"Stop Being Lonely", three simple steps to developing close friendship and deep relationships.
Penulis: Kira Asatryan
Aku membaca di dalam banyak buku, jumlah orang yang narsis makin meningkat dewasa ini. Narsis itu hanya peduli diri sendiri dan tak segan melakukan cara apapun yang penting tujuannya tercapai.
Di dalam buku "Stop Being Lonely" ini juga ada sesuatu yang masih berhubungan dengan itu. Dewasa ini muncul jenis kesepian baru dan itu tidak harus berarti sendirian saja, orang yang dikelilingi banyak teman pun juga bisa kesepian. Padahal, dengan semakin majunya teknologi, kita bisa menjangkau siapapun dan di mana pun, kapan pun kita mau/butuh/ingin. Ironis sekali, bukan?
Sebagai orang yang (menurut hasil tes) memiliki intrapersonal tinggi, aku tuh miris misal dengan ajaran-ajaran Islam selama ini yang lebih dimaknai sebagai kediktatoran. "Semakin agamis" seperti semakin menguat sisi otoriternya, dan itu bukan Islam yang kuyakini. Kenapa mereka memaknainya gitu (yang bagiku "diplintir")? Ada kekecewaan pribadi yang bikin aku berpikir "Ah ya udah lah, nggak dapat yang alim juga nggak papa. Yang penting aku dapat yang humanis dan closeness (versiku)."
Closeness itu adalah syarat agar tidak lonely/kesepian. Dan Kira Asatryan ini menjelaskan dengan baik segala hal yang berhubungan dengan kesepian ini, mulai dari penyebabnya, apa yang dibutuhkan agar tercapai closeness/tidak kesepian, bagaimana cara memilih partner, cara membina hubungan, sampai dengan cara bersatu sebagai tim ada di sini. Semua disampaikan dalam bahasa resmi nan halus. Nggak kasar.
Buku ini dibagi ke dalam beberapa bahasan, yang pada tiap-tiap bahasannya itu disertai dengan refleksi untuk diri sendiri, latihan, dan ringkasan. Layout-nya lumayan enak dan panjang per bahasan itu masih lumayan enak juga untuk daya konsentrasi mata maupun otak. Makin enak lagi karena buku ini ditulis dengan struktur yang sangat baik, runut.
Pada bagian akhir terdapat kesimpulan untuk seluruh bahasan. Ini bermanfaat banget untuk me-review kembali apa saja yang telah dipelajari sebelumnya.
Kalau kamu sering membaca buku tentang narsis, psikopat, sosiopat, disorder, abuse, controlling, dsb. kamu mungkin akan tahu kalau closeness ini adalah sisi yang sangat bertolak belakang dengan itu. Misalnya orang yang controlling, ada seorang ahli menunjukkan bahwa orang controlling itu menyama-nyamakan kita dengan dirinya/menganggap kita seperti dirinya/membentuk kita seperti dirinya. Semacam kloningnya gitu, yang seharusnya sudah tahu apa pikiran/perasaan/kemauan Si Pengontrol tadi. Jika orang yang dipersepsikan sama itu melakukan sesuatu yang berbeda, maka dia marah, bahkan bisa sampai memb*nuhnya atau b*nuh diri.
Banyak orang kan ya sok tahu tentang kita (kita mau bicara/bertindak apa, kita ingin/butuh apa, gimana perasaan/pikiran kita, siapa kita) atau merasa care padahal kita itu nggak butuh/terganggu dengan bentuk care yang dia berikan itu (yang tidak sesuai dengan harapan/kebutuhan/keinginan kita). Nah, yang gitu itu nggak akan bisa membentuk closeness/menghilangkan lonely-mu.
Untuk itulah, mempelajari buku "Stop Being Lonely" ini sangat penting dan bermanfaat.
Buku "Stop Being Lonely" ini sangat kurekomendasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.