29 Desember 2021

Review Buku "The 22 Immutable Laws of Marketing"

 



"The 22 Immutable Laws of Marketing" ini adalah buku yang didedikasikan oleh penulisnya untuk mematahkan mitos-mitos dan kesalahpahaman-kesalahpahaman di bidang pemasaran (marketing). Isinya tentang cara meraih posisi puncak (atau 3 besar) dan apa saja yang menyebabkan terjadinya pergeseran posisi pada anak tangga pemasaran. 


Buku ini menarik dan sangat sistematis. Ia ditulis dalam bentuk poin-poin, di mana 1 poin mewakili 1 hukum. Ke dua puluh dua poin ini bisa langsung kita lihat dengan jelas pada daftar isi, walaupun daftar isinya tersebut tidak memuat halaman untuk masing-masing kontennya. Aku suka daftar isi model gini yang bisa berfungsi sebagai jendela untuk ngintip isi bukunya (hanya perlu ditambah halaman).


Siapakah Al Ries dan Jack Trout sehingga berani membuat hukum-hukum marketing seperti yang tercantum di dalam buku ini? Agak misterius sebenarnya. Kalau biasanya dijelaskan penulis adalah seorang lulusan jurusan ini, universitas ini, bekerja sebagai ini, di kantor ini dan negara ini, penulis buku "The 22 Immutable Laws of Marketing" ini tidak. Mencari identitasnya pun susah. Pada bagian depan hanya dijelaskan tentang fungsional pekerjaannya, sedangkan pada bagian belakang hanya dijelaskan bahwa kedua penulis tersebut adalah ahli strategi pemasaran (marketing strategist) yang mungkin terbaik di dunia.

Sebagai orang yang tidak berlatarbelakang ekonomi, buku ini cukup berat bagiku. Kalau disebut sebagai hukum, isinya membingungkan, karena setahuku hukum itu tidak berubah, tetapi nyatanya di dalam buku ini hukumnya berubah-ubah karena berlaku pula hukum yang satunya dan yang lainnya lagi. 

Itulah, aku jadi bingung dan tertatih-tatih membaca atau memahaminya walaupun sebenarnya buku ini ditulis straight/to the point. Yang lebih menyulitkan lagi adalah bahasanya yang cowok banget: sangat teknis, memuat banyak data dan angka, riset-riset pemasaran. Dengan kata lain, buku ini lebih ramah cowok. Ini bahasa mereka. Mungkin akan lebih enak dibaca, lebih mudah dipahami, dan lebih ramah cewek kalau datanya dibuat dalam bentuk tabel dan contoh brandnya dikurangi. Karena terlalu banyak nama brand dan contoh pergeseran posisi brand yang dimuat malah memusingkan pembaca. Menurutku, yang penting ada contohnya dan bisa membuat jadi paham ya sudah, tidak perlu terlalu banyak.

Buat yang background-nya bukan ekonomi, cewek, dan mungkin keahlian (kecerdasan terkait data)-nya kurang/biasa saja, ya perlu energi ekstra untuk memahaminya. Meskipun, aslinya buku ini itu penting, bermanfaat, menarik, pemilihan jenis dan ukuran font serta layout-nya juga lumayan enak dibaca, dan isinya to the point sehingga (seharusnya) orang-orang yang sibuk tidak boros waktu untuk membacanya. Bahasan per poinnya pun singkat-singkat kok, enak dibacanya (cuma ya itu, full data), tapi meskipun bentuk listicle (per poin) bacanya lebih baik urut karena masih berhubungan dengan bahasan sebelumnya. 


So, intinya ini lebih cocok buat cowok. Buat cowok yang tertarik dengan dunia pemasaran, buku ini layak untuk menjadi teman baca kamu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.