Impossible to Please: how to deal with perfectionist coworkers, controlling spouses, and other incredibly critical people
Penulis: Neil J. Lavender dan Alan Cavaiola
Dalam hidup, mungkin kamu pernah bertemu orang yang sepertinya nggak pernah puas atau cukup. Orang yang mustahil untuk disenangkan, yang biasanya disebut sebagai perfeksionis (perfectionist). Dan itulah yang dibahas di buku Impossible to please ini.
Perfeksionis itu apa? Perfeksionis adalah sesuatu yang masih bisa tergolong normal maupun tidak. Perfeksionis dan OCD (Obsessive Compulsive Disorder) itu berbeda. Perfeksionis dalam psikologi (yang merupakan disorder) dikenal dengan sebutan OCPD (Obsessive Compulsive Personality Disorder). Jadi, yang dibahas di buku ini adalah pribadi perfectionistic yang disorder/yang termasuk ke dalam OCPD.
Ada sebuah perfectionis test sederhana di dalam buku Impossible to please ini yang bisa membantumu dalam mengkategorikan pribadi perfeksionis yang bagimu mengganggu itu termasuk jenis OCPD/perfeksionis tipe apa (variasi dan sub tipe apa).
Masing-masing varian dan sub tipe ini memberikan tantangan yang berbeda bagimu, ranahnya bisa berbeda, sehingga kadang membutuhkan penanganan yang berbeda.
Perfeksionis di dalam buku ini bukan sekadar orang yang mencari kesempurnaan, tetapi controlling perfectionist/perfeksionis pengendali.
Kamu bisa menemukan penganut perfeksionisme dalam berbagai bentuk hubungan, baik itu hubungan keluarga, hubungan dengan pasangan/pacar, hubungan dengan atasan/bawahan/rekan kerja yang setara, maupun dengan orang lain seperti pemuka agama, orang yang bekerja di profesi tertentu, politisi, dan lain-lain.
Buku Impossible to please ini akan memberimu berbagai alternatif solusi, mulai dari memperbaiki dirimu sendiri, solusi woles-wolesan (yang cenderung menghindar/flight), konfrontasi (fight), dan juga solusi lain.
Bagusnya buku ini adalah sangat praktis, sistematis, dan detail sehingga kamu bisa mulai mencoba cara-cara yang penulis tawarkan di sini satu demi satu untuk mengatasi atau meminimalkan gangguan dari toksik jenis perfeksionis ini di hidupmu.
Kekurangannya, buku ini tidak konsisten dalam membahas definisi toksik maupun definisi perfeksionis yang dia bahas di sini. Kadang penulis bilang perfeksionis di sini hanya tentang perfeksionis controlling atau OCPD, kadang perfeksionis pada umumnya (seluruh perfeksionis). Dia memakai standar ganda dan ada isinya yang bias. Jangan hanya karena sesuatu itu nggak cocok/mengganggu bagi kliennya maka langsung dibilang perfeksionis yang toksik. Pada beberapa contoh kasus, bagiku kliennya yang salah/kekanakan. Ada juga bagian dari tengah dan akhir buku ini yang bertentangan.
So, bagiku buku Impossible to please ini abu-abu. Tapi tentang tipsnya itu bagus dan banyak banget. Kalau kamu sering baca buku psikologi/kesehatan mental kamu mungkin tahu kalau mayoritas buku serupa itu cenderung teoritis dan isinya seperti copas (maksudku mirip/nggak baru) dan nggak aplikatif. Kalaupun beda yah gitu-gitu aja (masih mirip/dekat hubungannya). Jadi, Impossible to please ini termasuk buku yang applicable/bisa banget buat praktek/diterapin sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.