23 April 2022

Review Buku "Codependent No More"

"Codependent No More," how to stop controlling others and start caring for yourself

Penulis: Melody Beattie


Buku "Codependent No More" ini ada 2 macam, versi teori dan versi workbook (buku kerja). Yang kureview ini versi teorinya.


Buku ini lumayan terkenal di medsos-medsos kesehatan mental, lalu kubaca deh.


Menurut buku "Codependent No More" ini kodependen itu banyak versinya, tapi aku baru tahu. Yang kutahu dan banyak tersebar itu narsis yang banyak versinya, sedangkan kodependen adalah kebalikan dari narsis, dia korban/survivor dari narsis/abuser lainnya atau mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang berbeda (coping mekanisme) di bawah lingkungan yang sama dengan narsis. 


Nah, suatu hari ada orang yang mensabotase pertanyaanku, aku nanya ke pemilik akun tapi dia yang jawab (sambil sembunyi-sembunyi seperti takut diserang oleh follower lain, seperti ga berani jawab langsung cuma berani ngasih link). Aku dikirimi link ilmiah versi dia yang menyatakan kalau narsis itu ya kodependen (ini bener-bener beda ekstrim dan lebih pro ke narsisnya). 


Buku "Codependent No More" ini kan judulnya kodependen, aku pengen tau versi dia. Ternyata, setelah aku bandingkan dengan banyak ahli, termasuk buku ini, bedalah ya narsis ma kodependen. Aku lebih cenderung ke versi yang ini daripada versi yang ekstrim tadi.


Pada buku "Codependent No More" ini, penulisnya, Melody Beattie, berusaha menjelaskan dengan detail apa itu kodependen. Dia juga mencantumkan pengertian kodependen versi berbagai ahli dan versi dirinya sendiri. Tentu saja dia juga mencantumkan ciri-cirinya, walaupun tetep nggak jelas karena nggak ada ciri-ciri pastinya. Ciri-cirinya sangat bervariasi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Agar lebih jelas, dia juga menunjukkan contoh-contoh kasusnya dari pengalamannya sendiri maupun dari klien-kliennya. Dan meskipun ada pertanyaan-pertanyaan refleksinya, bagiku dia tidak memberikan solusi apa-apa. Buku ini lebih bersifat membuka pikiran aja biar kamu nyadar kalau kamu kodependen trus kamu nyari solusi sendiri.


Pada beberapa bagian isinya seperti luwes, sedangkan pada sebagian lainnya kaku seperti literatur ilmiah (kurang populer). Sebagian juga lumayan hangat dan empati dan sebagian sisanya tetep nyalah-nyalahin. Bahkan, pada banyak kasus kliennya, klien-klien tersebut harus melabel dirinya kodependen dan menyebut masalah itu terjadi karena dia kodependen. Terlepas dari "agar pulih dari sesuatu kamu harus sadar kalau kamu sakit/ada yang salah," hal itu tetap terdengar kasar dan merupakan pendekatan yang tidak enak kalau dilakukan dengan nyalah-nyalahin.


Sebenarnya, diagnosa kodependen itu sendiri pun masih samar, dan penulis pun mengakuinya. Dulu ada juga buku yang pernah kubaca (yang aku lupa judulnya), ada pendapat lain lagi tentang kodependen, bahwa orang sering disalahartikan sebagai kodependen padahal tidak (aslinya sesuatu yang positif tapi aku lupa apa).


Kodependen sendiri dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu yang tampak sebagai sesuatu yang negatif dan yang tampak sebagai sesuatu yang "positif." Kalau kamu merasa/dianggap sebagai orang baik oleh orang-orang, periksa lagi kamu beneran baik apa malah aslinya kodependen. Banyak orang yang nggak nyadar hal ini.


Secara muatan/isi, buku "Codependent No More" ini bagus kok. Silakan dibaca. Recommended.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.