Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena "label-label".
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena kamu ngajar ngaji.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena kamu pernah kul/skul Islam/nyantri.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena daftar ibadahmu banyak/melakukan ibadah tertentu.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena kamu aliran/manhaj tertentu.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena kamu ustaz, kyai, atau keluarganya.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena kamu ngomong "ana", "akhi", "ikhwan", "akhwat".
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena jenggotan, jubahan, bercadar, cingkrang, dsb.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena hafidz.
Kamu nggak akan pernah menjadi alim hanya karena mengasuh ponpes, panti, jadi volunteer, membangun masjid, bahkan jadi petinggi Islam, dsb.
Kamu hanya bisa alim kalau Allah menghendaki.
Segala label, hal-hal superfisial, keahlian-keahlian/kelebihan-kelebihan, dll bukanlah jaminan seseorang pasti "alim".
Tidak semua itu berbekas & tidak semua dimaknai.
Dan Allah itu Maha Membolak-balikkan Hati.
Jangan suka lihat label2 doang.
Jangan fanatik orang.
Kalau label dikelupas, kamu bisa kaget nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.