19 Juli 2017

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah



14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah



Sumber: IG Bingkaimotivasihidup

Saatnya untuk merenungkan kembali apa yang kamu lakukan selama ini di sekolah. Apakah sekadar datang, tidur di sekolah, membolos, bermain-main, pacaran, merokok, nge-drug, memperebutkan predikat tergaul/terkeren, saingan menaklukkan cewek/cowok, atau naudzubillah melakukan seks bebas? 

Mungkin kamu marah kepada ayah atau ibumu, membenci guru-gurumu, membenci sekolahmu atau pelajaranmu, sehingga kamu melakukan pemberontakan dengan dalih kebebasan. Jika kamu merasa PR-PR mu begitu mengekang, pelajaran-pelajaran di sekolah begitu membosankan, dan kamu hanya menunggu umur 17 tahun, kedewasaan, atau kelulusan agar bisa diizinkan pacaran, ingatlah ada banyak anak di luar sana yang tidak seberuntung kamu untuk bisa bersekolah dengan mudah dan nyaman. Bahkan, tidak semua dari mereka bisa bersekolah.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Bingkaimotivasihidup

Kamu mungkin merasa sekolahmu seperti penjara dan pengumuman kelulusan adalah kebebasan dan kemerdekaannya, lalu kamu seperti orang gila yang mencorat-coret baju, foto-foto selfie dan wefie dalam pose-pose ga karuan (bahkan tak senonoh), minum miras, ngedrug, bahkan “merayakan” dengan pacar, coba ingat kembali apa yang kamu dapatkan ketika kamu bersekolah? 

Kamu mungkin bisa menentang gurumu, membantah, atau berlaku kasar padanya. Kamu juga bisa untuk berpikir kamu masih muda dan tidak perlu serius menjalaninya. Tetapi, apakah ajal harus menunggu tua serta menunggu kamu baik dan bertobat dulu? Apakah anak-anak muda di luar sana juga sama tidak semangatnya denganmu di dalam menuntut ilmu? Tidak. Tidak semuanya seperti kamu.

Sadarilah, kamu itu beruntung. Sangat beruntung. Setidaknya, inilah 14 alasan mengapa kamu tidak boleh malas sekolah:

1.    Kamu berada di zaman merdeka dan segalanya tersedia.

Dahulu, pendidikan itu tidaklah sebebas sekarang. Apa yang dipelajari dibatasi, yang bisa belajar/sekolah pun hanya orang-orang tertentu, misalnya bangsawan. Mereka yang bukan bangsawan, terutama kaum wanita tidak bisa mengenyam pendidikan/pendidikan tinggi. Sampai akhirnya muncullah gerakan emansipasi wanita, suatu gerakan yang membuat RA. Kartini terkenal.

Sekarang, kita sudah merdeka. Tidak perlu berperang melawan penjajah. Kita sudah bebas mengenyam pendidikan, bahkan mudah mengakses informasi apa saja. Mengapa masih banyak anak yang malas sekolah?

Benarlah bahwa musuh terbesar kita bukanlah penjajah, melainkan hawa nafsu kita sendiri.

2.    Sejauh apa sih sekolahmu?

a.       Berjalan kaki 13 km ke sekolah

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Murid-murid SMA 1 Nusalaut
Sumber: Regional.kompas.com

Banyak siswa dari SMAN 1 Nusalaut di Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, berjalan kaki dari rumah ke sekolah dengan jarak antara 3-7 km. Bahkan, Natasia Astria Wakano, salah satu siswi di sana, setiap hari berjalan pulang pergi sejauh 26 km hanya untuk bersekolah. Tidak adanya lampu penerangan jalan, minimnya kendaraan yang lewat, banyaknya jalan yang berlubang, sampai dengan bahaya binatang melata membuat usahanya bersekolah semakin tampak “berdarah-darah” dan tentu saja menyeramkan. Tanpa sepatu lagi, hanya memakai sandal. Sepatunya disimpan di tas agar tidak cepat terkikis. Dengan perjalanan seberat itu, uang jajannya hanya 5 ribu per hari. 

Natasia adalah gadis langka dari keluarga tidak mampu. Di saat beberapa teman sebayanya sudah menyerah karena capek berjalan kaki, ia tidak. Kini, sudah banyak juniornya yang menggunakan ojek atau sepeda motor pribadi. 

Agar tidak terlambat masuk sekolah pukul 07.00 WIT, ia berangkat pukul 04.30 WIT. Keluar sekolah hampir pukul 14.00 WIT, sampai di rumah paling cepat pukul 16.00 WIT.

Sebenarnya masih ada rute lain yang hanya 11 km, namun di sana sering terjadi penembakan misterius dan jarang dilewati pengojek. Walau rute yang ditempuh tidak bisa dibilang tanpa risiko, tetapi ia memandang risikonya lebih rendah. 

Natasia dan beberapa siswa yang berjalan kaki sejak SMP hingga SMA itu punya keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan meraih kesuksesan.

b.      Berjalan kaki 14 km ke sekolah

Di Sumatera Utara, malah ada murid-murid yang harus berjalan hingga 14 km ke sekolah. Beberapa anak sekolah dari Desa Siobon Julu menimba ilmu di SMPN 7 Satu Atap Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) setiap hari berangkat ke sekolah di saat fajar, melewati hutan belantara sambil berjalan cepat agar tidak terlambat masuk ke sekolah. Lebih salutnya lagi, 4 siswi itu mengaku tidak memilki kalimat lelah dalam menuntut ilmu. Karena bagi mereka ilmu adalah jembatan emas menuju kesuksesan.

"Pagi buta, harus berangkat dari rumah, tidak ada kendaraan, berjalan kaki di antara rimbunnya pepohonan, kita harus berjalan cepat kalau tidak ingin terlambat sampai di sekolah, sampai di sekolah sudah lelah, tapi kita tetap semangat mengikuti pelajaran," kata Hotma dengan wajah berseri.

c.       Berjalan kaki 6-10 km ke sekolah

Mungkin sekolahmu agak jauh dari rumah, tapi kendaraan tersedia bukan? Berbeda dengan di pedalaman Papua. Anak-anak SD di Kurulu harus menempuh jarak 6-10 km dengan berjalan kaki untuk bisa bersekolah. Medannya sulit, terutama di Pegunungan Tengah, berupa perbukitan dan pegunungan berlereng terjal dengan elevasi hingga seribuan meter di atas permukaan laut. Bahkan, untuk mempersingkat perjalanan, mereka biasa memilih rute yang lebih berbahaya, yaitu memanjat tebing-tebing gunung dengan kemiringan lereng hampir 90 derajat.

Belum cukup sampai di situ, jika hujan deras jalan-jalan setapak menjadi lebih sukar dilewati. Terkadang sungainya pun dilanda banjir bandang sehingga memutuskan akses transportasi.

Malangnya, perjalanan yang sulit itu terkadang tidak mendapatkan hasil, karena sesampai di sekolah ternyata tidak ada guru yang mengajar.

3.    Kamu tidak perlu bertaruh nyawa.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Zanskar, Himalaya
Sumber: Tergemes.com

a.    Menyeberangi sungai berarus deras

Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, setiap harinya para siswa SD dan guru SD Negeri 1 Campoan, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Situbondo harus menempuh jalan setapak, melewati tebing curam, dan menyeberangi sungai berarus deras dengan lebar sekitar 10 meter.

b.      Menyeberangi jembatan bambu yang berisiko jatuh ke jurang dan tertimpa longsor dari gunung di sebelahnya.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan Buntu Buda
Sumber: Intisari.grid.id

Pasca putusnya jembatan yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Mamasa dan sejumlah desa di sekitarnya, siswa SD di Desa Buntu Buda dan Mambuliling harus menyeberangi jembatan dari 2 bilah bambu untuk bisa pergi ke sekolah. Beberapa siswa SDN 008 Buntu Buda ada yang tetap melewati jembatan itu dan ada pula yang batal ke sekolah karena takut terjatuh ke jurang atau tertimpa longsor. Mereka yang nekat bersekolah setiap hari stres dan waswas saat melewati jembatan itu.

c.       Meniti jembatan sempit

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: Nationalgeographic.co.id

Siswa-siswi di kabupaten Karanganyar dan Boyolali, Jawa Tengah harus berhati-hati setiap kali berangkat ke sekolah. Pasalnya, jembatan yang harus dilalui oleh siswa dari Desa Bolon dan Desa Suruh sangat sempit. Jika tidak berhati-hati, mereka bisa terjatuh ke sungai Pepe yang tingginya 25 meter dari jembatan. Hebatnya, mereka tidak takut jatuh karena sudah biasa. 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Zhang Jiawang Village, Cina Selatan
Sumber: Tergemes.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Gulu, Cina
Sumber: Life.idntimes.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan sungai Ciliman, Banten
Sumber: bukutahu.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan sungai Ciberang, Banten
Sumber: bukutahu.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan Desa Tanjung, Muara Enim
Sumber: bukutahu.com

4.    Jalan menuju ke sekolahmu baik-baik saja.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

 Jalan rusak di Sukamara (ilustrasi jalan rusak yang juga menghambat anak pergi sekolah)
Sumber: Borneonews.co.id

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah
 
Bagaimana kondisi jalan yang menuju ke arah sekolahmu? Baik, bukan?

Tidak demikian halnya dengan jalan menuju SDN 1 Sukamekar yang sudah 2 tahun kondisinya rusak parah dan bergelombang. Apalagi jika hujan, jadi seperti kubangan lumpur. Becek dan licin. Otomatis pada saat berada di sekolah sepatunya jadi mengotori lantai.

5.    Kendaraan ke sekolahmu tersedia dan mudah.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Wowfakta

Jika kendaraan ke sekolahmu tersedia dan mudah, apa lagi yang menghalangi bersekolah?

Siswa di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara saja harus menunggu bus sekolah untuk bisa mencapai tempat belajarnya. Karena jarak antara rumah dan sekolah ada yang lebih dari 10 km. Sedangkan jika ditempuh dengan sepeda motor atau dayung membuat mereka sering terlambat. Ketika pada Desember 2016 bus sekolahnya rusak, mereka kembali kesulitan bersekolah.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Naik kerbau ke sekolah (Myanmar)
Sumber: Life.idntimes.com 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Kerala, India
Sumber: Life.idntimes.com

6.    Kondisi lingkungan mendukung 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: Kompasiana.com

Banjir dan jalan yang jelek harus dilalui oleh para guru dan murid SD yang ada di Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Di musim penghujan, mereka harus melalui jalan berlumpur sepanjang 4 km baru kemudian menempuh jalan yang tergenang banjir jika letak SD-nya lebih ke pedalaman. Mereka rela melewati semua itu demi untuk bisa menuntut ilmu/mengajarkan ilmu.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Banjir pun tetap bersekolah (ilustrasi)
Sumber: Kumparan.com

7.    Kamu normal dan organ tubuhmu lengkap.


Sumber: IG Indozone.id

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Bingkaimotivasihidup

Jangan sampai kalah dengan orang difabel/disable yang tetap semangat bersekolah dengan segala keterbatasannya!

8.    Kamu tidak perlu membiayai sendiri sekolahmu.
 
14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Islamabad, Pakistan
Sumber: Lifehack.org

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah
Herat, Afganistan
Sumber: Lifehack.org

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Kuli pemecah batu (Indonesia)
Sumber: Aribicara.com

Riski berasal dari keluarga miskin dengan ayah yang menganggur bertahun-tahun. Untuk bisa bersekolah dan membantu ibunya, Riski yang saat itu menduduki kelas 2 di SMP 2 Klangenan berjualan berbagai barang. Ia menjual lem tikus, kapur semut, tutup panci, tutup gelas, sikat cucian, dan sisir pada hari libur. Berpindah-pindah dari pasar yang satu ke pasar yang lain, mulai dari Pasar Kanoman, Pasar Celancang, Pasar Tegalgubug, sampai Pasar Losari.

Kamu tidak perlu bekerja bukan untuk sekolah? Masa tinggal belajar saja malas?

9.    Sekolahmu nyaman.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Bingkaimotivasihidup

 
a.       Dekat dengan kandang sapi dan kandang kambing

Murid-murid di SDN 1 Campoan, Situbondo bersekolah sambil menghirup bau yang tidak sedap dari kandang sapi di depan kelas dan kandang kambing di samping sekolah.

b.      Sekolah rusak dan bocor

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

SDN 1 Mlowokarangtalun
Sumber: Regional.kompas.com

Murid-murid di SDN 1 Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, harus rela belajar di sekolah yang hampir roboh. Tiap hujan, mereka pun harus mencari tempat aman karena atap kelasnya bocor. Meski demikian, murid-murid tersebut tetap semangat belajar.

10.    Orangtuamu begitu keras bekerja untuk membiayaimu.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: Inafeed.com 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah 
  Driver Gojek wanita
Sumber: Astaga.com

Beruntung bagimu yang memiliki orangtua peduli pendidikan dan mampu membiayaimu. Di saat anak-anak lain mungkin harus bekerja atau membiayai sekolahnya sendiri, kamu tinggal belajar.

11.    Ada banyak anak yang tidak bisa mengenyam bangku sekolah.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: Memegenerator.net

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Iginformasi

Ada yang tidak mampu, ada juga yang tidak diperbolehkan orangtuanya. Tak semua anak beruntung memiliki orangtua yang baik dan menyekolahkannya. Anak-anak tukang suun (jasa menyunggi belanjaan di kepala) di pasar Badung, Denpasar misalnya malah bekerja keras untuk orangtuanya yang mabuk. Sari, salah satu anak tersebut bekerja setiap hari dari jam 06.00 – 09.00 wita di pagi hari,  dilanjutkan sore mulai jam 15.00 – 19.00 wita dan belajar pada seorang ibu pendidik sukarela setiap hari Selasa-Kamis pada jeda kerjanya. Sari sebenarnya ingin bersekolah, tetapi dilarang oleh orangtuanya, meski dikatakan bahwa sekolahnya akan digratiskan. Orangtuanya lebih suka anak-anaknya membantu menambah penghasilan keluarga.

12.    Sekolahmu aman

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sekolah di wilayah konflik di Timur Tengah
Sumber: Funtimesnews

Bagaimana rasanya belajar di sekolah yang tidak aman? Barangkali murid-murid di Benghazi yang bisa menjawabnya. Sekolah yang sempat tutup Mei 2014 itu dibuka kembali oleh kepala sekolahnya, walaupun mendapat ancaman bom dan penembak gelap ISIS. Ya, Benghazi telah menjadi salah satu medan perang Libia dalam menghadapi kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Fauzia Mukhtar Abeid, nama kepala sekolah itu, nekat membukanya kembali, meskipun sebuah masjid di samping sekolah dibom beberapa waktu lalu ketika beberapa murid sedang dalam perjalanan ke masjid untuk belajar Quran dan dua anak laki-laki kehilangan kakinya. Selain rusak dihantam meriam, sekolah juga dijarah.

Murid-murid dari keluarga berada dipindahkan oleh keluarganya ke sekolah swasta di luar kawasan konflik. Namun, murid-murid miskin tidak bisa demikian. Wali murid miskin dan anak-anaknya tersebut tetap ingin bersekolah di sana. Mereka tidak takut, padahal guru-gurunya awalnya takut.

"TIdak, tidak, kami tidak takut," kata seorang murid perempuan berusia 15 tahun dalam bahasa Inggris. "Kami mau belajar."

Dan Walid al-Furjani, yang mengirim ketiga anaknya ke sekolah itu- sepakat. "Anak-anak saya duduk di rumah selama dua tahun tidak melakukan apapun. Tentu saja saya khawatir, dan penting buat mereka belajar."

Benar-benar anak yang luar biasa.

Bagaimana dengan sekolahmu? Jika tidak mengalami hal semacam itu, mengapa kamu tak bersemangat sekolah?

13.      Orang tuamu sangat ingin kamu sukses

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Wowfakta 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Iginformasi

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah


Seorang ayah membungkus anaknya dengan plastik lalu membantunya menyeberangi sungai agar tidak basah

Sumber: IG Doa_muslimah

14. Orang-orang zaman dulu dan ilmu

Zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih. Sudah ada komputer, handphone, internet, flashdisk, dan lain-lain. Berbeda dengan zaman dahulu yang serba terbatas.  Tetapi, nyatanya orang zaman dulu tidak kalah semangatnya dari orang zaman sekarang.

Imam Yahya bin Ma’in (Ibnu Ma’in), seorang ulama zaman dahulu berkata, “Jika kamu menulis, maka tulislah semua yang kamu dengar dan himpunlah, dan apabila kamu menyampaikan hadits, maka telitilah dengan saksama.” Ini menunjukkan bahwa dia tidak malas menulis.

Ada pula Al-Jahizh (‘Amr bin Bahr tokoh para ahli sastra), jika ia mendapatkan sebuah buku (apapun temanya), langsung saja dibacanya dari lembar awal hingga akhir, sampai ia menyewa sejumlah toko buku agar dapat bermalam di dalamnya untuk dapat mengenali buku-buku tersebut. Ini menunjukkan bahwa dia tidak malas membaca dan sangat bersemangat menuntut ilmu.

Bila beberapa orang begitu mudah menyerah akan hujan, Imam Al-Alusi Al-Hafidz tidak pernah menghiraukan panas dan hujan. Bahkan ia tidak pernah terlambat. Salah seorang muridnya Al-‘Allamah Syaikh Bahjatul Atsari pernah berkomentar tentang gurunya, “Saya ingat di suatu hari saya pernah tidak mengikuti pelajarannya disebabkan hari itu hujan lebat, jalan-jalan banjir dan becek dan berlumpur, dan saya mengira beliau tidak hadir di madrasah. Maka ketika saya masuk sekolah di hari berikutnya, beliau bersuara lantang dan menampakkan kemarahannya sambil berucap, “Tiadalah kebaikan bagi orang yang merasa terhalang dengan adanya panas dan dingin.”

Lalu ada pula Ibnu Asakir, imam besar dan al-hafidz. Ia rela belajar ke berbagai penjuru kota dan negeri demi untuk menambah ilmu. Di kota Damaskus ia bepergian selama 20 tahun, lalu belajar di Baghdad, Mekah, Kufah, naisabur, Asfahan, Marwa Harrah, Tibriz, Mihanah, Yabhaq, Husrujird, Bisthaam, Damighan, Ray, Zanjan, Hamadzan, Asadabadz, Jayyun, Herat, Bawan, Bagh, Busyang, Sarkhas, Nuqaan, Simnan, Abhar, Marandz, Khuway, Jarbadzaqan, Musykan, Rudzrawar, Hulwan, dan Arjisy. Ia juga belajar dan mendengar ilmu di Al-Anbar, Ar-Rafiqah, Ar-Rahban, Mardiin, Makisiin, dan negeri-negeri lainnya yang sangat banyak dan luas serta terpisah-pisah. Gurunya ada 1300 orang, dengan 80 lebih di antaranya wanita.

Orang zaman dulu cenderung mencari gurunya ke mana-mana untuk belajar, bahkan pergi ke tempat yang jauh pun dijalaninya. Sekarang, guru-guru sudah dikumpulkan di sekolah, mudah dijumpai, tetapi tidak banyak yang dilakukan oleh murid-murid untuk mendapat banyak keutamaan/kemanfaatan darinya.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Sumber: IG Bingkaimotivasihidup


14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Kolombia
Sumber: Tergemes.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Pili, Cina
Sumber: Tergemes.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Cilangkap, Indonesia 
Sumber: Tergemes.com


14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Provinsi Rizal, Filipina
Sumber: Today.line.me

Seringkali, kemudahan itu begitu melenakan. Hidup yang kamu benci saat ini, bisa jadi adalah hidup yang dirindukan oleh orang lain. Ada banyak orang di luar sana yang berada di dalam keterbatasan dan tetap bersemangat sekolah/menuntut ilmu. Tidaklah penting kisah/foto yang saya sertakan itu baru atau lama, kondisinya sudah diperbaiki atau tidak, yang terpenting, kamu harus tahu, di saat mereka dalam kondisi tersebut mereka tetap gigih belajar.

Jika semangat itu bisa menular, semoga kamu salah satu yang terkena dampak baiknya.

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah


Hutan di Riau
Sumber: Today.line.me

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah
Decun, Cina
Sumber: Citizen.liputan6.com 

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah
Ranomeeto Barat, Sulawesi Tenggara
Sumber: pelajar.me

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan Desa Batubusuk, Padang
Sumber: bukutahu.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan Desa Kangenan, Pamekasan
Sumber: bukutahu.com

14 Alasan Mengapa Kamu Tidak Seharusnya Malas Sekolah

Jembatan Bunjamata, Sulawesi Barat
Sumber: bukutahu.com



Sumber:
Http://www.antaranews.com/berita/610742/perjuangan-siswa-sd-ke-sekolah-menyeberangi-sungai
Http://intisari.grid.id
Http://regional.kompas.com/read/2017/05/03/07000021/cerita.natasia.jalan.kaki.26.km.menjemput.masa.depan.di.sekolah.
Http://nasional.kompas.com/read/2009/03/02/22570361/anak.papua.jalan.kaki.6-10.km.ke.sekolah
Http://regional.kompas.com/read/2017/05/02/17234171/sekolah.rusak.bocor.setiap.hujan.tetapi.belajar.jalan.terus
Http://www.balisruti.com/anak-anak-tukang-suun-pasar-badung-bekerja-keras-untuk-orangtua-yang-mabuk.html
Http://travel.kompas.com/read/2011/07/24/02574691/Mereka.Harus.Bekerja.Keras.untuk.Bisa.Sekolah
Http://karawangbekasiekspres.com/news/7519/Jalan-Rusak,-Siswa-SD-Sulit-ke-Sekolah.html
Http://portalsatu.com/read/news/bus-rusak-sebulan-siswa-pedalaman-kesulitan-ke-sekolah-23843
Http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/01/160128_majalah_pendidikan_pengungsi
Http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/08/24/253108/siswa-smp-berjalan-kaki-14-kilometer/#.WWzLjbZLfIU
Http://www.kompasiana.com/wennyirawahyuni/guru-dan-murid-berjuang-melewati-banjir-dan-jalan-rusak-untuk-ke-sekolah_58b59f7e6ea834fc038b4569
Ghudah, A.F.A. dan Shalahudin, M. 1996. Agar Waktu Anda Lebih Bermakna. Solo: Roemah Buku. Diterjemahkan oleh Faiz Fauzan.