07 September 2018

27 Hal yang Harus Diperhatikan di dalam Penulisan Fiksi




Ada banyak hal yang harus diperhatikan di dalam menulis fiksi, di antaranya adalah 27 hal berikut ini:

1.  Fiksi adalah tentang karakter-karakter. 

2.  Karakter dapat dibentuk dari pengalaman (termasuk pengalaman membaca), kenangan dan sejarah pribadi, perasaan dan kekaguman, bahasa, imajinasi, pengamatan, dan ide.

3.  Milikilah buku catatan untuk mencatat segala hal yang menarik bagimu, baik fakta maupun fiksi/imajinasi. Berlatihlah untuk membuat cerita, frase, dialog, menulis detail-detail orang (fisik, ekspresi, penampilan, dialog, dan sebagainya), dan sebagainya di dalamnya. Berkonsentrasilah juga pada hal-hal yang ditangkap oleh 5 indera (suara, bau, rasa, sentuhan, dan penglihatan). 

4.  Kembangkan karakter yang telah kamu tulis. Tulis sketsa karakternya maksimal 200 kata. Pelajari cara penulis lain dalam menggambarkan karakter-karakter tokoh mereka. Amati bagaimana tokoh tampak di matamu atau di mata tokoh lain.

5.  Bahasa yang kamu ketahui dan gunakan adalah vital, itu menunjukkan siapa kamu sebenarnya. 

6. Gambarkan keadaan biasa dengan cara yang tidak biasa/mengejutkan.

7.  Miliki informasi tenang karakter, tempat, dan waktu yang akan kamu deskripsikan. Siapa dia? Ke mana dia pergi? Bagaimana penampilannya saat mood tertentu? Berapa umurnya? Bagaimana kehidupannya? Tokohmu menginginkan apa dan mengapa dia tidak pernah dapat memperolehnya? Bila perlu, lakukan riset! Riset bisa meliputi profesi, lokasi, pernyataan, dan sejarah tempat. Ingat pula, karakter tokoh harus konsisten dan jelas.

8.  Gunakan teknik karakterisasi: deskripsi fisik, pikiran dan perasaan, kepribadian, lokasi, sejarah tokoh, dan bagaimana karakter bertindak di dunia. Tuliskan secara detail segala sesuatu yang menyangkut tokohmu di dalam buku pembantu. 

9.  Temukan apa yang membuat tokohmu berkata, berpikir, berpakaian begitu, atau bertindak begitu!

10.Gunakan alat bantu berupa buku, foto, dan kamus. Akrablah dengan kamusmu, lalu gunakan turunan kata yang menarik darinya. Catat kata-kata atau frase menarik atau pola bicara orang-orang, lalu gunakan di dalam cerita. Jangan gunakan kata-kata, frase-frase, istilah-istilah, atau semacamnya yang sudah basi/klise. 

11.     Foto bisa menginspirasi sekaligus memperjelas detail. Misalnya kamu ingin mengetahui seperti apa pakaian wanita pada tahun tertentu. 

12.     Plot dan cerita
Raja mati adalah cerita. Ratu mati juga cerita. Kalau kematian raja menyebabkan ratu bunuh diri maka itu menjadi plot namanya. 

13.     Buatlah cerita yang jelas, dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.

14.     Perkirakan sepanjang apa ceritamu dan kisahnya akan seperti apa? Lebih banyak dialog atau deskripsi? Dibagi menjadi berapa bagian atau adegan?

15.     Pikirkan kalimat pembuka yang menarik. 

16.     Dekati ceritamu dari sudut yang berbeda.

17.     Pikirkan hal-hal/suasana pendukung dan segala sesuatu yang merusak/mengganggu suasana.

18.     Lakukan editing pada tingkat kalimat, urutan kata, tanda baca, seluruh adegan, bahkan bab. Pastikan setiap kalimat memiliki fungsi di antara 2 ini: memajukan plot atau memperbaiki cerita/memperjelas sesuatu. 

19.     Perhatikan pula tentang estetika seperti gaya, suara, dan irama. 

20.     Kembangkan alur cerita.

21.     Karakter+konflik = plot.

22.     Bertanya “Bagaimana jika...” dapat menambah kausalitas dan kekayaan karakter serta membantumu membentuk plot.

23.     Masing-masing karakter harus tampil seperti orang nyata.

24.     Kamu harus sanggup menjadi tokoh yang kamu tulis
Misalnya: jika kamu membuat cerita tentang perang dan tokohmu adalah korban perang, kamu harus bisa membayangkan berada di posisi tokohmu itu. 

25.     Karakter yang bulat (tidak datar) dapat dibentuk dengan menunjukkan kontradiksi pada karakter (karakter yang melawan harapan).
Contohnya: manajer teliti yang tinggal di rumah berantakan, vegan yang membenci hewan, dan sebagainya. 

26.     Aspek bertentangan dari karakter bisa sangat menarik. Mereka dapat menambahkan konflik atau membuat karakter lebih bulat. Tapi kontradiksi tersebut harus masuk akal agar pembaca dapat menerimanya.

27.     Ada banyak pendekatan untuk menulis karakter, di antaranya:
a.       Metode otobiografi
Pendekatan untuk menulis karakter yang mirip dengan diri sendiri adalah metode otobiografi, yaitu memisahkan karakter-karakter kita menjadi banyak tokoh (seperti kisah orang dengan 24 kepribadian atau semacamnya). Masing-masing hidup sebagai manusia yang terpisah. 

b.      Metode biografi
Yaitu menggunakan orang-orang yang telah diamati (atau diteliti) sebagai titik awal karakter. Inilah metode yang populer.  Menggunakan metode biografi, penulis sering menulis karakter mereka dari ciri-ciri beberapa orang. 

c.        Metode ideal
Yaitu membuat karakter murni berdasarkan imajinasi atau konsepsi intelektual.

Di antara semuanya, yang terpenting hanya satu, MULAILAH MENULIS.
Cuz, ayo menulis!


Sumber gambar: Pixabay