04 Oktober 2022

Review Buku "Life Lessons from a Brain Surgeon"

"Life Lessons from a Brain Surgeon," the new science and stories of the brain

Penulis: Rahul Jandial


Life lessons from a brain surgeon


"Life lessons from a brain surgeon" adalah buku tentang kesehatan otak dan hal-hal yang berhubungan dengan otak. Ini adalah buku pertama penulis yang ditulis untuk kalangan umum. 


Seperti yang biasa kutulis, semakin tinggi tingkat pendidikannya, tulisannya itu cenderung berat. Buku ini pun begitu. Penulisnya adalah seorang neurosurgeon (dokter bedah saraf) dan neurobiologist sehingga pastinya ahli tentang otak dan kemungkinan juga akan memahami tentang berbagai penyakit langka di batang otak. Jadi, bahasa dan bahasannya berat. Meski gitu, kemarin aku ngintip buku-buku lain tentang otak ya memang berat-berat dan kurang sederhana penyajiannya. Buku ini termasuk mendingan walaupun tetap berat. Untuk ukuran buku yang ditulis oleh lulusan S2 hingga tingkat-tingkat di atasnya, buku ini sudah lumayan luwes dan ringan (tidak terlalu seperti karya ilmiah). Bahkan, untuk kalangan misalnya mahasiswa, paramedis, atau bidang-bidang yang terkait langsung dengan buku ini, buku ini bagus. Tapi, kalau untuk orang awam atau kalangan umum, buku-buku berat macam gini perlu keterbacaan yang sangat enak (font, spasi, margin, warna, dll) serta tulisan yang lebih sederhana dan straight/to the point/cepat masuk ke intinya.


Banyak buku yang ditulis oleh lulusan S2 atau S3 tapi kalau kita nggak buka dalamnya, kita nggak tahu mereka jurusannya atau kompetensinya apa. Di buku ini penulis dengan jelas menjual label dia sebagai dokter bedah saraf sebagai sisi marketable dari buku ini (langsung kelihatan di cover). 


Di sini kamu akan tahu betapa beratnya menjadi dokter bedah saraf yang tidur saja langka baginya. Betapa dia harus menjaga agar tetap fit dan awas dengan jam tidur yang entahlah itu dan pada saat yang sama dia harus mengoperasi otak yang bentuknya lunak seperti puding itu dan nggak boleh melenceng/salah sama sekali. Jadi, meskipun penulis bukan perfect surgeon (karena nggak ada sesuatu yang perfect), tetapi sepertinya dia sangat ahli dan sangat berdedikasi sekaligus passion/minat banget di bidangnya. 


Dengan kehidupan yang nyaris full di ruang operasi itu sangat mengagumkan dia masih bisa menghasilkan banyak buku dan riset dan nggak heran juga kalau buku "Life lessons from a brain surgeon" ini sangat kental berlatar operasi kepala. Penulis mendeskripsikan berbagai proses operasi yang dilakukannya dengan sangat vulgar. Kamu akan seperti berada di sana langsung sekaligus tahu efek-efeknya langsung, setelah operasi itu pasien kondisinya akan gimana.


Buku ini berisi tentang:

- Anatomi otak,

- Hubungan antara otak dengan pernapasan,

- Hubungan antara otak dengan makanan dan usus

- Hubungan antara otak dengan dr*gs/n*rkoba/r*kok

- Hubungan antara otak dengan cedera kepala

- Hubungan antara otak dengan istirahat/tidur

- Hubungan antara otak dengan sosialisasi dan perasaan kesepian

- Hubungan antara otak dengan aktivitas fisik

- Gegar otak dan bahayanya, terutama bagi olahragawan

- Mitos-mitos di bidang kesehatan, termasuk tentang utang tidur, yang ternyata bisa dibayar.

- Neuroplastisitas otak dan kemampuan otak untuk memulihkan diri

- Diet keto, diet Atkins, diet mediterania (MIND diet) dan intermitten fasting/puasa Senin-Kamis. Penulis melakukan intermitten fasting dan memakan makanan tinggi serat.

- Tidak ada bagian di otak yang berhubungan dengan id, ego, dan superego.

- Stem cell, dan lain-lain

Jadi, banyak ya, beberapa di antaranya jelas-jelas menolak pandangan ahli lain. 


Tak lupa penulis juga menyertakan cara-cara agar otakmu bisa lebih muda, lebih fit/sehat, dan lebih meningkat kemampuannya dalam berbagai bidang, tapi jenis stimulasinya tidak banyak dan tidak diulas secara mendalam. Meski gitu, aku sempat terinspirasi dan termotivasi untuk langsung menstimulasi otakku/mempraktekkan beberapa di antaranya. 


Buku "Life lessons from a brain surgeon" ini bagus terutama untuk mahasiswa atau kalangan medis, tapi dia mengandung sedikit informasi rawan (yang bisa disalahgunakan) sehingga tidak ingin kusebut di sini. Plus, kamu yang nggak tahan dengan sesuatu berbau operasi nggak cocok baca buku ini karena kemampuan penulis dalam mendeskripsikan operasinya itu sangat baik sehingga seperti nyata dan bahasan operasi dominan banget di buku ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.