06 Januari 2021

Ciri-Ciri Pria Controlling dan Abusive

Seorang janda menceritakan kisah kelam rumah tangganya dahulu sebagai korban KDRT. Suaminya kasar. Selama hidup bersamanya dia kerap mengalami penyiksaan fisik (physical abuse) dan juga penyiksaan seksual (sexual abuse). Yang artinya sepertinya suaminya ini juga termasuk sadomasokis. 
Yang mengherankan, meski disiksa seperti itu, bercerainya dia karena disuruh oleh orangtuanya (bukan keinginan sendiri), dan ketika Si Mantan tadi mau rujuk dia pun hendak mengiyakannya, kalau tidak dicegah ortunya.
Dan dia bukan satu-satunya korban abuse yang demikian. Pernah ada seorang wanita berumur yang mengalami pelecehan s*ksual saat kopdar dengan kenalannya, saya coba ingatkan dan sadarkan bahwa pria itu bukan orang baik tetapi dia ngeyel dan tetap bersamanya. Entah apa kesuciannya bisa selamat atau tidak.
Perbuatan abuse/kekerasaan/kekasaran itu banyak macamnya dan biasanya batasnya samar alias akan mengalami lebih dari satu abuse sekaligus. 
Macam-macam abuse tersebut bisa berupa kekerasan fisik (physical abuse), emosional (emotional abuse), verbal (verbal abuse), ekonomi (economical abuse), s*ksual (s*xual abuse), dan sebagainya.
Tak seperti anggapan orang pada umumnya, pria abusive itu licin/licik, cerdik, dan manipulatif. Jadi, tak semua orang mudah mengenalinya. Bisa mengenali atau menyadarinya saja belum tentu kok. 
Saya sendiri sering bertemu pria-pria seperti itu, terlebih dalam konteks pencarian jodoh.
Oleh karena itu, siapapun yang sedang dalam proses pencarian jodoh, hendaknya menajamkan radar atau intuisinya, serta membuka mata dan telinga lebar-lebar agar bisa mengenalinya dan tidak sampai menikah dengan mereka.

Berikut ini adalah ciri-ciri yang bisa kalian gunakan untuk memprediksi calon suami yang berpotensi abusive dan controlling:

1. Waspadai kata-kata berikut: 
- tegas
- penurut
- patuh
- mau dibimbing
- koleris
- mau diajak ....
- open minded
- Ada kata "harus"/"wajib"
- Saya ya saya

2. Dominan,
3. Diktator/otoriter
Kamu merasa seperti bukan pasangannya tetapi bawahan/budaknya, anaknya, atau muridnya,
4. Egois
Semua tentang dirinya: keinginan dan kebutuhannya.
5. Ngomong sendiri, tidak bertanya tentang kamu, tidak membolehkanmu bertanya tentang dia, tidak mendengarkanmu,
6. Berusaha ngubah-ngubah kamu, misalnya pekerjaanmu, gaya berpakaianmu, aktivitasmu, kamu yang aslinya nggak suka keluar/keramaian dipaksa keluar, kamu yang nggak suka ngomong dipaksa cerewet, dll, 
7. Kata-katanya kaku, kalau dibaca seperti perintah/keharusan/orang "tinggi" yang sedang mencari bawahan (tidak indah/halus seperti orang yang sedang mencari pasangan),
8. Umumnya guru, ustaz, orang bidang hukum, dan politik termasuk di dalamnya,
9. Penyuka baju hitam
Ini ada penelitiannya ya. Jadi ilmiah.
10. Fotonya menunjukkan pose-pose yang dominan atau bahasa tubuh (body language) merendahkan,
11. Controlling, suka mengendalikan dengan berbagai cara: marah, kasar, meninggalkan, mengancam, dll.
- Memaksamu ngikut "waktu"-nya dia, tidak peduli "waktu"-mu. Seolah hanya dia yang sibuk dan kamu tidak,
- Kamu nggak boleh hubungin dia atau nemuin dia, hanya dia yang boleh hubungin kamu atau nemuin kamu,
- Ngatur-ngatur daging kurbanmu harus dimasak apa, padahal dia gak bersamamu saat itu, bukan siapa-siapamu, nggak ikut masak, bahkan nggak ikut makan. Ngerusuh doang tau nggak.
- Memaksamu berbuat sesuatu baik positif atau negatif, termasuk minum miras, memakai narkoba, nonton film p*rno, hal-hal yang menjurus ke s*ks, dll,
12. Suka meremehkan/merendahkan/menghina:
- Bertanya pendapatmu/minta saran tetapi pura-pura, hanya untuk ajang dia pamer dan merendahkan/meremehkan dirimu,
- Merendahkan pencapaianmu,
13. Selalu merasa benar,
14. Manipulatif/suka memanipulasi,
15. Memutarbalikkan fakta,
16. Gaslighting
Berbuat sesuatu yang membuatmu mempertanyakan dirimu (ingatanmu, kewarasanmu, kecerdasanmu, dll).
17. Menyangkal hal-hal yang sebenarnya memang pernah dikatakan/dilakukannya,
18. Pura-pura lupa
Kalau kamu nggak punya bukti, kamu akan disalahin terus. Kalau kamu punya bukti, dia akan alasan macem-macem, termasuk melabel dirinya pelupa, padahal pura-pura lupa.
19. Punya banyak "wajah",
20. Bersamanya kamu dibuat merasa buruk, salah, kurang terus, dan hal-hal negatif lainnya,
21. Toxic joke (humor dan emot yang tidak pada tempatnya),
22. Berkata kasar secara eksplisit:
- P*lacur/l*nte
- B*tch,
- Berbagai "isi kebun binatang", dll,
23. Profilnya marah-marah, kasar, mengecilkan/minimize, mendegradasi, atau berkata negatif tentang wanita, misalnya:
"Kadang wanita yang cantiknya nanggung yang malah b*lagu."
"Buat apa kecantikan (bisa diganti harta atau lainnya), kecantikan itu tidak abadi."
24. Saat kenalan denganmu sengaja berulah/bertingkah/kurang ajar, yaitu sengaja menunjukkan dia dekat wanita lain yang katanya sahabatnya,
25. Membuatmu merasa segan, bersalah, malu, dsb untuk meminta hakmu/berpegang pada hakmu, standar, dan batasanmu, misalnya tentang kriteria, mahar, dan sebagainya,
26. Kamu merasa dia seperti gak memberimu hak bicara, bertanya, berpendapat, atau memutuskan. 
Dan kamu merasa "ngempet", nggak bisa jadi diri sendiri saat bersamanya. Banyak aturan. Kamu diubah seperti wanita ideal dalam fantasinya.
27. Dia menetapkan segalanya tanpa bertanya padamu:
- Kencannya ngapain, di mana, makan minumnya apa, dsb.
28. Dia melanggar batasan-batasanmu atau tidak menghormatimu, misalnya:
- kamu nggak mau ngasih nomer WA mu dulu tapi dia maksa, 
- kamu nggak mau ditelpon/vc dulu dia maksa, 
- kamu nggak mau dihubungi tengah malam eh tetep dihubungi
- kamu lagi nggak pengen ketemuan/ngelarang dia datang eh malah datang, dll.
29. Baru kenal udah nyuruh-nyuruh sholat, bangunin tahajud, dll.
Siapa elu? Lagian emang tau aktivitas kita, kita tidur jam berapa, dll? Kalau kita mau ngelakuin ya ngelakuin sendiri gak perlu disuruh-suruh.
30. Invalidasi,
31. Kamu menemukan jejak-jejak kesadisan pada medsosnya atau pada hal lain,
32. Agresi/agresif/menyerang,
33. Pamer dan ingin lebih dari kamu,
34. Kamu mengalami penurunan kualitas hidup: makin sedih, makin murung, makin jauh dari orang-orang tersayang, makin nggak PD dan minder, makin pelupa, makin sakit-sakitan, dll.
35. Dia melakukan kekerasan fisik padamu: memukul, menampar, menendang, dll.
Ini juga pernah ada kasus seorang cewek mengalami kekerasan dalam pacaran, tetapi setiap selesai melakukan kekerasan itu cowoknya seolah menyesal gitu. Terus mengulangi lagi kekasarannya terus minta maaf lagi. Terus gitu. Dan memang abuser suka gitu. Itu salah satu taktik bawah sadarnya. Dan seperti kisah-kisah yang saya ceritakan sebelumnya, cewek ini pun seperti sulit lepas. Sudah tahu ngalami kekerasan saat pacaran eh masih juga diterusin nikah ma dia. Ya mungkin tambah babak belur setelah nikah.
36. Dia marah, menggertak, dan meninggi suaranya agar seolah-olah benar,
37. Posesif dan cemburu ekstrim
Hubungannya denganmu lebih seperti ownership, bukan partnership.
Dia akan tanya kamu di mana, sedang apa, dengan siapa, stalking kamu, dan mengintai setiap gerak-gerikmu,
38. Dia yang salah tetapi malah nyalahin kamu,
39. Dia sangat misterius, seperti ada yang ditutupi. Penuh rahasia.
Saat kamu melakukan sesuatu yang ternyata nggak sesuai keinginannya, dia langsung marah-marah dan kasar,
40. Membanding-bandingkan dan menyuruhmu agar seperti orang itu,
41. Suka mencari-cari keburukan/kesalahanmu,
42. Mempunyai standar ganda, aturannya hanya untuk kamu dan aturan yang dimilikinya pun bisa diubah-ubah sesuka hatinya,
43. Kalau dia mengucapkan/menetapkan sesuatu nggak boleh dipertanyakan, suka-suka dia. Kalau kamu nggak cocok karena merasa aneh/ada yang ganjil, dia marah/pergi,
44. Nggak punya/minim empati
Perasaanmu, pemikiranmu, perbuatanmu, bantuanmu, servismu, sebaik apapun, setulus apapun, tak akan berarti di matanya,
45. Suka memaksakan kehendak,
46. Jangan tertipu casing: kenyamanan, kemanusiaan (volunteer, HAM, dll), pendidikan, jabatan, penampilan, dll,
47. Pandai bersilat lidah/membuat alasan,
48. Suka mengalahkanmu atas apa saja,
49. Lebay dengan pencitraan dirinya,
50. Perhatikan ritme dan isi percakapan kalian, apakah dia mendominasi, memotong, memutar pembicaraan menjadi tentang dirinya sendiri, dll yang tidak nyaman,
51. Memberi terlalu banyak saran (terutama tanpa diminta) tentang bagaimana kamu menjalani hidupmu,
52. Dia kasar/menjengkelkan kalau kamu berbeda pendapat dengannya tentang politik atau lainnya. Tidak bisa berbeda secara berdampingan.
53. Dia mengekangmu,
54. Dia bercerita bahwa keluarganya mendidiknya dengan kekerasan-kekerasan fisik. Ngomongnya sih dia gak gitu, nggak akan niru keluarganya, tetapi ketika kamu bersamanya ternyata kamu merasa dia juga kasar. 
55. Ada garis-garis di dahinya.
Kalau tidak salah garis-garis horizontal.
Itu menandakan dia pemarah.
56. Moody,
Kamu mungkin akan kaget karena dia berubah-ubah dan memberikan reaksi yang berbeda-beda/tak terduga,
57. Dia santai dalam melakukan/merespon kekerasan, misal suka menyakiti hewan,
58. Dia punya akses terhadap senjata/bisa bela diri, suka film-film/sesuatu yang berbau kekerasan/sadis, suka mistis/perdukunan, dll.
59. Cenderung mengutamakan hal-hal "luaran"/grandiose, seperti fisik, materi, jabatan, dll.
60. Mungkin ini adalah salah satu yang terpenting, kamu merasakan aura horor. Intuisimu mengatakan dia mengerikan. Vibe-nya tidak enak. Ada yang mengganjal.

Daftar ini masih sangat panjang. Sengaja saya buat agak detail dan spesifik untuk memudahkanmu memanggil ingatanmu atas kejadian-kejadian tersebut. 

Dalam melakukan aksinya, abuser itu tidak selalu memberikan tanda-tanda yang jelas. Jadi, kamu perlu sangat hati-hati. Apalagi, ada abuse yang bisa berujung kematian/pembunuhan. Selain itu, korban abuse biasanya didesain agar sulit lepas dari abusernya. Pada saat kamu baru menyadari kena abuse, mungkin sudah terlambat. Kamu sudah masuk terlalu jauh dan masalahnya sudah semakin kompleks.

Untuk semakin memperkecil risiko, kamu mungkin bisa mengamalkan juga doa-doa ini secara teratur:

1. Allahumma rahmataka arjuu falaa takilni ilaa nafsi tharfatan 'aini wa ashlih lii sya'ni kullaahu laa ilaaha illa anta.

2. Allaahumma inni audzubika minal hammi wal hazani. Wa audzubika minal ajzi wal kasali. Wa audzubika minal jubni wal bukhli. Wa audzubika min ghalaabatiddaini wa khahrirrijaal. (3x)

3. Hasbiyallaahu laa ilaaha illa huwa 'alaihi tawakkaltu wa huwa robbul arsyil adzim. (7x)

Nah, itulah bagian dari ikhtiar kita. 
Kalau ada tanda-tanda di atas, kamu cek ulang ya, teliti baik2.
Jangan sampai rumah tanggamu besok jadi tidak bahagia dan keselamatanmu jadi terancam karenanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.