Definisi itu bukanlah sesuatu yang personal, atau setidaknya tidak semuanya personal, atau boleh dibuat-buat sendiri.
Bila Anda muslim, definisi Anda harus mengacu pada Al Quran dan hadits.
Mengapa demikian?
1. Karena begitu banyaknya definisi di muka bumi ini.
Masing-masing orang bisa membuat sendiri sesuai kepentingan, keinginan, pemikiran, atau kebutuhannya.
Anda akan bingung kalau tidak memiliki acuan.
Mana yang benar?
2. Karena manusia itu ciptaan/makhluk.
Yang lebih mengetahui diri kita adalah Allah, pencipta kita: apa yang baik/berakibat baik dan apa yang buruk/berakibat buruk.
Semua itu ada aturannya di dalam Al Quran dan hadits, ijma', qiyas, dan lainnya.
Suatu hari saya membaca postingan mengenai konsep diri, mana yang benar: mengutamakan diri sendiri dulu atau orang lain dulu?
Ada pula yang semacam itu, berupa konsep memberi dan menerima. Bisa tidak kamu mencintai orang lain jika kamu belum/kurang mencintai dirimu sendiri?
Saya merenung, membandingkan keduanya berdasarkan segala yang pernah saya pelajari dan ketahui. Teringatlah saya akan beberapa (hadits?) (yang intinya):
1. Ketika Umar bin Khaththab mengatakan akan mencintai Rasulullah setelah cinta Umar terhadap dirinya sendiri, saat itu Rasulullah membantah, "Keliru, harusnya cinta padaku (Rasulullah) dulu baru terhadap diri masing-masing." (Ditulis dengan redaksi saya sendiri).
2. Tidak sempurna iman seseorang sebelum mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri.
3. Orang Islam itu bagaikan satu tubuh. Jika yang satu sakit, yang lain ikut merasakannya.
Lalu saya tambahkan yang ke-4 dari ayat Al Quran:
4. Allah tidak menciptakan manusia selain untuk beribadah kepada-Nya (dan Allah tidak ingin manusia menyekutukan-Nya dengan apa pun, baik berupa orang, harta, jabatan, atau lainnya).
Dari situ saya simpulkan:
1. Cinta pertama dan utama hanyalah pada Allah.
Mengapa kita harus menempatkan cinta pada Allah di urutan pertama?
Alasannya seperti di atas: karena kita hamba-Nya.
2. Rasulullah
Rasulullah ada di urutan ke-2. Mengapa?
Karena Rasulullah sangat memikirkan kita, umatnya. Beliau berkorban banyak untuk kita dan peduli kita sampai akhir hayatnya, bahkan sampai di akhirat nanti.
3. Diri sendiri
Sesuai kecenderungan manusia dan kepatutan.
4. Orang lain
Kita memperlakukan diri kita sebaik mungkin baru kita memperlakukan orang lain dengan perlakuan terbaik seperti apa yang kita lakukan terhadap diri sendiri.
Serupa itu, ada banyak definisi yang beredar dan diyakini masyarakat tetapi salah.
Untuk memudahkan Anda semua, saya telah merangkumkan beberapa definisi yang benar untuk Anda.
Kumpulan definisi dalam Islam:
1. Syirik
"Ih sirik aja sih, Lu."
Di masyarakat sirik artinya iri, padahal syirik artinya menyekutukan Allah.
2. Bisu
Inilah arti sebenarnya dari bisu.
3. Mandul
Definisi mandul bukanlah tidak punya anak, tetapi orang yang anaknya tidak bisa memberikan kemanfaatan baginya setelah ia meninggal.
4. Kuat
Definisi kuat adalah mampu mengendalikan hawa nafsu ketika marah/tidak pemarah.
5. Lemah
Lemah ada banyak definisinya, antara lain:
a. Pemarah,
Mengapa orang pemarah itu lemah?
Marah itu:
- Salah satunya identik dengan takut,
- Mudah dimasuki/dikendalikan setan,
- Mudah sakit, karena marah sangat merusak tubuh,
- Mudah dikendalikan manusia lain, tidak mampu berpikir jernih, dll.
b. Malas berdoa,
c. Tidak mampu istighfar minimal (70/100?) kali per hari.
(maaf lupa-lupa ingat: yang tidak mampu istighfar kalau tidak salah (70/100? kali) per hari) dikatakan Rasulullah sebagai lemah).
Namun, di antara semua definisi lemah, yang paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ
“Manusia paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allâh). Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam” (HR. Abu Ya’lâ, ath-Thabrâni, Ibnu Hibbân dan ‘Abdul Ghani al-Maqdisi. Syaikh al-Albaani rahimahullah menilainya berderajat shahih. Lihat ash-Shahihah no.601 dan Shahiihul Jaami no.1044).
Karena kekuatan ada bersama Allah dan kita memohonnya melalui perantaraan doa.
6. Kaya
Definisi kaya yang sebenarnya bukanlah kaya harta, tetapi kaya hati.
7. Bakhil/pelit/kikir
Definisi bakhil antara lain:
a. Bakhil harta, seperti yang umum kita ketahui,
b. Bakhil kebaikan/non harta, misalnya kikir memberi salam dan kikir menjawab shalawat/bershalawat.
Di antara pelaku bakhil kebaikan terburuk adalah orang yang bakhil memberi salam.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ
“Manusia paling lemah adalah orang yang paling malas berdoa (kepada Allâh). Dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil memberi salam” (HR. Abu Ya’lâ, ath-Thabrâni, Ibnu Hibbân dan ‘Abdul Ghani al-Maqdisi. Syaikh al-Albaani rahimahullah menilainya berderajat shahih. Lihat ash-Shahihah no.601 dan Shahiihul Jaami no.1044).
8. Cerdas
Definisi orang yang paling cerdas bukanlah orang yang paling berakal, tetapi orang yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri atasnya.
9. Sombong
Definisi sombong sering disalahartikan sebagai memakai/memiliki barang mahal/bagus (pamer, berlebih-lebihan/boros), PD, bangga dan lain-lain.
Padahal, sombong adalah tidak mau menerima kebenaran dan menghina orang lain.
10. Pencuri terburuk
Pencuri terburuk adalah orang yang "mencuri" dalam sholatnya, yaitu tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.
Bahkan, gara-gara ini ada orang yang sholat sudah puluhan tahun tetapi tidak diterima sholatnya.
11. Idol/Idola
Idol artinya yang dipuja/disembah. Jadi, idolanya muslim adalah Allah, bukan artis atau lainnya. Nabi pun bukan idola, tetapi uswah/panutan/teladan.
12. Buta
Buta artinya orang yang suka berbuat zalim dalam pemerintahan.
19. Munafik
Kadang saya berpikir/merenung, apakah tulisan bisa juga dianggap kata-kata (dalam bentuk tertulis). Jika iya, pasti lebih banyak lagi orang yang terjatuh ke dalam definisi ini.
Berbohong/berdusta merupakan salah satu dosa besar, sampai-sampai bohong untuk bercanda/agar orang lain tertawa juga tidak boleh.
Saya pikir ini sangat baik, terutama dalam meningkatkan kredibilitas. Allah ingin membuat orang Islam itu sangat terpercaya dan terhormat.
Sementara itu dulu ya.
Hingga saat ini blog ini masih "hidup", artinya kalau saya menemukan perubahan atau tambahan, artikel-artikel dalam blog ini masih bisa saya perbaiki atau sempurnakan lagi.
Jangan salah definisi lagi ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.