tidak nomer pada kemasan dengan yang ada di sana.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


2. Belilah di tempat yang terpercaya
3. Harga kosmetik palsu biasanya di bawah standar
Bukan murah tetapi biasanya di bawah harga asli (lebih murah). Tetapi bukan jaminan, bisa saja penjual menjual produk palsunya dengan harga biasa.
4.  Perhatikan kode Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tercantum.
Lihat nomor dan tanggal kedaluarsa serta kodenya. Kode untuk produk kosmetik lokal adalah CD, sedangkan untuk kosmetik impor adalah CL.
5.  Cek KLIK, yakni cek Kemasan, Label, Izin edar dan Kedaluarsa produk kosmetik tersebut.

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?

Kemasan: baik, tidak penyok/rusak, isinya tertutup dengan baik, memuat hal-hal penting yang dibutuhkan (cara pemakaian, komposisi bahan, dan sebagainya).
Label: labelnya tersegel dengan baik.
Izin edar: mempunyai izin edar.
Saat ini untuk izin edar kosmetik di Indonesia tidak lagi menggunakan sistem registrasi. Izin edar yang berlaku telah menggunakan sistem notifikasi, mengikuti aturan di ASEAN.
Kedaluarsa: mencantumkan tanggal kedaluarsa dan belum kedaluarsa (tanggal kedaluarsanya belum terlewati).

6.  Produsen dan distributor jelas
Nama produsen kosmetik itu harus ditulis lengkap, begitupun alamatnya harus detail.
7. Bertanyalah kepada penjualnya
Ada penjual yang mau menjawab dan jujur, walaupun dengan marah-marah/kasar.
8. Bandingkan dengan kosmetik yang biasa Anda beli (merek dan jenis yang sama), apakah warna, kekentalan, tekstur, font, penampakan, dan sebagainya sama? Percayailah insting Anda!
9. Hindari membeli produk yang memberikan klaim berlebihan dan hasil instan!

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


10. Produk asli selalu mencantumkan nomor layanan pelanggan

Mengerikan bukan bahayanya? Jangan sampai Anda yang tadinya ingin cantik malah mengalami problem kesehatan dan problem kecantikan serius karenanya. Inginnya murah malah jadi mahal karena biaya perawatannya. Itu belum termasuk malu dan penderitaannya. 

Kosmetik KW/Replika Yes, Palsu No, Why?


Jadi, say no pada kosmetik KW, replika, like ori, dan palsu!


#cerdasmemilihkosmetik