Aktivitas seksual orangtua merupakan
suatu hal yang sebenarnya privasi. Namun, terkadang karena ketidaktahuan, rumah
sempit, tidak ada kamar lain, kekurangan finansial, kecuekan, tidak bisa
menahan diri, dan sebagainya menyebabkan aktivitas pribadi orangtua tersebut
sampai ketahuan anak. Mulai dari mendengar suaranya, melihat siluetnya, sampai
dengan melihatnya langsung secara vulgar.
Anak yang terpapar tersebut akhirnya
mengalami efek yang bermacam-macam. Dari yang seolah ringan sampai sangat
fatal. Umumnya, mereka merasa trauma.
Berdasarkan pengakuan dari para anak
yang pernah menjadi korban, ini adalah bahaya-bahaya yang bisa terjadi:
1. Kelas
5 SD, sekamar, lihat siluet aktivitas ortu.
Efek: deg-degan,
takut ketahuan, takut dimarahi, menghadap ke arah lain, keringat dingin,
membuat suara lain agar tidak mendengar suara aktivitas ortu (dengan
menyetel kipas angin sangat kencang), bohong kalau ditanya terbangun atau
tidak, merasa aneh melihat ortu keesokan harinya. Terus ingat kejadian tersebut
dan kebiasaan tidurnya terbawa hingga sekarang.
2. SD
Tidak sengaja melihat
aktivitas ortu, masih teringat sampai sekarang.
3. SD
Mendengar suara
gituan. Setiap mendengar suara aneh selalu mikir ke arah sana.
4. Umur
tidak disebutkan, cewek
Tidak suka mendengar
suara dan gerakan itu, jadi takut berhubungan dengan cowok.
Merasa aneh kalau
tahu ortu keramas dan cuci seprei dan selimut.
5. Umur
tidak disebutkan, cewek
Jadi jijik dan
sungkan walaupun tahu itu kebutuhan ortu.
6. Umur
tidak disebutkan, cewek
Nangis, marah sama
ayah, kasihan sama ibu dipikir ibu kesakitan, jadi jijik dan ilfil terhadap
ortu.
7. Umur
tidak disebutkan, punya kamar sendiri
Mendengar suara itu,
telinga jadi peka.
8. Umur
tidak disebutkan, cewek
Disuruh cepat tidur
sama bapak, trus kunci kamar ortu ketutup rapat, lalu paginya lihat ortu
keramas. Merasa ilfil padahal tahu itu hak ortu.
9. Umur
tidak disebutkan, cewek
Hanya mendengar, tapi
teringat sampai sekarang.
10.
Umur tidak
disebutkan, cewek
Mergokin langsung,
trus dia langsung pingsan. Membekas sampai sekarang.
11.
SD, cewek
Mengira ibu sedang
dianiaya bapak, trauma sampai sekarang.
12.
Umur tidak
disebutkan, cewek
Jengkel ma ortu,
benci kenapa mereka nggak bisa menyembunyikan aktivitas malam-nya. Jijik.
13.
Diceritakan
oleh orang lain
Korban tidak mau
berhubungan suami istri meskipun sudah nikah karena sangat trauma.
14.
Umur tidak
disebutkan, cewek
Ilfil melihat
orang-orang dewasa yang sudah punya suami.
15.
Umur 8 th,
beda kamar, cewek
Bertahun-tahun
mengira ibunya sakit asma.
16.
Diceritakan orang
lain
Teringat sampai
sekarang (50th), mentalnya jadi kaku, takut saat menjelang malam.
17.
Kelas 5 SD,
cewek
Bingung bapak
melakukan apa ke ibu, lalu cerita ke teman-temannya, dan ternyata
teman-temannya menceritakan hal yang sama.
18.
Cowok, 6 th
Mergokin ortu
langsung, masih ingat sampai sekarang.
19.
Umur tidak
disebutkan, cewek
Melihat langsung
aktivitas ortu. Plus, ada kakak sepupu yang selalu menunjukkan kemaluannya saat
dia masih kecil lalu menyuruhnya mengoral. Cewek ini jadi terobsesi dengan
alat kelamin laki-laki yang besar sekali dan menjadi LGBT.
20.
Umur 4-5 th,
cewek
Masih teringat sampai
sekarang, dampaknya banyak.
21.
Diceritakan orang
lain
Anak SD perempuan,
sudah main s*x dengan teman sebaya/lebih tua. Ternyata cewek itu sering melihat
ortunya begitu saat di samping ortu.
22.
Diceritakan orang
lain
Korban cerita ke si
pencerita dan temannya yang lain. Dipikir bapak ibunya sedang menangis dan
nangisnya aneh.
23.
Kelas 3 SD,
cowok
Seranjang ma ortu. Ortu
sudah pasang bantal bersusun tinggi. Masih bisa melihat ortu dari balik bantal,
kaku, ga bisa tidur, teringat sampai sekarang.
24.
TK, umur 5 th
Nangis, ingin mukul
ayah karena kaget kok mama digituin, teringat sampai sekarang, dampaknya
banyak.
25.
TK, 4-5 th,
cewek
Setiap ada kegaduhan
di malam hari pikirannya langsung ke sana.
26.
SD, cewek
Berpikir ibu sedang
diperkosa bapak.
27.
Cowok, 4-5 th
Memergoki ibu sedang
memainkan anu si Bapak. Akibatnya, kalau dia sedang main sama
teman-temannya suka melorotin celana temannya dan memainkan alat v*tal temannya.
28.
Ortu menceritakan
anaknya
Ortu ketangkap basah. Anak mundur-mundur,
nangis, nggak mau digendong ibu bapaknya.
Pernah juga diceritakan oleh seorang psikolog, suatu fakta yang mengerikan. Anak kecil yang pernah memergoki orangtuanya berhubungan suami istri akan menjadi anak yang BERLIB*DO TINGGI.
Tolong ya para ortu diperhatikan! Umumnya
anak yang akan serba salah dan malu, teringat sampai besar, nangis, cerita ke
saudara, tiap ada yang mandi Subuh/keramas selalu mikir ke arah sana, pura-pura
tidur nyenyak, minta kamar terpisah, mau pipis jadi ditahan, dan sebagainya. Terutama
para suami/bapak. Ibu-ibu cerita suaminya suka dol, nanggung kek, ga
bisa lihat situasi kek, dan semacamnya.
Masa anaknya yang malu, risih, dsb?
Namanya kegiatan pribadi ya carilah
cara agar bisa pribadi/tidak ketahuan/kedengaran/lainnya. Sebisa mungkin tidak berhubungan
di dekat anak/bayi/balita, apalagi satu ruangan. Jadi nggak perlu
bingung/tanya, “Anak umur segini sudah tahu belum, ya?”
Beberapa
cara di bawah ini bisa agak memperaman, misalnya:
1. Mematikan
lampu kamar/membuat redup
2. Mengunci
pintu kamar ortu/kamar anak
3. Berhubungan
saat anak tidak ada
Tapi
tetap waspada, bisa saja anak kembali sewaktu-waktu.
4. Menabung
agar bisa berhubungan di hotel, tanpa anak.
5. Berhubungan
di tempat yang berbeda dengan anak, saat anak tidur, tidak berisik, dan dikunci.
6. Menitipkan
anak pada kakek-nenek/mertua.
Yang tidak boleh dilupakan juga,
adanya orang lain di rumah, misal: kakek nenek, mertua, tamu, pembantu, dan
lain-lain.
Tolong ya para ortu, diperhatikan
baik-baik! Kasihan anak-anak kalian!
Sumber gambar: Belitung.tribunnews.com