Mama
yang pernah nonton film Doraemon tahu dong kehebatan kantong ajaibnya, tapi
tahu nggak Ma kalau kita punya sesuatu yang lebih hebat dari itu, sakti
dan sekaligus berbahaya. Apa itu? Dialah jari.
Di
rumah Bu “X” suasana heboh terjadi. Anak gadisnya nggak pulang-pulang. Begitu
pulang tampangnya acak-acakan dan murung. Usut punya usut ternyata “kehormatan”-nya
baru saja direnggut oleh pria yang baru saja dikenalnya dari medsos.
Jari
sakti (Photo by Geralt)
Sumber:
https://pixabay.com/en/computer-smartphone-online-digital-1231889/
Ramai
orang bicara tentang “Mulutmu Harimau”-mu tetapi banyak yang lupa kalau “Jarimu
adalah penentu sebagian masa depanmu”. Pernah dengar nggak ada orang
kehilangan uang jutaan gara-gara menang undian abal-abal, atau baru saja
dimintai pulsa oleh entah “mama”-nya siapa? Itu semua berawal dari jari. Di era
digital jari banyak berpengaruh sehingga kita harus hati-hati dalam
menggunakannya agar terhindar dari berbagai keburukan. Apa sajakah itu?
1. Kehilangan
waktu sia-sia
Waktu (Photo by Niklas
Rhose)
Sumber: https://unsplash.com/photos/r-EecLdRRww
Waktu adalah harta kita
yang paling berharga. Dia adalah umur kita. Bergantung dari cara
memanfaatkannya, masa depan kita bisa cerah atau suram. Biasanya kalau sudah berselancar
di dunia maya orang cenderung lupa waktu dan ngobrol ngalor-ngidul tanpa isi,
atau contoh lainnya adalah sering/berlama-lama main game yang tidak bermanfaat.
Orang-orang seperti ini tanpa sadar telah menyia-nyiakan waktunya, kerjaan jadi
keteteran, bisa juga kemudian malah kecanduan lalu menurunkan prestasi kerja
dan interaksi dengan orang sekitar.
Efek akan meningkat ke
kategori 2 kalau obrolan dan game tersebut mengandung keburukan, yaitu menambah
dosa.
2. Menambah
dosa
Bullying (Photo by
Geralt)
Sumber: https://pixabay.com/en/head-wireframe-face-personal-826318/
Ketika mendaratkan jari
pada sesuatu/tujuan yang buruk maka tabungan dosa kita bertambah. Tabungan uang
sih oke, tabungan dosa? Ih, amit-amit!
Coba diingat-ingat
apakah kita pernah menjahili teman, mengakses konten porno, menyebarkan berita
yang tidak jelas kebenarannya, menipu dalam bisnis online, mem-bully, berbohong/menipu,
tidak menepati janji/kata-kata, melakukan plagiasi/trik kotor demi meningkatkan
penghasilan blog/menang lomba, atau lainnya? Itu semua dosa lho, Ma. Segeralah
tinggalkan!
3. Penyalahgunaan
foto dan data diri
Penyalahgunaan foto
(Photo by Sean DuBois)
Sumber: https://unsplash.com/photos/8G5DLKTadEU
Ini terutama terjadi
pada orang-orang ganteng/cantik. Para polisi, tentara, pramugara, atau artis fotonya
biasa disalahgunakan untuk membuat cewek-cewek berfoto syur atau mengirim banyak
uang kepada cowok-cowok palsu yang ada di balik foto ganteng tersebut (scammer).
Hati-hati ya, Ma! Jaga diri Mama dan putri Mama!
Meski misal kita bukan
polisi, artis, atau semacamnya jangan dulu merasa aman! Foto kita atau anak
kita bisa juga menjadi target kejahatan cyber. Bisa saja tiba-tiba foto
itu terpampang di situs jual beli bayi/anak/prostitusi, di-edit atau dibuat
menjadi telanjang, atau sekadar disimpan oleh fans. Atau yang lebih
seram lagi digunakan untuk menyantet/mengguna-gunai/memelet kita. Kisah semacam
ini benar-benar ada lho, jadi jangan dianggap remeh!
Dari foto dan bantuan
aplikasi khusus, profil mama juga bisa diketahui dengan cepat, juga dari
“like”-nya. Apalagi jika medsosnya menggunakan data asli, datanya bisa disalahgunakan
oleh pengiklan, pemasar, lembaga kredit, perusahaan, politikus, pemerintah,
atau penyebaran spam untuk kepentingan mereka.
Selain hal-hal di atas, foto kita juga bisa dicuri untuk mendukung bisnis orang lain, misalnya dicantumkan ke dalam iklan kecantikan/blog orang lain padahal kita tidak tahu-menahu tentangnya.
4. Memperburuk
hubungan dengan orang lain
Hubungan yang buruk
(Photo by Geralt)
Sumber: https://pixabay.com/en/communication-talk-right-false-1082657/
Hati-hati menulis
status di media sosial, bisa-bisa “Statusnya untuk satu orang tapi yang merasa
banyak”! Nggak cuma itu, sering juga orang merasa terlalu bebas sehingga
mengeluarkan kata-kata, gambar, video, atau apapun sesuka hati. Bentuknya bisa
berupa status, komentar, meme, pesan chat, atau lainnya. Hal ini kemudian membuat
pihak yang merasa berhubungan dengan itu tersindir/tersinggung. Tak jarang pula
terjadi perbedaan pendapat ataupun perdebatan yang berujung pada unfriend,
blokir, atau terbentuk kubu pro dan kontra yang saling bertarung membela
pendapat yang diikutinya.
5. Kehilangan
banyak uang/harta
Kehilangan uang (Photo
by dkrstin)
Sumber: https://pixabay.com/en/bust-caricature-drawing-money-red-1248549/
Dahulu pernah ada kasus
penculikan anak setelah penjahatnya mengamati status FB mamanya selama beberapa
waktu. Kasus penculikan dengan meminta uang tebusan, scammer cinta dunia maya,
penipuan dalam bisnis online, “mama” minta pulsa, dan rumah yang kebobolan
maling (setelah menulis status “sendirian” di rumah) semuanya bisa membuat uang/harta
ludes dalam sekejap.
6. Kehilangan
“kehormatan”
Jagalah baik-baik diri
Mama dan putri Mama! Jangan mudah percaya dengan pria yang baru dikenal dari
dunia maya, bisa-bisa “kehormatan” kalian akan hilang atau pulang tinggal nama
(dibunuh setelah direnggut “kehormatan”-nya).
7. Mendapatkan
hukuman
Mendapat hukuman (Photo
by KlausHausmann)
Sumber: https://pixabay.com/en/handcuffs-caught-crime-sin-921290/
Jangan sembarangan ya
Ma menulis/meng-upload sesuatu di dunia maya karena kita bisa dijerat
dengan UU ITE! Nggak semua orang cuek lho, apalagi sabar, beberapa pelaku
kejahatan semacam ini terhadap artis, tokoh masyarakat, atau golongan tertentu
sudah terbukti kena batunya.
8. Memicu
perselingkuhan dan perceraian
Perselingkuhan (Photo
by ArtsyBee)
Sumber: https://pixabay.com/en/anger-rejection-sad-silhouette-1226183/
Berdasarkan survey dari
American Academy of Matrimonial Lawyers, satu dari lima perceraian di AS
terjadi akibat Facebook. Hal ini pun dikuatkan oleh The Frisky, 80% pengacara
perceraian melaporkan lonjakan kasus dengan medsos sebagai bukti perselingkuhan
pasangannya. Diurut berdasarkan kasus yang telah terjadi di AS, bukti
perselingkuhan dari Facebook didapati sebesar 66%, MySpace 15%, Twitter 5%, dan
total situs lainnya 14%.
Senada dengan Amerika,
satu dari tujuh pasangan di Inggris bercerai karena pasangannya menghabiskan waktu
terlalu banyak di media sosial.
Semua itu bisa diawali
dari chat, status, atau komen dengan orang lama ataupun yang baru dikenal, terutama
jika bercanda, curhat, atau memberikan
perhatian berlebihan. Kewaspadaan perlu ditingkatkan jika orang tersebut adalah
mantan kekasih, orang yang pernah kita taksir atau sebaliknya pernah naksir
kita. Makanya kita perlu menerapkan batasan-batasan di dalam berhubungan dengan
orang lain.
9.
Terjebak jodoh
palsu
Jodoh palsu dari dunia
maya (Photo by StartupStockPhotos)
Sumber: https://pixabay.com/en/entrepreneur-startup-start-up-man-593362/
Kalau poin ke-3 di atas
menjelaskan tentang scammer, masih ada hal lain yang perlu diperhatikan terkait
pencarian jodoh di dunia maya, yaitu status/data diri palsu, foto palsu/jadul
(bukan foto terbaru), playboy, pencari seks, dan sebagainya. Mama yang sudah
tidak dalam pernikahan atau sedang mencarikan jodoh untuk putrinya harus
berhati-hati akan hal ini.
10. Menurunkan
interaksi di dunia nyata
Menurunnya interaksi di
dunia nyata (Photo by Geralt)
Sumber: https://pixabay.com/en/woman-face-photo-montage-faces-789146/
Jangan kelamaan berselancar
atau menggunakan medsos ya Ma karena bisa menjarangkan komunikasi dan interaksi
secara langsung dengan orang-orang sekitar dan menjarangkan silaturahim/kontak
fisik.
11. Lowongan
pekerjaan palsu dan perusahaan abal-abal
Mencari pekerjaan via
online (Photo by Niekverlaan)
Sumber: https://pixabay.com/en/keyboard-button-key-entering-input-417090/
Beberapa pencari kerja
online mendapati dirinya tertipu dan kehilangan sejumlah besar uang,
“kehormatan”, bahkan dijadikan PSK.
12. Risiko
gangguan kesehatan
Gangguan jantung (Photo
by Geralt)
Sumber: https://pixabay.com/en/body-upper-body-hand-t-shirt-keep-116585/
Terlalu lama
menggunakan komputer/laptop/HP bisa menyebabkan gangguan yang disebut carpal
tunnel syndrome. Belum lagi adanya risiko penyakit jantung, gangguan mata, gangguan
makan, gangguan seksual, kegemukan, cedera punggung, gangguan mental (misalnya,
depresi, gagal move on, risiko bunuh diri, asosial, dan meningkatnya
kecemasan), serta perubahan cara kerja gen, fungsi urat nadi, dan level hormon.
13. Serba
salah
Serba salah (Photo by
LincolnGroup)
Sumber: https://pixabay.com/en/wrong-way-sign-road-caution-167535/
Contoh:
a. Pasang
profil foto diri dibilang menggoda orang, bukan foto diri dibilang pengecut dan
orang jadi tidak kenal/lupa.
b. Menulis
status baik dibilang pamer/pencitraan dan menulis doa/ajakan baik dibilang sok
alim.
14. Kena
hack
Hacker (Photo by
OpenClipartVectors)
Sumber: https://pixabay.com/en/computer-geek-hacker-laptop-150097/
Di antara tandanya adalah
setelah kita meng-klik sesuatu terjadi auto-invite teman ke grup,
auto-share status ke medsos, atau auto-tag teman untuk
suatu postingan.
15. Rusaknya
reputasi
Gunakan medsos hanya
untuk hal-hal yang baik/bermanfaat! Sekali kita mengeluarkan sesuatu yang buruk
maka seluruh teman/kolega di medsos berpotensi untuk tahu.
16. Terkena
penyakit ‘ain
Gila bisa diakibatkan
karena penyakit ‘Ain (Photo by RyanMcGuire)
Sumber: https://pixabay.com/en/emotions-man-happy-sad-face-adult-371238/
Sudah tahu belum Ma
yang namanya penyakit ‘Ain? Al-‘ain adalah pandangan mata hasad (dengki) yang
dapat membekas pada jiwa/raga seseorang yang dilihatnya, sehingga menimbulkan
penyakit, kemalasan, gila, meninggal, atau tertimpa keburukan/kesulitan. ‘Ain
bisa terjadi melalui khayalan, gambar, sentuhan, pujian, bunyi/suara, dan
tatapan langsung, termasuk foto dan status kita di medsos. Semoga kita semua
terhindar dari menjadi pelaku/korban penyakit ‘ain.
17. Korban
produk abal-abal, baik itu produk palsu, produk berbahaya, tidak sesuai
spesifikasi, atau lainnya.
Waspada kosmetik
berbahaya (Photo by Fotownetrza)
Sumber: https://pixabay.com/en/makeup-cosmetics-jewelry-lipstick-1137706/
Serem
kan, Ma? Masih mau asal dalam menggunakan jari? Semua keburukan di atas berawal
dari jari sakti kita. Namun, efek-efek tadi belumlah seluruhnya, masih banyak
efek-efek lainnya. Berhati-hatilah dalam menggunakan jari agar nasib buruk
tidak menimpa kita karenanya!
Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Konten Viral “Digital Lifestyle”
supported by Indihome
Sumber:
http://www.jagatreview.com/2010/12/facebook-dan-kasus-perselingkuhan/
http://www.sergapntt.com/bahaya-facebook-bagi-kesehatan/
http://inet.detik.com/read/2011/08/06/155834/1698082/323/awas-foto-profil-facebook-bisa-mengundang-bahaya
http://m.tempo.co/read/news/2013/03/12/061466529/Efek-Bahaya-Tombol-Like-di-Facebook
http://www.kisahruqyah.com/2014/08/kena-ain-dari-facebook.html
http://www.quranic-healing.com/2012/01/kasus-penyakit-ain-dan-penyembuhannya.html
http://www.quranic-healing.com/2013/03/hati-hati-memajang-foto-di-faacebook.html