Uang digital
Sumber: Luxuo.id
Sudah bertahun-tahun lalu negara-negara di
dunia, termasuk Indonesia, menggunakan uang logam dan uang kertas sebagai alat
pertukaran/pembayaran yang sah.
Tadinya, segala transaksi keuangan dilakukan
dengan barter. Kemudian era pun berubah, mulai muncul alat-alat pembayaran yang
berupa kartu (misal ATM, kartu kredit), transfer, pulsa, poin, dan sebagainya.
Yang perlu Anda ketahui:
1.
Di dalam buku “Change Anything” telah dibuktikan bahwa penggunaan
uang non tunai (tidak ada bentuk fisiknya) cenderung menyebabkan orang semakin
boros.
2.
Terkait utang bank (termasuk kartu kredit)
Pada
masa sekarang ini banyak orang menabung di bank. Di dalam buku “6 Keranjang 7
Langkah” (Lim Tung Ning) disebutkan bahwa menyimpan uang di bank sebenarnya
tidak menguntungkan, apalagi utang di sana.
Ada
sebuah buku lain yang saya lupa judul dan penulisnya, mengatakan, orang-orang
zaman sekarang itu suka bermewah-mewahan, gaya hidupnya tinggi, mereka terlihat
kaya tapi sebenarnya “kita”-lah (mereka/bank/pemberi utang) penguasanya. (Fakta
ini didukung oleh bukti lain dari buku berbeda, bahwa orang yang benar-benar
kaya sangat sedikit, dikarenakan ada orang-orang kaya yang utangnya juga besar).
Wajar
bukan, orang yang berutang itu tidak merdeka, di bawah kekuasaan pemberi
utangnya.
Hal
ini juga berlaku untuk negara yang berutang.
3.
Era kemudian beralih lagi menjadi e-money/uang
digital/cryptocurrency, semacam bitcoin.
Uang
ini sudah dilarang di Indonesia tetapi masih dijumpai di beberapa tempat
tertentu (membandel). Ketika saya mempelajari beberapa hal darinya, terlihat
aneh dan seperti judi.
Untuk
lebih jelasnya, dan sekaligus mempersingkat waktu dan menghemat energi, mengenai
uang digital langsung saja dibaca pada situs-situs berikut:
4.
Kita bangga dengan pertumbuhan teknologi yang semakin pesat. Selain
uang yang berubah menjadi digital, data-data juga semakin digital penuh. Di antara
efek sampingnya adalah bagaimana jika terjadi sesuatu dengan teknologi itu? Di-hack
(data dicuri), data dimanipulasi, data dirusak/dihapus, dan yang sudah tidak
asing bagi sebagian besar umat muslim adalah ancaman kehancuran teknologi. Ya,
menjelang kiamat nanti akan datang suatu masa kehancuran teknologi (https://bit.ly/2SJCiI5).
Otomatis pasti data dan uang kita menjadi musnah semua.