15 April 2022

Review Buku "How to Love"

"How to Love"

Penulis: Thich Nhat Hanh


Thich Nhat Hanh. Nama ini termasuk sering kujumpai di cover-cover buku, sebelum akhirnya kemarin aku tahu kalau dia ternyata master Z*n (berhubungan dengan agama B*dha). Itu juga taunya kebetulan karena habis baca buku kalau nggak salah judulnya Claim Clarity, yang ujung-ujungnya ternyata penulisnya kemudian memeluk agama B*dha. 


Meski gitu "How to Love" ini sepertinya isinya umum, bukan ajaran B*dha. Sepertinya ya. Ini prinsip-prinsip umum tentang cinta. Ini ajaran tentang cinta. Cinta itu seperti apa, syaratnya apa saja, dll. Uniknya, isi buku ini dan cara penulis menuliskannya itu begitu lembut, hangat, dan terasa aura cintanya. Aura cintanya itu memancar gitu. Dengan kata lain, mungkin aku setuju dengan definisi dan deskripsi cinta yang ditawarkannya. Terasa beda banget gitu lho kemarin aku habis baca buku dari (mungkin psikolog) cowok yang ngomong tentang relationship dan ngomongnya itu kasar banget walaupun diberi alasan-alasan logis atau rasional, pun walaupun dia cowok (cz ada buku lain dan email lain di mana cowok itu "ganti mode" kalau ngomong ke cewek dan ngomong ke cowok). 


Isi buku ini itu halus banget. Beneran. Aura cintanya itu dapet banget, sesuai dengan tema yang diusungnya. Dan nggak ada aura keegoisan, controlling, atau ke-otoriter-annya. Jujur, aku nggak menemukan yang seperti ini pada pemuka-pemuka agama dan buku-buku agama di agamaku sendiri. Membaca atau mendengar mereka aku malah nggak merasa teduh, nggak merasa melembut atau ada aura cinta dan semacamnya. Malahan, aku sering nelongso karena ucapan atau isinya yang cenderung pro pria, kurang bijak, tidak adil, atau kasar pada pihak tertentu. 


Untuk relationship sendiri aku sudah menutup dari baca buku-buku relationship versi agamaku (yang berlabel buku agama atau ditulis oleh orang-orang agamaku) karena aku nggak puas dengan isinya dan auranya nggak enak. Aku lebih cenderung baca buku umum. 


Ini juga salah satu buku yang bikin aku iri karena udah halamannya dikit banget, 1 halaman itu isinya cuma 1 paragraf singkat banget.  Itu pun kadang isinya cuma beberapa kalimat. Ada juga halaman-halaman yang cuma diisi gambar besar/gambar peralihan antar halaman yang gambarnya itu sama. Bikin ngiri banget, kan?


So, kesimpulannya buku "How to Love" ini bagus banget isinya. Recommended.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.