01 Februari 2022

Review Buku "Living with the Passive Aggressive Man"

 "Living with the Passive Aggressive Man," coping with the personality syndrome of hidden aggression- from the bedroom to the boardroom.

Penulis: Scott Wetzler, Ph.D.


Pasif dan agresif. Kok aneh? Agresif kan biasanya aktif, kok bisa ini agresif tapi pasif? Jawaban dari hal ini digunakan sebagai pembuka dalam buku "Living with the Passive Aggressive Man" ini.


Buku ini mengambil angle yang unik menurutku. Pada saat penulis lain berbondong-bondong membuat judul seputar narsis, toxic, atau abuse, Scott Wetzler, penulis buku ini malah mengambil judul tentang pria yang pasif agresif. Sebenarnya sih ya pasif agresif itu masih berhubungan dengan gaslighting (yang banyak dimuat di buku-buku tentang narsis atau abuse dan semacamnya), tetapi ketika pasif agresif dimunculkan tersendiri sebagai judul sekaligus tema utamanya, ini menjadi daya tarik tersendiri.


I guess penulis buku ini itu dominan otak kiri karena susunan buku "Living with the Passive Aggressive Man" ini seperti template banget, terutama buat kamu yang biasa nulis buku dengan kerangka dulu. Jadi kuistilahkan template karena umum dijumpai pada penulisan standar, karya ilmiah, atau orang-orang yang dominan otak kiri. Isinya seputar pengertiannya apa, latar belakang/penyebabnya apa, gejalanya/cirinya apa, efeknya apa, (apa peranmu di dalamnya, wanita seperti apa yang biasa tertarik pada pria pasif agresif), dan gimana cara mengatasinya. Semua ini penting dan bagiku merupakan standar dari penulisan tema tertentu. Aku sendiri juga biasanya gini nulisnya. 


Ngomong-ngomong soal isinya, isinya jelas kok. Bahasanya netral/tengah-tengah, cukup blak-blakan tapi nggak nyakitin. Lumayan buat menyadarkan pihak-pihak yang bersangkutan (yang kecokot di dalamnya). Ada contoh-contoh kasusnya juga. Ini membantu banget buat kamu yang pengen tahu lebih dalam atau bahkan sedang bermasalah dengan pria yang pasif agresif.


Oya, jangan salah, pasif agresif ini sudah bisa dimulai sejak kecil. Biasanya ortunya salah mendeteksi, sehingga penyebab anak dibawa ke terapis itu misalnya karena berprestasi rendah, gangguan makan, dll, padahal itu pasif agresif. Guru-guru juga harus paham, misalnya anak-anak yang suka nggak ngerjain PR, suka rese saat pelajaran, sering ke kamar kecil, dan semacamnya itu adalah bagian dari pasif agresif. Dengan baca buku "Living with the Passive Aggressive Man" ini kamu itu bisa lebih paham gitu lho seperti apa pasif agresif itu pada anak kecil hingga orang dewasa. Menarik pokoknya.

Udah gak usah kelamaan. Cuz cepetan baca sendiri aja bukunya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.