23 April 2018

Kesalahan Persepsi tentang Milyarder


Kesalahan Persepsi tentang Milyarder
 Milyarder

Bila berbicara tentang milyarder, hal apa yang terlintas di pikiran Anda? Apakah kehidupan yang bermewah-mewahan (berfoya-foya), boros, gila kerja (workaholic), dan tukang gonta-ganti pasangan? Jika iya, maka Anda mungkin termasuk ke dalam kelompok orang yang telah dipengaruhi (dicuci otak) oleh televisi, novel, atau dibohongi oleh anggapan Anda sendiri. Begitulah TV menjadi hipnotis terbesar di planet ini, menyebarkan gaya hidup hedonisme. TV telah mendukung dunia atau sistem Dajjal membangun segala sesuatu di atas kesenangan (hedonisme) dan konsumerisme. Terutama karena hanya kurang dari 3% orang yang membaca buku, dan kurang dari 15% yang membaca surat kabar. Satu-satunya kebenaran yang didapatkan mereka adalah dari siaran TV (atau bahkan sekarang adalah medsos)(Noreaga dan Achernahr: The Diary of Dajjal).

Di dalam buku yang sama, The Diary of Dajjal, disebutkan, media menduduki peringkat ke-20 sebagai pengendali industri dunia. 

Thomas J. Stanley telah meneliti kehidupan para milyarder di Amerika selama puluhan tahun, dan menemukan fakta yang mencengangkan. Fakta tersebut dituangkannya ke dalam buku The Millionaire Mindset (versi terjemahan). Ia menulis tentang milyarder dan dekamilyarder, mereka yang benar-benar kaya dari kekayaan bersih, bukan hanya yang berpenghasilan besar (tetapi sebenarnya tidak kaya). Dan ... tahukah Anda seperti apa gaya hidup utama milyarder yang ditemukannya?

Ternyata, aktivitas para milyuner tersebut didominasi oleh hal-hal yang gratis atau minim biaya. Dengan poin tertinggi diduduki oleh aktivitas bercengkerama bersama anak-anak dan atau cucu-cucu, menjamu sahabat, dan merencanakan investasi. Mereka juga suka mengikuti kegiatan keagamaan, kemanusiaan, dan olahraga. Para milyarder menggunakan uangnya dengan sangat efektif. Mereka tidak selalu berpikir membeli baru, tetapi lebih suka memperbaiki yang lama; membeli produk dengan masa pakai panjang (tahan lama), membeli di tempat-tempat hemat, dan mereka juga umumnya setia dan langgeng rumah tangganya. Tentang gaya hidup berjudi/bermain lotre itu jauh dari mereka. Berpesiar dengan kapal mewah pun sangat jarang, kecuali dibarengi dengan kegiatan bisnis atau semacamnya. Mereka juga bukan orang yang gila kerja. Mereka sudah menemukan suatu cara yang bisa membuat uang bekerja untuk dirinya. 

Pendek kata, milyarder adalah orang yang berusaha cermat akan segalanya. Baik dalam uang, pasangan hidup, atau lainnya.

Lain kali Anda menemukan orang dengan gaya hidup sebaliknya, kemungkinan besar itu hanyalah orang yang “sok kaya”, alias kaya dari segi pendapatan saja atau bahkan tidak “bakat” jadi milyarder. Mungkin yang di TV-TV begitu. Mereka yang benar-benar kaya tidak menjalani gaya hidup hedonisme dan konsumerisme. 

Setidaknya mereka berpenghasilan besar, untuk menunjukkan gaya hidup demikian. Bagi yang berpenghasilan kecil? Itu lebih bahaya. So, berhenti untuk percaya pada TV dan media tentang gaya hidup orang kaya (yang sesungguhnya/beneran).


Sumber:
Stanley, T.J. 2015. The Millionaire Mindset. Jakarta: Change.

Sumber gambar: Dagelan.co