25 Juli 2013

BANYAK JALAN MENUJU ROMA

http://gopedulu.blogspot.com/2012/05/percakapan-guru-dengan-murid.html

Sebagai seorang guru saya dituntut untuk terus memperkaya informasi (update ilmu). Zaman selalu berkembang sehingga tidak mungkin saya tetap pada posisi saat ini. Materi-materi pelajaran terus berubah, murid-murid semakin kritis, dan yah...pokoknya banyak hal akan berubah karena hidup itu dinamis. 

Di dalam mempelajari sesuatu terkadang saya mengalami kesulitan. Tentunya saya tidak ingin hal itu berlarut-larut. Saya ingin bisa menguasai banyak hal secara mendalam kemudian mengajarkannya kepada murid-murid. Jika saya terlalu sering ‘tampak tidak bisa’ di depan mereka, maka itu dapat menurunkan wibawa saya dan membuat saya diremehkan. Terkadang, ada murid yang memang suka nge-tes gurunya, ada juga yang kritis, namun ada pula yang terlalu tidak tahu. Kesemua jenis ini berpotensi menjatuhkan wibawa saya jika saya tidak bisa menjawab/menerangkan dengan baik dan benar.

 http://sibukforever.blogspot.com/2011/07/istilah-istilah-internet-yang-wajib.html

Saya menyadari bahwa ilmu saya sangat terbatas. Di sisi lain, tidak semua orang mau/mudah untuk ditanyai. Banyak juga orang yang pelit ilmu. Untuk mengatasi hal ini saya berlari ke internet. Dengan sekali klik, mbah Google akan mengantarkan saya pada website-website dan blog-blog yang tepat. Orang nge-blog itu kan juga bermacam-macam tujuannya. Ada yang suka pamer, ada yang memang suka membagi info/ilmu pengetahuan, ada yang untuk mengikuti lomba, ada yang suka-suka saja (menceritakan diri sendiri-semacam buku harian), dan sebagainya. Terus terang saya juga malu untuk bertanya kembali kepada bapak dan ibu dosen saya dahulu, baik itu materi yang memang saya belum paham sejak dulu ataupun materi yang dulu saya sudah paham sewaktu kuliah tetapi kemudian saya lupa. Saya merasa rentan, takut mereka tersinggung, dan takut dianggap bodoh. Apalagi kalau saya tetap tak kunjung bisa walaupun sudah diterangkan kembali oleh mereka.

Dan sebagai solusi dari semua itu adalah internet. Beruntung sekali masih banyak orang pandai yang mau berbagi ilmunya secara mendalam di internet. Mereka membuat website/blog pribadi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi yang saya butuhkan, maupun tentang pendidikan. Dari blog-blog tersebut saya bisa belajar mengenai materi yang akan saya ajarkan, teknik/metode mengajar yang baik atau yang bisa dicoba, psikologi murid, dan sebagainya. Sebaliknya, murid-murid pun begitu. Sebagai salah satu bentuk pembelajaran aktif, guru dapat memberikan penugasan kepada murid dengan mengambil bahan di internet. Mereka ditugaskan untuk mencari materi tertentu di website/blog, membuat kliping, makalah, karya ilmiah dan sebagainya yang intinya mereka harus rajin membaca dari internet (dan bisa nge-net tentunya). Malah saya pernah menjumpai sekolah tertentu memberi tugas muridnya mengenai suatu laporan praktikum dan harus ditulis di blog pribadi murid tersebut.

Hal lain adalah saya bukan sarjana pendidikan. Kondisi ini membuat saya sering diremehkan teman-teman guru yang memang dari sarjana pendidikan. Malangnya, walaupun mereka sering menyalahkan atau menertawakan saya seringkali mereka susah untuk ditanyai, entah berupa perangkat mengajar maupun tentang keprofesian guru. Saya tidak tahu dengan pasti alasannya, mungkin memang tidak tahu, pelit ilmu, sibuk, atau alasan lain. Lagi-lagi saya kembali ke internet. Dengan proaktif mencari di internet (termasuk blog) seringkali saya bisa mengetahui info lebih awal dan sekaligus mengetahui kebenaran. Jadi, peluang untuk dipermainkan/ditipu/dimanfaatkan karena saya bukan seorang sarjana pendidikan bisa diminimalisir.

Banyak sekali manfaat internet/blog bagi saya. Yang jelas, banyak jalan menuju Roma. Saya akan mengupayakan apa saja untuk memberikan yang terbaik bagi diri dan kehidupan saya. Selama itu positif, mengapa tidak?

*Tulisan ini diikutkan lomba menulis artikel dengan tema dengan tema Blog sebagaiMedia Informasi dan Inspirasi