27 Juli 2013

WAHAI PEMUDA...NEGARA MENANTI SUMBANGSIHMU



Negara Indonesia adalah negara kita bersama. Apa yang terjadi di negara ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap diri kita. Hidup-matinya negara ini, merdeka atau terjajah, miskin ataukah sejahtera ada di bawah pundak kita semua. Maka dari itu, tanamkanlah rasa memiliki di dalam diri yang bisa mendorong kita menyumbangkan sesuatu untuk kebaikan negara ini.

Kalau kita ingin menangkap ikan, maka tinggalkanlah ikan-ikan yang masih kecil. Tujuannya agar kita bisa terus menikmati ikan di masa yang akan datang. Berbeda jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap, bisa jadi spesies ikan itu akan musnah. Hal serupa juga terjadi pada pemuda. Jika ingin menghancurkan suatu negara maka rusaklah anak-anak beserta generasi mudanya. Pemuda adalah aset negara yang sangat berharga. Di masa muda, kekuatan fisik optimal, semangat membara, dan daya pikirnya sedang berkembang. Modal-modal ini harus diarahkan dengan benar agar tidak disalahgunakan. 

http://mega01yume.blogspot.com/2012/11/makalah-sumpah-pemuda.html
Di masa perjuangan ada banyak sekali tokoh dari golongan pemuda yang berperan, begitu juga dengan organisasi-organisasi pemuda. Hingga lahirlah momen yang dikenal dan diperingati hingga saat ini, di antaranya yaitu Sumpah Pemuda. Namun saya tidak ingin menjelaskan berlebihan (muluk-muluk) mengenai peran pemuda agar seperti pemuda-pemuda di masa lalu itu. Zaman sudah berubah, bentuk perannya juga tidak mungkin persis sama. Lagipula, kalau mendengar kata “Mengubah negara” itu langsung terasa sebagai beban yang sangat berat. Berbeda dengan kata “Mengubah diri sendiri”, itu lebih ramah di telinga.

                                                Anak Hebat dari Keluarga Hebat   
http://hebatnyaanakkita.wordpress.com/ada-anak-hebat-ada-orangtua-hebat/
Setiap orang itu berpotensi untuk hebat dan menjadi makin hebat jika berada di tangan orang tua yang hebat. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama berperan penting di dalam hal ini. Selain itu setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tuhan membekali masing-masing manusia dengan kemampuan yang luar biasa. Terkait dengan pemuda sebagai agen perubahan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah diri sendiri. Pola pikir, pola sikap, dan perilaku harus diselaraskan dengan upaya menuju perubahan diri yang lebih baik. Setelah mampu memperbaiki diri sendiri, maka dapat muncul keteladanan dari orang lain, atau orang jadi terinspirasi karenanya. Kemudian kesuksesan tadi meluas sehingga dia bisa membantu keluarga dan saudara-saudaranya dengan cara mempekerjakan mereka, mengajari mereka, melatih mereka keterampilan, menularkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan sebagainya. Dari sini sudah bisa mengurangi beban negara atas orang-orang yang fakir/miskin/pengangguran, dan sebagainya. Tindakan positif ini bisa berlanjut ke teman dan sahabat, masyarakat sekitar, hingga akhirnya ke masyarakat luas.

Di dalam Islam ada perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Pemuda juga bisa andil di dalam hal itu, karena ketika seseorang sudah dewasa (baligh) kewajiban itu sudah diberikan kepadanya secara penuh. Misalnya, mengingatkan keluarganya jika ada yang perkataan atau perbuatan mereka yang salah serta mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan/kejahatan. Sepertinya sederhana, tetapi mari kita lihat pengaruhnya lebih dalam. Misalkan pada sebuah keluarga beranggotakan 4 orang, jika tidak ada yang mengingatkan bisa saja bapaknya akan menjadi koruptor, ibunya terjerat kasus asusila, dan anak yang pertama menjadi bandar narkoba. Meski anak kedua tidak ikut di dalam tindakan-tindakan negatif itu bisa dipastikan keluarga itu akan hancur. Nama keluarga itu akan jelek hingga akhirnya nama anak kedua tersangkut juga. Sementara bagi negara, korupsi yang dilakukan sang bapak dapat sangat merugikan negara, tindakan anak pertama yang menjadi bandar narkoba dapat merusak generasi bangsa, sedangkan tindakan sang ibu bisa merusak moral bangsa. Kehancuran keluarga itu juga berimbas pada negara. Itu baru satu keluarga, bagaimana jika ada banyak keluarga serupa itu? Oleh karena itu, cobalah untuk membuka mata atas segala peristiwa di sekitar kita. Kepedulian kita mendukung keberlangsungan pembangunan di negara ini.

   

Secara nyata peran pemuda dapat terwujud misalnya dalam perannya sebagai inovator bisnis. Zaman sekarang sedang tren dan digalakkan di mana-mana tentang bekerja sebagai pengusaha/wiraswasta. Selain itu, bagi yang punya keahlian teknis mungkin bisa mencoba menciptakan produk yang berguna bagi negara. Sumbangsih lain yang bisa diberikan pemuda juga bisa berwujud pendirian rumah baca/perpustakaan atau memberikan bimbingan belajar gratis. Jadi inti dari gagasan saya adalah MLM di dalam amal. Pemuda mengajarkan keilmuan/keahliannya secara gratis/murah kepada 5 orang misalnya (yang paling rajin, niat, berbakat, dan pandai), namun dengan syarat masing-masing orang tersebut harus menerapkan keilmuan/keahlian itu sekaligus mengajarkannya kepada 5 orang yang lain, begitu seterusnya. Tidak semua orang harus digratiskan/dikenai pembayaran murah, bagi orang-orang yang mampu boleh saja dikenai biaya yang wajar (normal). Peran lain pemuda bisa juga dengan cara memberikan ide-ide/aspirasinya bagi masalah negara, membentuk/bergabung dengan organisasi-organisasi yang positif (di bidang seni budaya, olah raga, keilmuan, dan sebagainya). Banyak sekali cara agar bisa menjadi pemuda yang positif dan banyak manfaatnya.

Sekarang mari kita lihat potret pemuda masa kini. Masih banyak di antara mereka yang kurang perhatian dari keluarganya. Kebanyakan keluarganya terlalu sibuk bekerja. Seringkali pendidikan mereka diserahkan penuh kepada pihak sekolah. Kebanyakan dari mereka kurang kasih sayang. Akibatnya sangat malas, manja, kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik (main game, jalan-jalan, nonton, dan sebagainya), bergaya hidup mewah (boros dan suka barang-barang mahal), meneladani/mencontoh gaya hidup artis pujaan, bahkan terlibat berbagai tindakan negatif (asusila, tawuran, kriminalitas, dan sebagainya). Oleh sebab itu, mari kita tingkatkan kepedulian dan peran serta kita di dalam membangun negara ini.

Bagaimana dengan Anda? Peran apa yang Anda miliki saat ini?


*Tulisan ini diikutkan lomba Gebyar Farmasi Universitas Andalas