20 Agustus 2016

Kapan Saat yang Tepat untuk Memilih Penerbit Indie?



Di luar sana, banyak orang sibuk membandingkan lebih baik mana antara penerbit indie dan mayor. Apakah Anda termasuk yang penasaran? Sebelum saya bahas lebih jauh, sebaiknya kita ketahui dulu pengertian dari keduanya.

Menurut Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Penerbit_independen), penerbit indie adalah sebuah alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dilakukan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Jadi, indie publishing atau self publishing (penerbit indie) adalah salah satu bentuk penerbitan yang proses penerbitannya dilakukan sendiri oleh penulis atau pembuat karya. Sedangkan penerbit mayor biasanya sebutan untuk penerbit besar yang mengerjakan dan mendanai seluruh proses pembuatan buku, mulai dari editing, cover, layout, cetak, sampai ke pendistribusian.

Secara ringkas, perbedaan keduanya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:


Mengapa Indie? Mengapa Penerbit Uwais?

Perbedaan penerbit indie dan mayor

Mungkin Anda termasuk orang yang berkali-kali mengirim naskah ke penerbit mayor dan tidak lolos, lalu berpikir bahwa naskah tersebut buruk atau Anda tidak bakat menulis, atau orang lain yang men-cap Anda begitu. Jika ini yang terjadi, jangan terburu berpikir demikian. Naskah ditolak penerbit mayor tidak selalu karena buruk. Setiap penerbit punya kebijakan sendiri. Mereka akan memilih naskah yang sesuai dengan visi misi/pemikirannya, sasaran pembacanya, naskah mana yang lebih menguntungkan, tren saat itu, dan berbagai pertimbangan lain. Pendeknya, mungkin hanya masalah tidak cocok. Dan tidak cocok itu tidak selalu berarti buruk.

Jika idealisme begitu penting bagi Anda maka penerbit indie mungkin jawabannya. Di sini, tulisan bisa lolos penuh walaupun tidak sesuai dengan pasar plus tidak ada penyuntingan yang bisa mengubah makna tulisan. Jadi, selain idealisme dan nilai-nilai bisa tetap terjaga, Anda pun bebas berekspresi.

Penerbit indie juga baik untuk dipilih saat Anda membutuhkan waktu terbit yang cepat dan jumlah cetak terbatas. Menerbitkan di penerbit mayor apalagi yang sangat besar prosesnya sangat lama, bisa sampai tahunan. Tidak cocok untuk kebutuhan yang demikian.

Begitupun jika Anda membutuhkan poin untuk karir atau jika Anda mempunyai massa yang besar, misalnya dosen; mengambil jalur penerbit indie juga bisa ditempuh. Dosen mempunyai massa berupa mahasiswanya, artis mempunyai massa berupa fans-nya, dan hal-hal semacam itu. Mempunyai massa sendiri membuat kendala dalam marketing/pemasaran menjadi berkurang/hilang. Dengan memasarkan sendiri Anda bisa memangkas biaya distribusi mengingat distributorlah yang biasanya mendapatkan persentase terbesar dari suatu penjualan buku. Ini artinya persentase keuntungan/royalti Anda bisa meningkat.

Sekarang masalahnya, penerbit indie mana yang baik dan tepat? Kalau mencari sendiri Anda akan bingung karena banyak sekali nama penerbit indie berseliweran di dunia maya. Hati-hati, salah-salah Anda jatuh ke tangan penipu, atau setidaknya penerbit indie yang kurang baik atau kurang profesional.
Ingat ya, siapapun bisa jadi penulis! Dan jika naskah Anda ditolak oleh penerbit mayor, itu tidak selalu berarti naskah Anda buruk, juga bukan berarti mimpi buruk. Coba terbitkan secara indie!
 
Setiap orang mempunyai waktu yang terbatas. Abadikan karya Anda sekarang juga dan biarkan karya itu memberi manfaat kepada sesama dan hidup selamanya!

Ayo, semangat berkarya!

2 komentar:

  1. Terima kasih banyak buat infonya ya mbak. Emang kudu selektif pilih2 penerbit indie buat cetak buku :D

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.