Sebagian ingin mencicipi rasanya, sebagian berkata
tentang pengorbanan dan harapan, sebagian lain lagi berkata tentang kekhilafan,
kebutuhan, keterpaksaan, bahkan kesengajaan. S*ks di luar nikah tampak begitu
memiliki daya pikat yang nyata. Ia digambarkan begitu indah oleh iblis agar
orang-orang berbondong-bondong melakukannya. Bahkan, s*ks di luar nikah seolah
tampak lebih menyenangkan dan menarik dibandingkan s*ks setelah seseorang resmi
menikah.
Perilaku s*ks di luar nikah kemungkinan besar
berhubungan erat dengan masa lalu kita, terutama saat kita masih kanak-kanak,
misalnya:
1.
Bisa jadi ada suatu perkataan atau perbuatan orangtua atau caregiver
(pengasuh) atau orang dekat kita (terkait s*ks) yang kemudian menjadi keyakinan
(belief) kita,
2.
Adanya trauma masa kecil yang menimpa kita atau orang dekat kita
(terkait s*ks) yang membentuk keyakinan (belief) kita,
3.
Paparan hal-hal porno pada usia dini
Paparan
hal-hal porno di sini tidak selalu seperti yang dipikirkan orang pada umumnya,
seperti video porno. Tetapi bisa juga karena anak pernah mengindra
(menonton/mendengar) orangtuanya/orang lain berhubungan s*ksual. Orangtua yang
tinggal di rumah yang sempit, kos-kosan, tempat yang dekat dengan lingkungan
yang buruk (pelac*ran/orang yang menj*jakan diri), atau tempat lain yang tidak
memungkinkan pasangan tersebut berhubungan s*ksual di ruang yang tertutup,
terpisah, dan jauh (memiliki privasi) dari orang lain atau anaknya. Atau, bisa
juga berhubungan dengan kebiasaan tidur campur antara laki-laki dan perempuan,
mandi atau buang air bersama, menonton orang melakukan hal-hal tidak sen*noh,
bermain tidak sen*noh (terkait alat kelam*n), dan sebagainya.
Mengindra
orang yang gituan saat kita masih usia dini, membuat kita menjadi hipers*ks,
alias memiliki kontrol diri rendah, sehingga lebih berpotensi menuju ke zina.
4.
Terjadinya kekerasan (perilaku abusive) sehingga menyebabkan anak
mengalami gangguan mental/gangguan psikologis, misalnya kodependensi,
kecanduan/adiksi cinta, dan sebagainya.
5.
Mother Hunger
Mother
hunger artinya kehilangan sosok ibu di
masa kecil. Bukan berarti ibunya meninggal, tetapi dia tidak merasakan kasih
sayang ibu seperti yang diharapkannya. Orang yang mengalami mother hunger
biasanya cenderung melampiaskan kebutuhannya pada 2, makanan atau cinta.
Lima hal di atas inilah yang ikut mendukung
meningkatnya perilaku s*ks di luar nikah. Mungkin orang melihat korban tersebut
bodoh, tetapi karena ada akar dari masa lalunya maka korban itu sendiri bisa
jadi merasa sulit untuk lepas. Dia butuh healing/terapi, namun sayangnya tidak
semua orang menyadari/mau diterapi/mampu melakukan terapi. Selain itu, keluar
dari lingkungan toksik pun tidak selalu mudah.
Nah, sekarang kita menuju pada kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan orang terkait perilaku s*ks di luar nikah.
Kesalahan-kesalahan terkait perilaku s*ks di luar
nikah (30 bagian awal):
1. S*ks membuat dia mencintaimu, menyayangimu, atau ada yang
memperhatikanmu,
S*ks
tidak sama dengan cinta. S*ks pada pria berbeda dengan s*ks pada wanita. Wanita
cenderung melakukan s*ks hanya dengan orang yang dicintainya/disukainya,
sedangkan pria bisa melakukan s*ks dengan siapa saja. Pernah tidak mendengar
ada pria mengatakan, “Rasanya sama saja”, “Yang penting ada lubangnya”, dan
semacamnya? Pria bisa nges*ks dengan siapa saja setelah itu ya sudah, seolah
tidak terjadi apa-apa.
Memang,
otak pria lebih didominasi oleh s*ks;
s*ks pun menjadi salah satu orientasi pria selain social power
(yang umumnya berupa karir/pekerjaan). Namun, karena hormon yang dominan pada
pria dan wanita berbeda, efek setelah pria dan wanita berhubungan s*ksual itu
berbeda. Wanita akan lebih terikat pada pria, sementara pria tetap biasa saja.
Kesalahan
nomer 1 ini umum terjadi pada wanita yang berpikir untuk memikat pria dengan
s*ks, agar pria tersebut menjadi pacarnya dan kemudian suaminya. Pria yang
hanya mengincar s*ks akan berpura-pura mencintainya, walaupun sejak awal dia
tahu dia tidak suka wanita itu. Itu karena wanita melakukan s*ks dengan
perasaan, dan hanya bisa/mau melakukannya dengan orang yang dicintainya. Jika
Si Pria terang-terangan mengatakan mencari s*ks, tentu saja akan langsung
ditolak oleh wanita tersebut.
2.
S*ks membuat dia menikahimu
Jangan
mencoba menjebak pria menikah dengan s*ks. Kadang di TV atau film-film kita jumpai
cerita seperti itu. Di kehidupan nyata pun juga ada. Namun, sayangnya pria itu
tetap tidak akan menikahimu. Dia akan meninggalkanmu. Kalaupun menikahimu, dia
biasanya tidak akan memperlakukanmu dengan baik. Kamu akan dianggap tidak ada
sedangkan pernikahan kalian hanya dianggap formalitas.
3.
S*ks untuk menentukan kecocokan gaya s*ks atau kehidupan s*ksual kalian
(mencari yang kompatibel secara s*ksual)
Jangan
melakukan hal ini. Kamu tidak perlu “mencium semua katak” agar bisa menemukan
yang cocok.
S*ks
adalah salah satu reward yang paling diinginkan pria. Jika kamu sudah
memberikannya gratis dan bahkan melakukan segalanya untuk dia, maka buat apa
dia menikahimu? Dia sudah bisa mendapatkannya dengan mudah di luar pernikahan,
bahkan dengan cepat, hanya dalam beberapa kali kencan mungkin.
Yang
benar adalah pria tersebut harus memenuhi syarat-syarat dulu agar bisa sesuai
dengan yang kamu cari, lalu dia harus menikahimu, dan mendapatkan reward
tersebut.
4.
Kamu tidak tega melihatnya menderita
Ada
pria yang beralasan dia ingin/butuh nges*ks tetapi tidak bisa tersalurkan,
entah karena uangnya belum cukup untuk menikah, belum tuntas perceraiannya,
sudah lama tidak dapat “jatah” dari istrinya, dll. Dia bilang hal itu membuat
kepalanya sakit seperti ditusuk-tusuk. “Mau tidak kamu bantu aku?” pintanya
memelas.
Kalau
kamu ketemu pria semacam ini, jangan dituruti. Ingat, berzina itu dosa.
5.
Hidup bersama di luar pernikahan sebagai percobaan
Hidup
bersama di luar pernikahan bukanlah pondasi untuk hidup setelah menikah, keduanya
berbeda. Bahkan, dari 100 pasangan yang hidup bersama, 40 di antaranya putus
sebelum menikah. Sedangkan dari 60 yang menikah, 35 di antaranya bercerai.
Orang
yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan itu statusnya tidak jelas: sendiri
tidak, menikah juga tidak. Mereka tidak bisa menjalin hubungan dengan orang
lain, tetapi juga tidak bisa menuntut pasangan kumpul kebonya karena bukan
pasangan sahnya (belum resmi). Selain itu, mereka tidak mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, tidak diributkan anak, dan tidak melalui
audisi untuk menjadi suami/istri. Mereka hanya aktif secara seksual dan tidak
mau terikat aturan atau menangani hal-hal yang rumit terkait rumah tangga.
Mereka tidak akan bisa membangun keintiman sepenuhnya. Dan mereka belum dewasa,
karena tidak mau/tidak berani bertanggungjawab/menerima konsekuensi dari
keputusannya jika ia menikah.
6.
S*ks yang hebat membuatmu tidak bisa digantikan oleh siapapun
Seperti
sudah saya jelaskan di atas, s*ks tidak sama dengan cinta. Bisa jadi dia terus
kembali untuk s*ks denganmu, tetapi cintanya tetap untuk orang lain. Bukalah
matamu.
7.
S*ks untuk memaksa ortu menikahkan kalian yang terlanjur berzina atau
hamil di luar nikah
Ini
adalah keputusan bodoh, jangan mau dibodohi pria dengan alasan demikian. Ortu
melarang kalian karena kemungkinan memiliki alasan yang baik. Lagipula, pria
yang baik akan menjaga kehormatanmu, bukan malah merenggutnya. Sedangkan pria
yang cerdas akan mencari jalan lain yang lebih baik, bukan jalan pintas yang
tidak pantas tersebut.
Ingatlah,
rumahtangga itu butuh berbagai keahlian, tidak hanya cinta. Kalau masalah
begini saja dia tidak mampu mengatasi, mengapa kamu mempertahankan dia sebagai
calonmu?
8.
S*ks untuk mengetes kamu frigid atau tidak
Wanita
itu berharga lebih dari sekadar s*ks atau kemampuan beranak saja. Jangan
tertipu alasan konyol seperti ini, karena pria yang tepat akan menerimamu
seutuhnya dan membersamaimu dalam suka dan duka. Kalau benar kamu frigid
sekalipun, kamu bisa ikut terapi psikologis, bukan dengan percobaan semacam
ini.
9.
S*ks untuk mengetes kamu bisa punya anak atau tidak
Alasannya
sama dengan nomer 8.
10. S*ks untuk
mengetes kamu sudah pernah “dipakai” orang lain atau tidak
Ini
malah alasan yang kurang ajar sekali. Kamu juga tidak tahu bukan dia sudah
pernah “dipakai” orang lain atau tidak. Wanita itu bukan untuk percobaan. Kita
kaum terhormat.
11. Tidak apa
s*ks di luar nikah asal bukan dengan pelac*r.
S*ks
di luar nikah itu dosa mengandung banyak keburukan, sehingga dilarang agama dan
Tuhan, dan dikategorikan dosa. Jika kamu melakukannya maka kamu menzalimi
dirimu sendiri, menempatkan dirimu ke dalam kebinasaan.
12. Tidak apa
s*ks di luar nikah toh sebentar lagi menikah
Nah,
ini nih, tidak sabaran. Baru lamaran/pertunangan dan belum menikah sudah
“melakukan” duluan. Ini tetap masuk zina ya. Sayang, lho sudah mau nikah saja
masih terjerumus yang seperti itu.
Kalau
pasanganmu keburu mengajak “begitu” padahal kalian belum menikah, tolak saja,
lalu segera putuskan lamaran/pertunangan kalian.
13. S*ks selalu
enak
Alasan
ini menjadi salah satu penyebab mengapa orang berzina. Penasaran dengan rasanya
yang konon katanya enak. Padahal, tidak selalu begitu. Kamu tidak perlu
penasaran, tunggu saja sampai kamu sudah menikah.
14. S*ks tanda
gaul/modern
Alasan
ini biasanya terkait dengan penerimaan kelompok. Cek gengmu, jika gengmu
seperti ini, berarti kamu berada dalam lingkungan yang tidak baik. Tinggalkan
mereka dan carilah lingkungan yang lebih baik.
15. Percuma
kamu sudah pernah diperk*sa atau diz*nai.
Setiap
orang bisa berubah dan bertobat. Kehilangan kehormatan bukan berarti kamu harus
terus melakukan “itu” dengan sembarang orang. Kamu tidak perlu
menuruti/mempedulikan kata-kata orang yang mengolok-olok kamu. Fokus saja untuk
bertobat dan memperbaiki diri.
16. Semua pria
hanya berorientasi s*ks
Ini
tidak benar. Mungkin keyakinan ini berhubungan dengan masa lalumu, sehingga
kamu menarik atau tertarik pada pria yang salah, atau mencari di tempat yang
salah. Coba cek dulu dirimu, bagaimana tampilan, suara, tone, cara bicara, dan
sebagainya? Barangkali tanpa sengaja kamu bersikap menggoda. Kemudian tanyakan
pula pada dirimu, sudahkah kamu menetapkan batas-batas yang jelas dan tegas
terhadap pria?
17. S*ks
membuatmu bahagia dan melupakan masalahmu
“Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”.
Melakukan
s*ks di luar nikah hanya akan membawa keburukan dan menambah masalah dalam
hidupmu.
18. S*ks agar dia tidak meninggalkanmu/menetap padamu
Poin
ini cenderung berlaku bagi wanita yang mengalami kodependensi atau kecanduan
cinta (adiksi cinta). Kamu tidak perlu nges*ks dengannya hanya agar dia
memilihmu, tidak meninggalkanmu, atau menetap padamu. Kamu wanita berharga.
Kamu layak mendapatkan pria yang baik dan dicintai dengan alasan yang baik dan
terhormat.
19. S*ks
sebagai bukti cintamu
Banyak
cara yang baik dan benar untuk membuktikan cinta, bukan dengan s*ks.
20. Tidak apa-apa nges*ks asal tidak ketahuan orang
lain
Mungkin
tidak ketahuan orang lain, tapi akan selalu ketahuan oleh Allah dan malaikat
Atid yang bertugas mencatat perbuatan buruk manusia. Ke mana kalian akan
sembunyi?
21. Tidak apa-apa nges*ks asal tidak hamil
Ingatlah,
ini tentang perbuatan dosanya/zinanya, bukan tentang hamil tidaknya. Kamu
nges*ks di luar nikah artinya berani melanggar larangan Tuhan dan kamu pasti
akan mendapat murka-Nya.
22. Tidak
apa-apa nges*ks asal tidak ML
Ada
orang-orang yang berpikir demikian, namun ketahuilah bahwa mendekati zina itu
juga berdosa. Lagipula, pria yang berpengalaman pasti bisa menjebol
pertahananmu. Tubuh kita ini terhubung oleh saraf-saraf yang sensitif, jadi
walaupun kamu tidak bermain di alat k*lamin, lama-lama kamu akan jatuh juga ke
sana.
Tapi
di sini intinya lebih pada zina dan mendekati zina sama-sama perbuatan dosa.
Jangan lakukan itu.
Baca juga: Jangan Mendekati Zina
Baca juga: Jangan Mendekati Zina
23. Tidak apa-apa nges*ks asal suka sama suka
Dosa
tetaplah dosa. Tidak peduli suka sama suka atau dengan pacar sekalipun.
24. “Menyelamatkan” orang tercinta
Misalnya,
dipaksa melayani Bapak agar Ibu tidak dipukul Bapak. Ini kondisi sulit, tetapi
saya yakin orang tercintamu itu tidak menghendaki kamu melakukannya.
Berjuanglah semaksimal mungkin dengan orang tercintamu itu agar kamu berdua
selamat. Laporkan kepada polisi atau LSM atau organisasi apapun yang bisa
membantu kalian. Atau, jika tak mungkin, perjuangkan kehormatanmu walau nyawa
taruhannya.
25. Nges*ks
karena butuh biaya
Misalnya
untuk biaya kuliah. Jangan sampai ya melakukan ini demi biaya kuliah. Banyak
cara mencari rezeki yang halal selain dengan nges*ks ataupun dengan memiliki
ijazah pendidikan tinggi. Carilah bantuan dengan cara lain, misalnya melalui
Kitabisa.com, pemanfaatan dana zakat, dan sebagainya.
26. Tidak
apa-apa nges*ks karena sudah tujuh belas tahun ke atas
Siapa
yang mengajarkan ini? Tidak peduli umur berapapun, kita tidak boleh nges*ks
selain dengan pasangan halal kita.
27. Nges*ks
untuk balas budi
Kamu
dibohongi. Kamu tidak perlu balas budi dengan cara nges*ks dengannya. Gantilah
dengan cara lain yang baik dan benar.
28. Tidak
apa-apa nges*ks karena tubuhmu sendiri
Ini
adalah salah satu framing ajaran playboy. Kalau ajaran religius barat
mengajarkan tubuhmu seperti kuil, ajaran playboy mengajarkan tubuhmu itu
milikmu, suka-suka kamu memperlakukan tubuhmu bagaimana. Jadi, jangan
terpengaruh. Justru karena itu tubuhmu, kamu harus menjaganya dengan ekstra
ketat dan hati-hati, tidak memberikannya kepada yang tidak halal
mendapatkannya.
29. Tidak
apa-apa nges*ks kalau cuma sekali
“Nggak
papa kok, cuma sekali, nggak akan hamil.” Begitu alasan pria hidung belang itu.
Biarpun cuma sekali tetap bisa hamil lho, jangan salah. Tapi, kita tidak bicara
tentang hamil atau tidaknya saja, yang lebih penting di sini adalah itu
perbuatan tercela dan jangan dilakukan, baik kamu nantinya hamil ataupun tidak.
30. Tidak
apa-apa nges*ks tapi saat mens
Demi menghindari
kehamilan, ada pria yang mungkin berpikir seperti ini. Stop, tetap jangan
dilakukan.
Lanjut ke bagian ke dua, baca di sini.
Lanjut ke bagian ke dua, baca di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.