31 Maret 2022

Review Buku "Heal the Hurt that Sabotages Your Life"

"Heal the Hurt that Sabotages Your Life," be free of the inner issues that destroy love and create suffering

Penulis: Bill Ferguson


Beberapa hari lalu beberapa buku yang ku-review secara ajaib membebaskanku dari 2 buah sabotase diriku (self sabotage), padahal isinya/temanya nggak tentang itu dan mungkin juga nggak memuat itu. Tiba-tiba aja ada "blink" gitu dan itu rasanya ringan sekali, ceria, dan positif. Lalu karena otakku memunculkan kata "sabotase", aku nyari buku yang emang temanya sabotase beneran dan isinya full sabotase. Taunya apa, 2 buku yang sempat kuintip itu malah membuatku betmut parah, sangat negatif, dan mengalami pembalikan/degradasi yang lumayan drastis. Itu efek subyektif yang kurasakan dan aku kecewa karena isinya kok berefek gini banget di aku. Pun bahasanya yang pake kata ganti orang ke dua kok terasa semakin bikin auranya nggak enak. Salah satu bukunya adalah buku "Heal the Hurt that Sabotages Your Life" ini. Pada buku ini aku merasa penulis controlling, berusaha memaksakan kondisi pembaca itu harus/pasti sesuai dengan asumsinya. Aku merasa dia sok tahu akan realita pembaca (pasti sama dan sesuai apa yang dipikirkannya) dan aku merasa penulis seolah bilang cara dia adalah satu-satunya (lakukan ini kalau kamu ingin berhasil/pulih). Apalagi dengan gaya bahasa "kamu", semakin terasa controlling/otoriter/diktatornya. Itu di antara sebab yang bikin auranya nggak enak, selain sebab-sebab yang lain.


Sebelum bahas buku ini, aku mo sharing dikit tentang psikologi versi aku. Aku sudah lama mendalami psikologi tapi aku bukan lulusan psikologi. Menurutku, terapi psikologi tahap awal bisa dibedakan menjadi salah satu dari 2 kelompok ini:

1. Kelompok 1 berbasis pikiran sadar dan bawah sadar,

2. Kelompok 2 berbasis pikiran, perasaan, dan intuisi.


Baru kemudian dibagi ke terapi bicara (wicara), terapi makanan, terapi tindakan (behavioral), dll.


Nah, buku "Heal the Hurt that Sabotages Your Life" ini adalah buku psikologi yang terapinya berbasis pikiran. Isinya tentang sabotase diri, antara lain: asal mula rasa sakit, berdamai dengan diri sendiri, 2 sisi mata uang, penyebab perasaan-perasaan buruk/rasa sakit di dirimu, isu-isu umum pada diri seseorang (perasaan bersalah, tidak layak, tidak dicintai, dll), perintah untuk menghadapi masalahmu, langkah-langkah untuk healing (pemulihan), dll.


Di sini, ada metodenya yang bagiku terlalu "mengerikan/tidak aman" jika dilakukan terhadap sembarang orang serta ada hal-hal yang aku tidak setuju (dan bagiku lumayan fatal). 


Buku ini singkat kok, cuma 92 halaman, dan per bagian/babnya itu lumayan pendek. Selain itu, pada akhir tiap bab ada panduan tindakannya untuk kamu terapin.


Nah, pada bagian awal kan aku bilang ada 2 buku tentang sabotase yang auranya (vibe-nya) nggak enak di aku. Kalau buku yang ini kan berbasis pikiran, yang satunya cenderung berbasis perasaan. 


Tapi ya, pengalaman hidup seseorang dan pengalaman baca seseorang kan beda-beda, apa yang kurasakan dan kupikirkan serta efek buku-buku tersebut di aku belum tentu sama dengan di kamu. Jadi, coba aja baca dan rasakan sendiri.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.