Investasi
harus mahal? Kuno. Zaman sekarang investasi modal ringan sudah ada. Bisa untuk
latihan berinvestasi sekaligus sebagai perencanaan masa depan.
Kalau
bicara modal ringan tentu relatif dong. Tapi yang saya bicarakan kali ini
memang kecil kok, suer! Minimal 10 ribu doang. Bagi pekerja Insya Allah kecil
kan ya? Bagi mahasiswa atau pelajar juga masih terjangkau kayaknya.
Awalnya,
saya suka baca orang-orang sukses dan pengusaha-pengusaha punya pendapatan
pasif. Pengen dong ikutan. Toh, uang kalau didiemin juga bisa habis. Inves
properti jelas ga mungkin, berapa duit, Bo’. Baca-baca yang kira-kira
terjangkau aja lah. Emas, dinar dirham, reksadana, koperasi, berbagai startup,
dan sebagainya.
Nah,
dari situ saya akhirnya memilih Crowde, yaitu suatu startup p2p lending. Berikut pertimbangan saya:
1.
Minimal
investasi kecil, hanya sepuluh ribu rupiah.
2.
Bisa melalui
BRI, untuk meminimalkan biaya.
3.
Ada pilihan
investasi berjangka pendek.
4.
Terdapat 3
pilihan jenis investasi, yaitu sistem pinjaman, bagi hasil, dan syariah.
5.
Jumlah proyek
investasi banyak yang dibuka bersamaan.
Di tempat lain
kebanyakan hanya satu atau dua, itupun harus berebut. Males banget. Biasanya
sih memang ga kebagian. Kalah cepat.
6.
Jika tepat
dalam memilih proyek, kita akan beruntung.
7.
Beberapa pemilik
proyek menyelesaikan sebelum waktunya (in time)
8.
Proyek banyak
dan bermacam-macam.
9.
Ada riwayat
(history) proyek terdahulu.
Skema syariah musyarakah di Crowde
Namun,
ada juga kekurangannya:
1.
Proyek jangka
pendek hampir semua berupa pinjaman.
2.
Customer
service (CS) tidak terlalu berfungsi.
3.
Kalau tidak
punya top up, proyek akan sering diserobot investor yang punya top up atau
saldo.
Top up itu maksudnya
kita nyimpen dulu dari bank ke Crowde-nya. Lalu, kalau ada proyek yang kita
minati kita ambil dari top up itu langsung. Sedangkan saldo adalah sisa top up
atau uang hasil investasi kita yang sudah selesai tetapi belum kita ambil, jadi
bisa digunakan untuk investasi kembali.
Kalau tidak melalui
top up/saldo, ribet di CS-nya.
Update: Per tanggal 1 November 2018, sudah ada pembayaran via virtual account, jadi tidak perlu verifikasi/ribet di CS nya juga.
Update: Per tanggal 1 November 2018, sudah ada pembayaran via virtual account, jadi tidak perlu verifikasi/ribet di CS nya juga.
4.
Pada tahap
sangat awal profil petani umumnya tidak diketahui. Kita tidak tahu dia
qualified apa nggak. Tidak ada deskripsi yang jelas.
Baca juga:
Mau Investasi Emas? Perhatikan Dulu Hal-Hal Berikut Ini!
Mudah Berinvestasi Reksadana
Koperasi Masa Kini: Wadah Pemuda Berkreasi, Berinovasi, dan Berinvestasi
5. Ada proyek-proyek tertentu yang tidak tepat waktu, baik penggalangan dananya, masa tunggunya, mulainya, atau selesainya. Berdasarkan pengalaman ada yang telat 1 bulan lebih. Ada banyak yang terlambat, terutama untuk proyek "bagi hasil".Per 5 Desember 7 proyek bagi hasil saya yang terakhir terlambat tanpa kejelasan.
Baca juga:
Mau Investasi Emas? Perhatikan Dulu Hal-Hal Berikut Ini!
Mudah Berinvestasi Reksadana
Koperasi Masa Kini: Wadah Pemuda Berkreasi, Berinovasi, dan Berinvestasi
5. Ada proyek-proyek tertentu yang tidak tepat waktu, baik penggalangan dananya, masa tunggunya, mulainya, atau selesainya. Berdasarkan pengalaman ada yang telat 1 bulan lebih. Ada banyak yang terlambat, terutama untuk proyek "bagi hasil".Per 5 Desember 7 proyek bagi hasil saya yang terakhir terlambat tanpa kejelasan.
6.
Proyek selesai
belum tentu berhasil. Tulisannya “finished” tapi perlu di-klik dulu. Targetnya tercapai
atau tidak, untung/nol/rugi? Itu perlu diklik satu-satu pada akun petani yang
dimaksud.
7.
Pencairan dana
sering tidak tepat waktu.
8.
Deskripsi (FAQ)-nya
masih kurang jelas. Ada bagian-bagian yang masih sulit dipahami.
9.
Website berat/lemot
kalau dibuka via tablet.
10.
Informasi
proyek mulai atau selesai kadang tidak ada.
11. Periksa danamu selalu (pada bagian "Tarik dana"), hingga 8 Oktober 2018 ini saya sudah 3 kali mendapati dana pada bagian "Tarik dana" berubah secara aneh.
11. Periksa danamu selalu (pada bagian "Tarik dana"), hingga 8 Oktober 2018 ini saya sudah 3 kali mendapati dana pada bagian "Tarik dana" berubah secara aneh.
Lebih
amannya, pelajari dulu profil petani yang ada. Baru pilih yang pas di hati. Kecil
dulu, lalu lihat pencapaiannya. Trus jangan lupa, lebih baik investasi melalui
top up/saldo, biar nggak kezel terus sama adminnya. (sudah di update ya keterangannya)
Sejauh
ini alhamdulillah lumayan baik. Coba deh yang katanya mau investasi, pakai
Crowde aja. Dikit-dikit kalau ditabung kan jadi bukit. Asal ga salah pilih ya,
ntar malah jadi jurang. Terakhir, jangan lupa Bismillah dulu! Good luck!
Cara berinvestasi di Crowde
NB:
Per 1 Januari 2019 ini saya sudah mengalami kekecewaan pada beberapa proyek jangka menengah (9 proyek), banyak yang molor panjang dan tanpa kejelasan. Saya tidak lagi merekomendasikan Crowde. Untuk jangka pendek, yang berbentuk "pinjaman" biasanya cenderung aman. Namun, yang muslim mungkin tidak cocok dengan jenis proyek seperti itu.
Per 1 Januari 2019 ini saya sudah mengalami kekecewaan pada beberapa proyek jangka menengah (9 proyek), banyak yang molor panjang dan tanpa kejelasan. Saya tidak lagi merekomendasikan Crowde. Untuk jangka pendek, yang berbentuk "pinjaman" biasanya cenderung aman. Namun, yang muslim mungkin tidak cocok dengan jenis proyek seperti itu.
Sumber gambar:
Atas: id.techinasia.com
Tengah: gatra
Bawah: keluargafauzi.net
Paling bawah: aniberta.com