29 Oktober 2020

Setitik Cahaya di Ujung Sana

Di dunia ini, teori terkadang hanyalah teori. Sementara pendapat setiap orang sering kali hanyalah sebatas kacamata orang itu sendiri: pengalamannya, pengamatannya, pengetahuannya, bahkan lingkungan orang itu sendiri. Kamu perlu memperhatikan, tetapi tetap mengujinya satu persatu mana yang bekerja untukmu. 

Jangan percaya kalau orang berkata "Harus pakai ini agar sukses", "Kamu tidak akan sukses kalau tidak seperti ini," dan sebagainya. Yang biasanya bicaranya pun sambil kasar, menyindir, merendahkan, atau menghina.

Bertahun-tahun aku melahap buku-buku atau sumber-sumber lain, ada banyak sekali variasi aturan dan cara untuk menuju ke suatu tujuan. Tidak satu, banyak. Dan meski kadang aneh atau dipertentangkan nyatanya mereka itu bisa sukses dengan caranya masing-masing.

Biasanya, akan ada perkecualian. Dan jangan lupa, di atas segalanya ada Tuhan, yang tinggal berkata "Kun" maka jadilah dia (terwujud harapannya). Dan masih ada Tuhan yang malu jika tidak mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Nya.

Bila impianmu tinggi, tak serta merta dianggap tingginya sama oleh orang lain. Mereka yang tidak melihat dari kacamatamu sering kali menganggapnya terlalu tinggi, bahkan mustahil. Sementara orang lain sebaliknya, menganggap impianmu sama tinggi dengan mereka atau bahkan biasa saja/lebih rendah.

Mereka semua mempengaruhimu sehingga kamu mengalami distraksi/gangguan dan mungkin mulai mempertanyakan diri.

Terdapat 2 hal utama terkait mimpi yang dianggap tinggi:

1. Seberapa keras usahamu,

2. Seberapa cerdik kamu.

Barangkali ada opsi ke-3, yaitu seberapa beruntung kamu. Itu karena kadang-kadang orang lain tidak melihat usaha kita di belakang layar. Tentu saja, selalu berusahalah untuk melibatkan Tuhan.

Di sini, aku tak melulu bicara tentang kesabaran, kegigihan, konsistensi (perseverance/grit), karena memang ada hal lain yang juga berpengaruh, misalnya mendapatkan guru/ilmu pengetahuan yang tepat/cocok (bisa melalui media apa saja) dan yang tak kalah pentingnya adalah evaluasi dan kemampuan untuk berbeda dan kemampuan untuk bangkit kembali dan bertahan sampai akhir (pantang menyerah).

Hari ini kutuliskan ini di blogku karena aku seperti mendapatkan sesuatu yang baru: harapan baru, hasil yang baru, ledakan kemajuan dari momen yang bertahun-tahun seperti stuck, dan intinya aku ingin berbagi pengalaman hidup bahwa kamu harus hati-hati dengan belief-mu, harus hati-hati memilih teori atau pendapat yang kamu ikuti, dan apa-apa yang kamu indera. 

Perjalananku sangat panjang dan melelahkan. Bila kudeskripsikan dengan lebay itu laksana kamu berjalan tak tentu arah, hanya berbekal tujuanmu, dan di sepanjang jalan kamu dilempari batu dan t*i, menginjak duri, diolok-olok dan dinyinyiri, bahkan dihina-hina, dikatakan mustahil terwujud, dipingpong, disebut hanya pantas dapat yang buruk, dan lain-lain.

Aku ingin kamu lebih percaya pada Allah dan pada dirimu sendiri untuk mewujudkan mimpimu. Mencari cara-cara dan orang-orang yang tepat untuk membantumu, gagal dengan lebih baik dari waktu ke waktu. Seperti kata Thomas Alva Edison, kamu itu tidak gagal, kamu hanya menemukan cara yang tidak berhasil tetapi semakin mendekatkanmu pada tujuan. 

Tidak ada yang sulit bagi Allah.

Sering kali, pendapat dan pemikiran orang lain adalah tentang diri mereka sendiri. 

Semoga apa yang kudapat hari ini semakin ber-progress, sesuai harapan atau lebih baik dari harapan. Dan semoga kalian semua mampu menjaga harapan dan menemukan jalan menuju impian. 

Milikilah harapan walaupun kecil, sehingga kamu tidak akan b*nuh diri di dunia yang pahit dan memang melelahkan ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.