Anggota Hamilton Muslim Basketball Association
Ustaz
Hanan Attaki pernah bercerita. Dia pernah bertemu dengan pak tua yang sanggup
tarawih dengan bacaan surat imam yang panjang-panjang. Pak tua itu tidak tampak
capek, sementara ustaz Hanan kakinya sudah gemetaran dan berganti-ganti posisi.
Ketika usai, ustaz Hanan bertanya apa resepnya? Pak tua itu pun menjawab
“Iman”.
Dalam
kasus atlet muslim yang tetap berpuasa saat Ramadhan, iman mungkin juga
merupakan pendukung kuatnya berpuasa. Tetapi mungkin bukan satu-satunya. Bertanding
saat berpuasa itu berat. Dibutuhkan kiat-kiat khusus untuk itu.
Pertama,
mari kita acungkan jempol untuk pemain basket muslim Kanada yang tetap puasa
pada tahun 2014 lalu. Pemain-pemain basket Hamilton Muslim itu berpuasa selama
15 jam sehari. Brian Beauvais, presiden Asosiasi Basket Hamilton Muslim, adalah
salah satu sosok istimewa itu. Sebagai umat Islam dia sangat berprinsip.
Baginya, olahraga harus jadi nomer dua. Tidak ada yang bisa sama pentingnya (dengan
puasa Ramadhan).
Acungan
jempol ke dua kita berikan kepada Süleyman Baysal. Ia tetap berpuasa 15 jam
saat bertanding. Ia menyetel alarm pada pukul 3 pagi, minum seliter air sebelum
fajar, dan berbuka sekitar pukul 9 malam. Baysal merasa kagum dan terinspirasi
oleh pemain-pemain profesional, termasuk pemain Bayern München, Franck Ribéry
dari Perancis, yang masuk Islam. “Mereka adalah pemain di liga bergengsi, di
klub ternama, mendapatkan banyak uang, mereka puasa dan tetap berlatih tiga kali
sehari,” terangnya.
Selanjutnya
ada Sonny Bill Williams. Tahun lalu atlet Selandia Baru ini harus melakoni Liga
Super Rugby pada bulan suci Ramadhan. Ia yang menjadi mualaf pada tahun 2008
mengaku memiliki kiat khusus untuk itu. Ia mengatur ritme latihannya: latihan
kekuatan kaki baginya tidak terlalu berat, tetapi untuk latihan fisik seperti
angkat beban baru akan dilakukan setelah berbuka. Tetapi memang berpuasa di
Selandia Baru tidak terlalu berat. Maksimal hanya 10 jam. Hebatnya lagi,
Williams berhasil mengantar All Blacks, julukan tim nasional Selandia Baru,
mengalahkan The British and Irish Lions dengan skor 22-16, Rabu (7/6). The
British and Irish Lions merupakan skuad gabungan Inggris, Irlandia, Skotlandia,
dan Wales.
Kiat
lainnya adalah mengatur asupan makanan, seperti yang telah dilakukan oleh
Muhammad Taufik. Atlet pelatnas Asian Games untuk cabang Pentathlon ini mengaku
asupan makanan merupakan faktor yang sangat penting. Jika salah akan
berpengaruh pada performa bertanding, yang berakibat batal puasa. Protein
merupakan asupan yang membantunya bisa bertahan lama. Mengenai latihan,
porsinya malah ditambah, hanya waktunya yang diubah.
Sementara
itu, pada Laga kualifikasi Piala Asia antara Palestina dan Oman di pinggiran
kota Yerusalem, terjadi beberapa penyesuaian pertandingan dan latihan. Jam
latihan dan bertanding diubah menjadi malam. Selain itu, mereka juga minum
minimal 3 liter air setelah matahari terbenam, agar tidak dehidrasi. Makanan
pun dipilih hanya yang mudah dicerna dan memberikan energi. Mereka juga
dianjurkan untuk tidak terlalu banyak tidur atau diam di siang hari, serta
berlatih di pusat kebugaran selama satu jam sebelum berbuka puasa. Latihan
dilakukan pada pukul 23.00, dilanjutkan dengan terapi dan mandi es, lalu makan
sahur pada pukul 02.45. Jika di luar Ramadhan mereka berlatih 2 kali sehari,
selama bulan Ramadhan latihan cukup sekali dalam sehari.
Bertanding
saat berpuasa merupakan sesuatu yang penuh tantangan bagi para atlet. Namun,
beberapa di antaranya telah membuktikan bahwa mereka mampu mengatasinya. Mereka
adalah orang-orang yang istimewa. Sangat mengagumkan.
Sumber:
https://m.liputan6.com/ramadan/read/3527216/tips-jaga-kondisi-saat-puasa-ala-atlet-asian-games
http://bola.republika.co.id/berita/olahraga/arena-olahraga/17/06/11/orcepq428-atlet-mualaf-ini-sebut-puasa-tak-pengaruhi-permainannya
http://www.dw.com/id/puasa-panjang-di-eropa-atlet-muslim-tak-gentar/a-16991958
https://www.dream.co.id/orbit/tetap-puasa-tantangan-pemain-basket-muslim-di-kanada-140711x.html
http://www.bbc.com/indonesia/olahraga-40298583
Sumber gambar: Cbc.ca