Ketatnya Persaingan Bisnis antara
Usaha Tradisional dan Modern
Warung tradisional Kudo
Rumah saya sendiri meskipun masih termasuk
desa, tetapi lokasinya terpisah dari RW-RW lain yang sedesa. Selain itu, karena
di sini perumahan kami memiliki aktivitas perekonomian yang berbeda. Mayoritas
dari kami adalah pekerja kantoran, hanya beberapa yang berwiraswasta. Itupun
tidak selalu tampak pada rumahnya. Orang tidak akan menemukan penanda berupa
papan nama usaha pada teras atau halamannya. Jadi, sekadar orangnya yang berbisnis
ini itu atau dikenal tetangga melalui getok tular saja (promosi dari
mulut ke mulut). Meskipun demikian, total wiraswastawan di sini juga meningkat
jumlahnya. Terlebih pasca terjadinya krisis kehidupan, seperti meninggalnya
suami atau orangtua. Menyulap rumah menjadi tempat usaha kian menjadi biasa.
Bila dilihat dari antusiasme masyarakat di
desa saya maupun beberapa desa tetangga, saya melihat betapa orang-orang gigih
berjuang untuk mengubah nasibnya. Mereka menolak berpangku tangan dan berpikir
rezeki akan datang sendiri tanpa berusaha.
Tapi jujur saja ya, membuka usaha itu mudah.
Mau buka ya tinggal buka saja. Yang sulit itu membuatnya eksis, berkembang, dan
mendapat laba yang besar atau kontinyu darinya. Tidak malah bangkrut atau
merugi. Salah besar kalau orang-orang bilang buka usaha cuma butuh modal nyali.
Karena persaingan dengan sesama warung tradisional saja sudah ketat, belum lagi
ditambah dengan pasar modern dan minimarket yang juga kian menjamur jumlahnya.
Persaingan warung tradisional dan supermarket
Mau bukti? Saya pernah memperhatikan sebuah media
investasi online penghubung antara pendana dan pemilik usaha. Di antara sesama pengusaha
di bidang X saja pendapatannya bisa jauh berbeda. Pada saat salah satu toko
atau warung keuntungannya hanya 300 ribu per bulan, yang lain sudah mencapai
jutaan.
Di sini saya ingin menunjukkan bahwa orang
bekerja atau membuka usaha terkadang hanya karena pura-pura. Usaha tersebut
sebenarnya merugikan atau terlalu minim labanya tetapi tetap dijalankan agar
mendapat status bekerja, tampak aktif berusaha, atau alasan lainnya.
Masalahnya, kebutuhan kita itu nyata. Berapa
lama kita mampu terus menipu diri dan berpura-pura.
Kudo adalah teknologi yang bisa memberdayakan banyak orang
Saya memahami bahwa ada kondisi tertentu
ketika kita membutuhkan ketenangan hati dan kenyamanan psikologis lebih dari
waktu lainnya, terutama ketika orang-orang di luar sana berkata negatif tentang
kita. Pada kondisi seperti itu jeda sesaat memang membantu. Akan tetapi, jangan
biarkan ia berlarut-larut. Segeralah mencari solusi agar kebutuhan keuangan
kita bisa teratasi.
Agen Kudo Asmarinda
Bila Anda terjebak dalam kondisi demikian, cobalah
bergabung dengan KUDO. Dulu Asmarinda, seorang anak petani, terancam putus kuliah
karena mengalami masalah serius pada keuangannya. Lalu ia mencoba mengatasinya
dengan berjualan di pinggir jalan memakai motor roda tiga. Tapi, itu dulu, setelah
menjadi agen Kudo sekarang dia sudah memiliki konter sendiri. Selain itu, pendapatannya
kini mencapai delapan digit per bulan dari berjualan pulsa. Sudah lebih dari
cukup untuk mengatasi masalah finansial yang ada.
Ketiban Rezeki dari Kudo
Ketiban (kejatuhan) rezeki dari Kudo, siapa yang
mau?
1.
Affandi, setelah memakai Kudo omzetnya kini mencapai 30 juta per
bulan,
Agen Kudo Affandi
2.
Setyorini, setelah bergabung dengan Kudo, omzetnya kini 25 juta per
bulan, sedangkan
Agen Kudo Setyorini
3.
Siti Zaenab, setelah menjadi agen Kudo akhirnya bisa membeli mobil,
rumah, dan lainnya.
Agen Kudo Siti Zaenab
Dan daftar ini masih terus bertambah jika mau
menuliskannya.
Terlihat jelas bukan bahwa usaha mereka menghasilkan
kesuksesan yang nyata.
Kudo itu apa sih?
Kudo
KUDO singkatan dari Kios Untuk Dagang Online. Ia adalah warung digital serba bisa yang sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia. Bisnis ini termasuk salah satu model bisnis O2O atau online-to-offline dengan jaringan terluas di Indonesia.
Jika bergabung dengan Kudo kita akan mendapatkan komisi atas terjualnya berbagai produk digital yang ada di sana. Produk-produk itu contohnya:
1.Grosir
sembako,
2. Transfer uang,
3. Bisnis
pulsa,
4. PPOB,
5. Bayar tagihan telepon,
6. Daftar Grab,
7. Pembelian tiket kereta,
dan masih banyak lagi.
Belanja barang dengan Kudo
Produk-produk Kudo
Caranya mudah, tinggal download aplikasi Kudo lalu ikuti langkah-langkah yang ada di dalamnya. HP kita pun akhirnya bisa membuat warung kita lebih berdaya dalam menghadapi berbagai persaingan yang ada.
Kesuksesan dari agen-agen Kudo yang saya tulis
di atas itu nyata, tidak boong-boongan atau pura-pura. Tidak percaya? Ikuti
saja tautan ini (https://s.km id/6GxBW) untuk menyaksikan
lebih lengkap kisah-kisahnya.
Artikel sedang diikutsertakan dalam perlombaan Merdekain Warung Blog Competition oleh Kudo